news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Consumer Behavior 2020

Yudhistira Haryo Nurresi Putro
Micro Entrepreneur Facilitator of Jakpreneur
Konten dari Pengguna
25 Januari 2020 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudhistira Haryo Nurresi Putro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Brand Sheik Kebab (Foto: Dok Pribadi)
Perilaku konsumen merupakan hal yang mendasari konsumen untuk membuat satu keputusan pembelian. Tentu, segala hal yang dilakukan adalah demi tercapainya tujuan utama yakni profit bagi usaha yang Anda jalankan.
ADVERTISEMENT
Pada konteks dunia kuliner, dikutip dari majalah SMART BISNIS KULINER perilaku konsumen pada tahun 2020 menunjukkan kecenderungan pada Value Conscious, yakni kesadaran terhadap nilai cenderung lebih dari sekadar harga atau promo.
Value didapatkan dengan membandingkan BENEFIT yang diterima dengan COST yang dikeluarkan. Walau cost dapat diterjemahkan menjadi harga produk atau besaran promo yang diterima, permasalahan utama datang dari BENEFIT yang dicari oleh customer.
Kelas Ekonomi A
Value diterjemahkan menjadi PERSONAL BRANDING, atau kepercayaan dan aktualisasi diri. Benefit sebuah produk dinilai dari impact-nya terhadap customer dalam jangka panjang, seperti kesehatan, gaya hidup, dan kepercayaan personal.
Market ini cenderung memiliki price dan promo sensitivity yang lebih rendah, dan mencari benefit maksimal.
ADVERTISEMENT
Contoh : Starbucks Coffee
Brand yang mereprensentasikan bisnis kuliner Kelas Ekonomi A (Foto: kaltim.tribunnews.com)
Kelas Ekonomi B
Benefit diterjemahkan menjadi FASILITAS yang diterima sebagai pendamping menu yang dipesan. Desain outlet, experience berbelanja, dan kualitas service menjadi value utama bagi market kelas ekonomi B.
Contoh : Upnormal Coffee
Brand yang merepresentasikan bisnis kuliner Kelas Ekonomi B (Foto: warunkupnormal.com)
Kelas Ekonomi C
Benefit didapatkan dari KUALITAS sebuah produk. Maka, rasa produk memegang peranan utama bagi market kelas ekonomi ini.
Contoh : Kentucky Fried Chicken (KFC)
Brand yang merepresentasikan bisnis kuliner Kelas Ekonomi C (Foto: tripadvisor.co.id)
Kelas Ekonomi D
Benefit diterjemahkan sebagai KUANTITAS menu yang diterima. Semakin besar porsi yang didapatkan dengan harga yang serendah mungkin, semakin menarik penawaran tersebut bagi market.
Contoh : Warteg Bahari (Subsidi)
Brand yang merepresentasikan bisnis kuliner Kelas Ekonomi D (Foto : Dok google)
Jadi, pada kelas mana kah bisnis Anda?
ADVERTISEMENT
Selamat mencoba menganalisa!