Konten dari Pengguna

Mekanisme Penerimaan dan Aksesi Calon Koleksi Ilmiah di Kebun Raya

Yudi Suhendri
Analis Perkebunrayaan Ahli Pertama di Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN
14 Mei 2025 11:21 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yudi Suhendri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjaga Keanekaragaman Tumbuhan untuk Masa Depan
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Keanekaragaman hayati ini mengacu pada keanekaragaman ekosistem, spesies dan genetik. Konservasi merupakan salah satu upaya penting melestarikan keanekaragaman dan mengurangi kehilangan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI) memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menyimpan koleksi ilmiah hayati dan nonhayati yang terdiri atas sembilan kelompok koleksi, diantaranya: 1) tumbuhan hidup, 2) herbarium dan xylarium, 3) bank biji, 4) hewan/zoologi, 5) mikroorganisme, 6) biobank, 7) geodiversitas, 8) artefak, 9) manuskrip dan bahasa. Salah satu lokasi penyimpanan koleksi tersebut berada di Kebun Raya.
Kebun Raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola tersebut (Peraturan BRIN Nomor 7, 2024). Menurut Widyatmoko (2019), Kebun Raya merupakan institusi utama konservasi ex situ tumbuhan di Indonesia yang fungsinya semakin penting dalam upaya melestarikan dan memanfaatkan tumbuhan Indonesia secara berkelanjutan. Hal senada diutarakan Zahlul et al. (2024), bahwa Kebun Raya memainkan peran penting dalam melestarikan keanekaragaman tumbuhan, melakukan penelitian dan mempromosikan kesadaran publik tentang masalah konservasi tanaman.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua tumbuhan bisa masuk dan menjadi bagian dari koleksi ilmiah Kebun Raya? Proses penerimaan material tumbuhan di Kebun Raya tidak semudah menanam bibit di halaman rumah dan bukan hanya sekadar tumbuhan yang ditanam untuk keindahan. Ada mekanisme seleksi yang ketat untuk memastikan bahwa tumbuhan yang masuk memiliki nilai konservasi, ilmiah, dan edukatif.
Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah DPKI BRIN memiliki peran strategis dalam menangani masuknya calon koleksi ke dalam sistem sebelum diterima dan dikoleksikan. Ada mekanisme yang harus dijalankan, terutama dalam menentukan status kelayakan, klasifikasi awal, serta penanganan material calon koleksi yang baru diterima.
Apa Koleksi Ilmiah di Kebun Raya?
Koleksi Ilmiah adalah objek, kumpulan objek, atau data yang memiliki potensi nilai ilmu pengetahuan, nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang disimpan, diorganisasi, dipelihara, disertai dengan nama dan data ilmiah, disimpan di tempat khusus, serta diperlukan tindakan pelindungan dan pengelolaan khusus yang disusun berdasarkan sistem klasifikasi tertentu untuk kepentingan ilmiah, pendidikan, dan pemanfaatan lebih lanjut (Peraturan BRIN No. 8, 2024).
ADVERTISEMENT
Koleksi ilmiah di Kebun Raya merujuk pada berbagai jenis tumbuhan hidup yang dikumpulkan dan dirawat untuk tujuan penelitian, konservasi, pendidikan lingkungan, wisata serta jasa lingkungan.
Mekanisme Penerimaan Material Tumbuhan Hidup di Kebun Raya
Tumbuhan yang masuk ke Kebun Raya diterima dari Depositor Koleksi Ilmiah seperti Penyandang Dana, SDM Iptek, Kelembagaaan Iptek dan atau Masyarakat baik dari hasil kegiatan riset ataupun non-riset melalui mekanisme wajib serah dan wajib simpan. Setiap tumbuhan yang masuk dicatat dan diperiksa untuk memastikan status kelayakan, klasifikasi awal, serta cara penanganannya sebelum tumbuhan tersebut diterima di Kebun Raya dan diberi nomor prakoleksi sebagai koleksi ilmiah. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan calon koleksi adalah proses penerimaan spesimen dan pemberian nomor prakoleksi.
ADVERTISEMENT
Penerimaan material tumbuhan hidup di Kebun Raya dilakukan dengan prosedur yang ketat untuk memastikan kualitas dan relevansi spesimen. Berikut adalah langkah-langkah umum mekanisme penerimaan calon koleksi ilmiah di Kebun Raya:
1. Pengajuan Calon Koleksi
Pengajuan dilakukan Depositor dengan mengisi Formulir Penyerahan Spesimen Wajib Serah Wajib Simpan kepada Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah DPKI BRIN (Formulir dapat diunduh pada https://bit.ly/formulir_WSWS) atau melalui Repository Ilmiah Nasional BRIN (https://rin.brin.go.id/).
2. Pemeriksaan Pengajuan Calon Koleksi
Pemeriksaan pengajuan dilakukan oleh Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah DPKI BRIN. Jika pengajuan dengan data ajuan calon koleksi sesuai maka ajuan akan disetujui dan apabila tidak sesuai maka akan dikembalikan untuk diperbaiki/dilengkapi. Dalam kegiatan ini, tahapan yang dilakukan diantaranya:
ADVERTISEMENT
a. Seleksi calon koleksi berdasarkan nilai konservasi
Salah satu alasan utama tumbuhan bisa diterima di Kebun Raya adalah nilai konservasinya. Tumbuhan yang diterima dapat berasal dari hasil eksplorasi alam, koleksi lapangan, hasil penelitian, pertukaran antar Kebun Raya maupun hasil perbanyakan tumbuhan koleksi Kebun Raya. Setiap tumbuhan yang diterima akan diperiksa oleh Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah untuk memastikan keasliannya, termasuk nama ilmiah dan status kelangkaan. Tumbuhan yang tergolong langka, endemik, atau terancam punah memiliki prioritas tinggi untuk dijaga dan dikembangbiakkan di Kebun Raya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kepunahan dan mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
b. Asal-usul yang jelas
Tumbuhan yang masuk ke Kebun Raya harus memiliki asal-usul yang jelas dan legal. Tumbuhan yang diperoleh secara ilegal atau tidak memiliki dokumen resmi dari otoritas terkait tidak bisa diterima. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Kebun Raya tidak menjadi tempat bagi tumbuhan hasil perburuan liar yang dapat merusak ekosistem aslinya.
