Presiden Duterte Ajak Kelompok Militan Maute Berdialog

26 Mei 2017 16:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tentara Filipina berdoa sebelum bertugas di Marawi (Foto: REUTERS/Romeo Ranoco )
Saat ini pengepungan terus berlanjut di Kota Marawi di selatan Filipina. Presiden Rodrigo Duterte menyebut bahwa ISIS telah hadir di Filipina.
ADVERTISEMENT
Duterte pun menegaskan bahwa masih ada kesempatan bagi kelompok militan Maute yang terkait ISIS untuk berdamai. Selain itu, Duterte siap mengadakan dialog dengan kelompok militan Maute jika mereka bersedia.
"Pesan saya terutama kepada para teroris adalah kita masih bisa menyelesaikan melalui dialog," kata Duterte dalam sebuah pidato untuk para tentara di Kota Iligan dekat Marawi.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto: Romeo Ranoco/Reuters)
Kelompok Maute, yang pernah menyatakan bai'at terhadap ISIS, berhasil mempertahankan posisi mereka di sejumlah jembatan dan bangunan pada Jumat. Pada saat yang sama, tentara darat pemerintah memulai serangan pada pagi hari untuk mengusir musuh pasca-kerusuhan yang menewaskan 11 tentara dan 31 militan.
Sebagian kecil dari 200.000 penduduk Marawi masih bertahan di kota itu setelah Maute mengamuk, membakar sejumlah sekolah dan rumah sakit. Mereka membebaskan lebih dari 100 tahanan sekaligus menculik satu pendeta dan beberapa jemaah di katedral kota.
ADVERTISEMENT
Satu orang warga, Mark Angelou Siega, menggambarkan bagaimana para siswa sekolah melarikan diri karena takut kelompok Maute akan menyerang kampus mereka.
Foto Ilustrasi Bendera ISIS (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
"Kami tengah bersiap untuk ujian dan kami bisa mendengar suara tembakan dan bom," kata dia kepada Reuters.
"Kami sangat takut, demikian pula dengan teman-teman kami yang beragama Islam. Kami takut mereka akan menyarang kampus. Para teroris ini bukan Muslim yang sebenarnya," kata dia.