Konten dari Pengguna

Transformasi Pelayanan Kesehatan Indonesia: Mimpi dan Perwujudan

Yudistira Putra
Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga
8 Januari 2025 12:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudistira Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
iStock: Pelayanan Kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
iStock: Pelayanan Kesehatan
ADVERTISEMENT
Seluruh negara, termasuk Indonesia, kerap kali mengimpikan pelayanan kesehatan yang optimal, yang dapat berperan sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa. Ini tentunya dilandasi dengan kenyataan bahwa cukup sulit untuk membayangkan sebuah negara yang maju dengan rakyat yang sakit-sakitan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, dalam perwujudannya, masih terdapat berbagai tantangan yang perlu dientaskan Indonesia, ketidakmerataan pelayanan kesehatan, baik itu dari segi kualitas SDM maupun fasilitas sarana dan prasarana serta beban penyakit kronis yang kian lama terus meningkat mendesak transformasi pelayanan kesehatan untuk dilakukan secepat mungkin
Tentunya, tantangan ini dapat dihadapi, melihat bahwa Indonesia adalah sebuah wilayah geografis yang luas, dengan ribuan pulau, sehingga akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan terluar sering kali menjadi kendala bagi pemerataan dan perbaikan kualitas kesehatan di Indonesia, manifestasinya adalah dalam bentuk tidak meratanya SDM dan sarana-prasarana, korupsi yang tinggi karena tidak meratanya sistem keamanan keuangan, dan lain-lain.
Untuk itu, Indonesia menekankan transformasi pelayanan kesehatan pada tiga hal utama, yang pertama adalah peningkatan aksesibilitas.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menganggap pemerataan infrastruktur kesehatan ke seluruh pelosok negeri sebagai salah satu hal yang terutama, hal ini dapat diterapkan melalui pemanfaatan teknologi seperti telemedicine untuk menjangkau masyarakat yang sulit mengakses layanan kesehatan konvensional.
Hal kedua yang perlu diperbaiki adalah peningkatan kualitas, tidak ada gunanya meningkatkan aksesibilitas bila kualitas dari fasilitas kesehatan yang diakses masih kurang baik. Pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM kesehatan dapat diterapkan secara konsisten.
Yang terakhir, pemerintah juga memiliki PR untuk mampu menyediakan pembiayaan yang memadai, seperti optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar dapat melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Salah satu upaya pula untuk berupaya mengurangi pembengkakan anggaran adalah promosi preventif daripada kuratif, mengingat bahwa upaya kuratif lebih banyak menghabiskan biaya.
ADVERTISEMENT
Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekspektasi usia hidup rakyat Indonesia, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, mengurangi beban penyakit kronis, mendorong produktivitas masyarakat, dan akhirnya, menciptakan bangsa yang lebih sehat.
Upaya transformasi ini tentunya tidak mudah. Namun, dengan komitmen dan sinergi antara pemerintahan dan masyarakat yang kuat, upaya transformasi akan berubah dari hanya sekadar mimpi dan wacana, namun dapat diwujudkan secara konkret dan nyata.