Gerakan Minum Teh Indonesia Dua Kali Sehari

Sedikit sharing mengenai teh Indonesia, alasan mengapa teh Indonesia membutuhkan dukungan dari kita semua:

1. Luas lahan perkebunan teh di Indonesia terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Rata2 berkurang 3000 ha per tahun. Penyebab utamanya adalah bisnis perkebunan teh dianggap kurang menguntungkan karena harga jual teh rendah, biaya produksi tinggi. Sehingga banyak kebun teh dialihfungsikan ke bisnis lain. Jika dibiarkan terus lama2 Indonesia bukan lagi menjadi produsen teh tapi importir teh.

2. Harga rata-rata teh

Indonesia masih rendah ($1.5 per kg), hampir setengah harga rata2 teh dunia. Banyak perkebunan teh yg merugi karena harga jual lebih rendah dari harga produksi. 

3. 58% teh Indonesia untuk eksport, 42% untuk pasar lokal.

Saat ini eksport semakin susah karena konsumsi teh di beberapa negara konsumen teh besar menurun, negara produsen teh besar menambah produksi teh, dan peraturan-peraturan di negara tujuan eksport teh Indonesia yg semakin ketat. Jadi, kita perlu membesarkan pasar teh lokal agar perkebunan teh Indonesia bisa tetap bertahan.

4. Konsumsi teh Indonesia per kapita masih rendah, 350gr per org/per tahun

Malaysia 2x lebih besar, China 3x lebih besar, Inggris 5x lebih besar. Jika 50% saja dari penduduk Indonesia minum 2 cup teh sehari dibutuhkan 177.000 ton teh per tahun. Produksi teh Indonesia rata2 120.000 ton. Jadi kebun teh tidak perlu kesulitan lagi menjual produknya.

5. Perkebunan teh adalah bisnis yg padat karya

Sangat banyak orang dan keluarga yang hidupnya bergantung pada keberadaan perkebunan teh. Jangan sampai mereka kehilangan pekerjaan jika perkebunan teh ditutup karena merugi. Support kebun teh Indonesia dengan membeli teh Indonesia dan minum 2 cangkir sehari.

Yang terakhir, minum teh secara rutin terbukti secara klinis baik untuk tubuh kita. Jadi, selain mendukung teh Indonesia kita juga menjadi semakin sehat.

Kebun teh Gunung Ungaran. (Foto: Muhammad Naufal/kumparan)

#SayaMinumTehIndonesia

#2CangkirTehSehari

C

C

By : Ratna Somantri [Consultant, Founder Komunitas Pecinta Teh, Head of Promotion Indonesia Tea Board, tea speaker, writer of The Story in A Cup of Tea]

C

C