Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pupuk Cair sebagai Inovasi Petani Desa Bergas Kidul
15 Maret 2023 9:24 WIB
Tulisan dari Yudhistira Mas Dewanto Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggerak Roda Ekonomi Kalangan Rakyat Kecil
ADVERTISEMENT
Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 4 mengunjungi Dusun Srumbung untuk mengikuti Sosialisasi Pembuatan Pupuk Cair

Pada hari Sabtu (4/3/2023) kemarin, mahasiswa KKN UNNES GIAT 4 mengunjungi Kelompok Tani Sido Subur yang berlokasi di Dusun Srumbung, Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Tujuan mahasiswa KKN UNNES GIAT 4 yang memiliki tagline "Membangun Indonesia dari Desa" berkunjung ke Kelompok Tani tersebut adalah mendapatkan pelatihan dan backstory mengenai apa yang menjadi motif untuk membuat berbagai macam produk pupuk tersebut.
Pak Said, asisten dari dari KT Sido Subur menjelaskan bahwa fungsi diadakannya kegiatan membuat pupuk ini dikarenakan mayoritas petani di Dusun Srumbung sudah mencapai usia lansia, sehingga diharapkan akan mendorong serta mendidik generasi muda untuk melanjutkan kegiatan penanaman, melakukan pengalihan fungsi tanam, dan mencegah pengalihan fungsi lahan yang mengakibatkan hilangnya persawahan. Pak Said menjelaskan bahwa Dusun Srumbung adalah Dusun yang menerapkan Penanaman Berkelanjutan atau disebut Succession Planting.
Untuk perihal pupuk, Dusun Srumbung yang berspesialis di bidang pupuk cair di Bergas Kidul, untuk pupuk padat dibuat di Dusun Sruwen, dan jenis pupuk baru, yaitu pupuk asap dibuat dirumah ketua dari KT Sido Subur sendiri yaitu Pak Nadhief.
KT Sido Subur memiliki 10 produk pupuk hasil karya mereka sendiri, diantaranya adalah POC (Pupuk Cair Organik), Pupuk Asap, Pupuk Padat Organik (PPO), Pupuk Trichoderma, Ramuan Pengusir Burung (RPB) yang dibuat dari fermentasi jengkol, Pupuk Photosynthetic Bacteria yang menggunakan bakteri berfotosintesis, serta Pupuk Jakaba yang dibuat dari jamur fermentasi pati yang kemudian diambil airnya.
ADVERTISEMENT
Program pupuk petani ini memiliki slogan Back to Nature, yang berarti mereka menggunakan semua bahan yang berasal dari alam, mulai dari limbah ataupun bahan segar, pupuk ini memiliki target pasar utama yaitu petani lokal dan setiap produk dijual dengan harga Rp. 7.000,- (tujuh ribu rupiah) untuk botol kecil dan sekitar Rp. 20.000 - Rp. 25.000,- untuk botol berukuran besar.
Untuk bahan mentah yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk, KT Sido Subur membeli limbah pertanian dari petani, lalu kelompok tani mengolah limbah tersebut menjadi pupuk, dan kemudian pupuk yang sudah jadi akan dijual kembali ke petani dengan harga yang murah, kegiatan ini menciptakan sebuah roda perekonomian di tingkat masyarakat kecil.
ADVERTISEMENT
Pembuatan Pupuk Organik Cair ini memiliki komposisi bahan limbah antara lain, air cucian beras, cincangan kelapa tua, rebung muda dan tua, terasi, air kelapa, dan nanas, setelah semua bahan dimasukkan ke dalam tong besar, pupuk lalu dibiarkan fermentasi selama 1 bulan sebelum siap pakai atau dikemas untuk dijual.
Untuk pembuatan pupuk asap dilakukan dengan cara membakar limbah yang akan digunakan sebagai bahan dasar dari pupuk tersebut, asap hasil pembakaran dikumpulkan dengan cerobong lalu dengan proses kondensasi, uap air dari asap tersebut dikumpulkan dan dijadikan produk pupuk.
Pak Said berharap produk pupuk cair hasil KT Sido Subur dapat mengarah kerja sama dengan PT Sido Muncul dan Akademisi dari berbagai universitas.
ADVERTISEMENT