Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tiada Kejayaan yang Abadi
25 Februari 2018 10:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Yudho Priambudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang sepakbola saat ini, kita langsung akan terpikir nama-nama macam Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Eden Hazard, dan Neymar. Mereka menjadi terkenal sejagad karena keterampilannya mengolah si kulit bundar di klub-klub Eropa.
ADVERTISEMENT
Ketatnya kompetisi antar klub di Benua Biru, terutama di Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol, telah mencetak beberapa bintang sepakbola dunia melalui kompetisi yang teratur dan berbobot. Adalah suatu kebetulan penugasan di KBRI London pada tahun 2013-2016 telah memudahkan saya untuk mengamati klub-klub di Inggris serta melihat secara langsung stadion tempat pertandingan beserta fasilitasnya.
Pada tulisan ini, saya tertarik untuk mengupas tentang satu klub Inggris yang sudah melegenda, yaitu Manchester United.
Klub berjuluk Setan Merah ini pernah merajai jagad persepakbolaan dunia karena selalu bertengger di papan atas di antara jajaran klub-klub besar Eropa. Dari klub ini pula pemain-pemain kelas dunia pernah digembleng seperti Ryan Giggs, Eric Cantona, Roy Keane, dan Peter Schmeichel.
ADVERTISEMENT
Kehebatan suatu klub sepakbola selain ditentukan oleh bertaburnya pemain-pemain berkualitas, juga ditentukan oleh manajernya. Dipimpin oleh Sir Alex Ferguson sejak tahun 1986, klub yang bermarkas di Stadion Old Trafford tersebut berhasil meraih 13 gelar Liga Utama Inggris serta 2 gelar Liga Champions Eropa. Di bawah tangan dingin pelatih asal Skotlandia tersebut, mereka pun kemudian menyalip seteru abadi Liverpool dalam torehan jumlah gelar Liga Utama Inggris.
Setelah menjuarai Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 2008, banyak pengamat sepakbola yang kemudian beropini bahwa Manchester United akan terus merajai persepakbolaan Inggris dan Eropa selama puluhan tahun mendatang. Apalagi, ketika itu mereka tengah diperkuat oleh Cristiano Ronaldo, yang merupakan salah satu penyerang paling berbahaya saat itu. Terlebih lagi, klub tersebut sebelumnya telah dilaporkan menerima pendapatan tahunan sebesar £210 juta sepanjang 2007.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 8 Mei 2013, terjadilah sebuah peristiwa yang selama ini ditakuti oleh para pendukung Setan Merah. Sir Alex, pelatih kebanggaan mereka, tiba-tiba mengumumkan akan pensiun pada akhir musim kompetisi tersebut. Namun demikian, sang maestro sudah merekomendasikan seorang calon pengganti, yaitu David Moyes, rekan senegaranya yang kala itu melatih Everton, salah satu klub yang cukup disegani di negeri Ratu Elizabeth.
Penunjukan David Moyes pun disambut baik oleh para pendukung Setan Merah. Namun sayangnya, Moyes dianggap gagal mengimbangi ekspektasi para petinggi klub pada musim pertamanya sebagai pelatih Manchester United. Ia pun diberhentikan dari jabatannya pada akhir musim tersebut. Manchester United kemudian mengangkat Louis Van Gaal sebagai manajer, namun selama 3 tahun melatih, sang maestro asal Belanda tersebut hanya berhasil mempresentasikan 1 gelar juara, yaitu Piala FA, sebuah gelar yang oleh banyak pendukung dianggap sebagai title yang tidak terlalu bergengsi.
ADVERTISEMENT
Yang lebih menyakitkan lagi bagi para pendukung Setan Merah adalah bahwa pada saat yang bersamaan, rival sekota Manchester City perlahan-lahan justru menjadi semakin kuat dan ditakuti oleh tim-tim lain di Inggris dan Eropa. Situasi tersebut akhirnya mendorong para petinggi Manchester United untuk memberhentikan Van Gaal, dan menggantikannya dengan Jose Mourinho.
‘The Special One’, julukan Mourinho, adalah seorang manajer yang penuh kontroversi, namun sangat efektif dalam membangun pertahanan dan menggunakannya sebagai fondasi untuk meraih gelar juara. Hal tersebut telah dibuktikannya bersama klub-klub besar macam Inter Milan dan Real Madrid, sehingga para petinggi Manchester United tidak ragu untuk mengucurkan dana besar demi mendukung tugas sang manajer berkebangsaan Portugal tersebut. Selama hampir 2 musim, ia pun dimodali oleh para petinggi klub dengan anggaran sebesar lebih dari £300 juta untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Mourinho telah berhasil meraih gelar juara Liga Europa dan Piala Liga Inggris. Namun sayangnya, para pendukung Manchester United secara umum menganggap bahwa prestise dari kedua kompetisi tersebut masih di bawah Liga Utama Inggris dan Liga Champions Eropa. Dan jika dibandingkan dengan jumlah dana yang telah dihabiskan oleh Mourinho, maka nampak terlihat bahwa ia belum bisa disejajarkan namanya dengan Sir Alex. Apalagi saat ini, Manchester United tengah tertinggal 16 poin dari pimpinan klasemen sementara Liga Utama Inggris, yaitu rival sekota Manchester City.
Sejarah mencatat bahwa Setan Merah pernah merasakan situasi serupa ketika ditinggalkan oleh manajer legendaris Sir Matt Busby pada tahun 1969. Sir Matt-lah tokoh pertama yang memulai tradisi kesuksesan Setan Merah. Selama lebih dari 25 tahun bertugas sebagai manajer Manchester United, ia telah mengantar klub tersebut meraih 5 gelar juara Liga Utama Inggris (dulu disebut ‘Divisi Satu Inggris’) dan 1 gelar juara Liga Champions Eropa (dulu disebut ‘Piala Champions Eropa’). Ia jugalah yang mencetak Bobby Charlton, George Best, Nobby Stiles, dan Denis Law, 4 pemain kelas dunia yang dianggap oleh banyak pengamat sebagai tulang punggung kesuksesan awal klub tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepergian Sir Matt diikuti oleh masa-masa suram bagi Manchester United. Bahkan, Setan Merah pernah terdegradasi pada tahun 1974. Beruntung mereka lalu dipertemukan dengan Sir Alex, yang kemudian berhasil menjadikannya sebagai salah satu klub sepakbola dengan jumlah pendukung terbanyak di dunia.
Mourinho, pelatih yang kini menangani Manchester United, bagaikan berdiri di belakang bayang-bayang Sir Matt dan Sir Alex. Mampukah ‘The Special One’ mengikuti jejak kedua tokoh tersebut? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal yang pasti. Manchester United yang pernah berjaya di tangan Sir Matt dan Sir Alex, kini terus ditunggu lagi kebangkitannya. Meskipun tiada kejayaan yang abadi, namun kejayaan itu ternyata selalu menyisakan nostalgia dan setumpuk harapan.
Bekasi, 25 Februari 2018.
ADVERTISEMENT