Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Wapres: UU Antiterorisme Bantu Pemerintah Lebih Cepat Atasi Aksi Teror
26 Mei 2017 18:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meminta Menkopolhukam Wiranto untuk segera menyelesaikan UU Terorisme. Senada dengan Jokowi, Wakil Presiden HM Jusuf Kalla juga meminta agar undang-undang ini segera terealisasi dengan cepat.
ADVERTISEMENT
"Semalam kan presiden sudah minta agar dipercepat karena itu dari kenyataan ini kita dapat menyadari bahwa perlu tindakan yang lebih cepat karena jangan nanti sudah ada bom baru kita cari, justru preventifnya bagaimana," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/5).
JK juga mencontohkan soal peristiwa bom yang hendak diledakan seorang wanita di istana tahun lalu. Jika revisi Undang-Undang Antiterorisme cepat terealisasi, maka pemerintah akan jauh lebih cepat bekerja dari sebelumnya.
"Seperti perempuan yang dia mau bom acara di istana kan. Densus berhasil tapi kita harus lebih lagi dari itu, harus kalau terindikasi mestinya sudah bisa diperiksa kalau UU yang sekarang kan enggak bisa, kalau tidak ada tindakan nyata," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Usai meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, kemarin, Jokowi memastikan pemerintah akan segera menyelesaikan UU Antiterorisme. Revisi ini untuk membantu aparat tangani aksi teror.
"Kita ingin pemerintah segera menyelesaikan UU anti terorisme, sehingga akan memudahkan aparat penegak hukum agar memiliki landasan yang kuat dalam bertindak dan lebih mampu melakukan upaya pencegahan sebelum kejadian itu terjadi. Ini yang paling penting," ujar Jokowi di lokasi ledakan Terminal Kampung Melayu, Kamis (25/5).
Jokowi mengatakan bahwa terorisme sudah mendunia. Sebelum kejadian di Kampung Melayu, Kota Machester sudah diguncang ledakan yang menewaskan 20 orang, dan teroris mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Negara-negara lain punya peraturan yang mempermudah mencegah upaya terorisme. Pemerintah akan segera bersama-sama, karena ini masalah yang mendesak kalau kita lihat kejadian yang kemarin," jelas Jokowi.