Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI: SUATU INOVASI BARU
23 Juni 2020 14:23 WIB
Tulisan dari Yudi Hendrawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Pandemi memberikan dampak yang sangat luar biasa dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Dalam bidang ekonomi, pandemi ini mengakibatkan perekonomian negara menurun. Dalam bidang sosial, masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas dengan leluasa karena harus melakukan pembatasan sosial. Dalam bidang pendidikan, guru dan peserta didik tidak bisa melakukan proses pembelajaran di sekolah, karena khawatir akan keganasan virus ini.
ADVERTISEMENT
Sesuai data yang diperoleh dari UNESCO, hingga saat ini sudah ada 39 negara yang menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai 421.388.462 anak. Dalam situs UNESCO dikemukakan bahwa pandemi corona ini mengancam 577 juta pelajar di dunia. Total jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas adalah kurang lebih 577.305.660. Sedangkan jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan tinggi kurang lebih 86.034. 287 orang . Data tersebut menunjukkan bahwa pandemi ini memiliki dampak yang sangat luar biasa dalam bidang pendidikan di berbagai negara.
Indonesia mengambil langkah dengan menerapkan sistem pembejalaran online yang dilakukan di rumah masing-masing. Didukung dengan canggihnya teknologi di zaman sekarang, membuat seorang pengajar tidak terlalu mengalami kesulitan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Ketika fasilitas untuk melakukan pembelajaran jarak jauh sudah memadai, harus ada suatu inovasi kreatif, agar memaksimalkan fasilitas yang ada. Telebih menjadi seorang guru harus memiliki daya kreatifitas agar pembelajaran di sekolah tidak membosankan.
ADVERTISEMENT
Kini sekolah dan universitas di Indonesia banyak yang memanfaatkan penggunaan aplikasi google classroom untuk menunjang proses pembelajaran. Padahal, mungkin sebelum adanya pandemi ini, aplikasi tersebut jarang untuk digunakan atau bahkan tidak pernah. Berdasarkan riset AppBrain, Google Classroom pada awal Maret, berada di luar daftar 100 aplikasi populer. Namun, jumlah unduhan meningkat drastis, dan pada 10 Maret lalu yang menjadi awal diberlakukannya pembelajaran jarak jauh, Google Classroom menembus 5 besar aplikasi populer.
Tak hanya google classroom saja yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Aplikasi zoom claud meeting pun digunakan untuk melakukan tatap muka antara pengajar dan peserta didik. Aplikasi ini memudahkan orang untuk bertatap muka secara jarak jauh dengan berbasis video call ini, memiliki banyak pengunduh di masa pandemi ini. Hingga saat ini aplikasi zoom claud meeting masuk 10 besar aplikasi di play store paling populer kategori gratis teratas, dengan 100 juta lebih pengunduh.
ADVERTISEMENT
Seberat-berat badan, namun untung dilupakan jangan. Seberat apapun cobaan selalu ada hikmah dibalik cobaan. Cobaan berupa pandemi corona ini membuat berbagai golongan masyarakat memikirkan solusi untuk mengatasi masalahnya. Dalam bidang pendidikan misalnya, solusi pembelajaran online dengan menggunakan berbagai aplikasi yang ada, yang sebelumnya jarang digunakan sebagai media pembelajaran, kini banyak sekolah dan kampus yang menggunakannya. Tak pernah terpikirkan sebelumnya untuk menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Keadaan yang seperti ini mampu memunculkan inovasi dalam bidang pendidikan sebagai alternatif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Mungkin saja setelah pandemi korona ini berlalu, aplikasi berbasis video call dan chat seperti Zoom Claud Meeting, Google Hangout Google Duo, Skype, Cisco Webex, Lifesize, Microsoft Teams, Whatsapp, Line, Telegram, We Chat, dll, tetap digunakan sebagai media pembelajaran yang populer, dan menjadi media alternatif untuk mengatasi permasalahan jarak antar peserta didik dan pengajar.
ADVERTISEMENT