Konten dari Pengguna

Prinsip Kantianisme: Berkomunikasi dengan Etika di Lingkungan Sosial

Yudistira
Mahasiswa PJJ Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara
22 Mei 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudistira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Akson on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Akson on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang memerlukan keberadaan orang lain. Untuk bisa terhubung satu sama lain, diperlukan komunikasi yang efektif. Baik dalam konteks pribadi maupun profesional, komunikasi memainkan peran yang mendasar dalam membangun hubungan dan saling bertukar informasi. Namun, banyak orang yang masih belum memahami bagaimana melakukan komunikasi dengan baik, yang kemudian menjadi dilema etis mengenai bagaimana seharusnya manusia berkomunikasi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam setiap interaksi, komunikasi yang efektif adalah kunci untuk memahami dan menyampaikan pesan. Dalam dunia filosofi, terdapat sebuah pemikiran yang dikenal sebagai Kantianisme, lahir dari pemikiran seorang filsuf bernama Immanuel Kant. Kantianisme adalah filosofi moral yang menekankan bahwa niat merupakan dasar kewajiban moral seseorang, bukan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan (Quinn, 2015). Tindakan harus didasarkan pada kewajiban moral yang bersifat universal, bukan karena keinginan egois.
Prinsip-Prinsip Kantianisme dalam Komunikasi
Filosofi Kantianisme memberikan fondasi yang kuat dalam membangun komunikasi serta interaksi dengan orang lain. Setiap komunikasi yang dilakukan harus didasarkan pada kejujuran dan niat yang tulus, bukan hanya untuk mencapai tujuan pribadi atau keuntungan material semata. Kantianisme juga mengajarkan untuk selalu menghormati martabat orang lain, dengan menunjukkan sensitivitas serta empati terhadap pengalaman dan perasaan mereka.
ADVERTISEMENT
Kejujuran dalam Berkomunikasi
Salah satu gejala Kantianisme dalam komunikasi adalah kejujuran. Berbicara dengan jujur berarti menghindari penipuan, tidak memanipulasi lawan bicara, dan tidak memberikan informasi yang menyesatkan. Dengan berkata jujur, kita menerapkan prinsip Kantianisme karena kita menghormati lawan bicara dan menjaga integritas komunikasi.
Empati dan Penghormatan
Seseorang yang menerapkan Kantianisme akan selalu memperhatikan perasaan dan sudut pandang lawan bicara. Hal ini memungkinkan kalimat yang diucapkan lebih terkendali dan tidak memengaruhi lawan bicara secara emosional. Kantianisme mengajarkan untuk memikirkan implikasi etis dari kata-kata yang akan diucapkan, memastikan apakah kata-kata tersebut sesuai dengan prinsip moral universal atau tidak.
Penyampaian Pesan yang Bermartabat
Cara seseorang menyampaikan pesan juga bisa mencerminkan prinsip Kantianisme dalam komunikasi. Dengan menghormati martabat orang lain, seseorang akan terlihat menghargai dan tidak merendahkan lawan bicara saat berinteraksi. Hal ini menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih sensitif dan empatik.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dengan demikian, Kantianisme merupakan landasan moral yang kuat dalam memahami dan mempraktikkan komunikasi yang bermartabat dan etis. Prinsip-prinsip Kantianisme seperti kejujuran, niat yang tulus, dan penghormatan terhadap martabat manusia menjadi panduan penting dalam berkomunikasi. Komunikasi yang didasarkan pada Kantianisme menciptakan lingkungan yang sensitif dan empatik, di mana individu berusaha untuk berbicara dengan jujur, memperhatikan perasaan orang lain, memikirkan implikasi etis dari kata-kata mereka, dan menyampaikan pesan dengan penghargaan terhadap martabat orang lain. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, komunikasi menjadi lebih bermakna, memperkuat hubungan interpersonal, dan mendukung pertukaran informasi yang adil dan beretika.