ADVERTISEMENT
c. Kesesuaian dengan lingkungan Kebun Raya
Setiap Kebun Raya memiliki kondisi lingkungan yang unik, mulai dari iklim, suhu, hingga jenis tanah. Koleksi tumbuhan hidup disimpan/dikoleksi di 5 (lima) Kebun Raya BRIN yaitu Kebun Raya Bogor untuk tumbuhan hidup dataran rendah basah, Kebun Raya Cibodas untuk tumbuhan hidup dataran tinggi basah, Kebun Raya Purwodadi untuk tumbuhan hidup dataran rendah kering, Kebun Raya Eka Karya Bali untuk tumbuhan hidup dataran tinggi kering, Kebun Raya Cibinong untuk koleksi berdasarkan bioregion. Tumbuhan yang tidak cocok dengan kondisi tersebut kemungkinan besar tidak akan bertahan atau bahkan bisa mengganggu ekosistem yang sudah ada. Oleh karena itu, hanya tumbuhan yang bisa beradaptasi dengan lingkungan Kebun Raya yang akan diterima.
ADVERTISEMENT
d. Tidak mengancam keanekaragaman hayati
Tumbuhan invasif atau yang berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem tidak akan diterima di Kebun Raya. Tumbuhan invasif adalah tumbuhan yang tumbuh sangat cepat dan dapat mengambil alih ruang serta sumber daya tanaman asli, sehingga mengancam keanekaragaman hayati di sekitar.
e. Memiliki nilai ilmiah dan edukatif
Selain untuk konservasi, Kebun Raya juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan/edukasi. Oleh karena itu, tumbuhan yang masuk harus memiliki nilai ilmiah atau edukatif yang tinggi. Tumbuhan yang memiliki kegunaan dalam penelitian obat-obatan, bioteknologi, atau sejarah botani sering kali menjadi prioritas.
3. Depositor menyerahkan spesimen calon koleksi jika disetujui
Jika ajuan diterima, depositor harus mengirimkan spesimen ke DPKI BRIN. Spesimen yang diserahkan harus sesuai dengan jumlah yang diajukan.
Gambar 1. Spesimen calon koleksi (Amorphophallus sp.) hasil eksplorasi alam di Sumatra Barat yang diserahkan Depositor ke Kebun Raya Cibodas (Foto: dokumentasi Penulis)
4. Pemeriksaan spesimen calon koleksi ilmiah
ADVERTISEMENT
Setelah spesimen sampai, Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah DPKI BRIN akan memeriksa kondisi spesimen dan kelengkapan data sesuai spesifikasi.
(Spesifikasi spesimen calon koleksi ilmiah dan kelengkapan data calon koleksi ilmiah dapat dilihat pada https://bit.ly/spesifikasi_koleksi)
Gambar 2. Pemeriksaan spesimen calon koleksi ilmiah di Kebun Raya Cibodas (Foto: dokumentasi Penulis)
5. Penerbitan dokumen penerimaan calon koleksi (memuat nomor prakoleksi)
Jika spesimen data sesuai spesifikasi, maka Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah DPKI BRIN akan menerbitkan nomor prakoleksi dan Formulir Penerimaan.
Nomor prakoleksi berfungsi sebagai identifikasi unik. Nomor ini penting untuk melacak spesimen selama masa pemeliharaan dan penelitian. Nomor prakoleksi juga dapat mencerminkan status tanaman, apakah spesies tersebut langka, terancam punah, atau memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal ini berguna bagi peneliti dan pengelola kebun raya untuk mengetahui urgensi perlindungan spesimen tersebut.
ADVERTISEMENT
Proses pemberian nomor prakoleksi umumnya dilakukan seperti berikut:
a. Pemberian Kode Identifikasi
Setiap spesimen diberi nomor prakoleksi yang unik, yang biasanya terdiri dari kombinasi angka dan huruf. Kode ini akan berhubungan dengan data spesimen yang ada di dalam sistem katalog kebun raya. Untuk di kebun raya pemberian identitas koleksi ilmiah berupa kode akses KTTTTBBNNNN, Dimana huruf K menunjukkan kode kebun Raya (misal: huruf B untuk Kebun Raya Bogor, huruf C untuk Kebun Raya Cibodas, huruf P untuk Kebun Raya Purwodadi, huruf E untuk Kebun Raya Eka Karya Bali, dan huruf X untuk Kebun Raya Cibinong), T menyatakan tahun penerimaan, B menyatakan bulan penerimaan dan N menunjukkan nomor urut penerimaan pada bulan tersebut.
ADVERTISEMENT
b. Koneksi dengan Data Digital
Saat pemberian nomor prakoleksi dilakukan, data spesimen akan dimasukkan dalam sistem database yang terintegrasi, sering kali berbasis digital. Sistem ini memungkinkan peneliti dan pengelola kebun raya untuk melacak setiap spesimen secara lebih efisien. Di kebun raya yang dikelola BRIN, nomor prakoleksi juga dilengkapi dengan barcode atau QR code untuk kemudahan akses data.
6. Penyerahan dokumen kepada Depositor
Tim Penerimaan dan Aksesi Koleksi Ilmiah DPKI BRIN menyerahkan Formulir Penerimaan Spesimen Wajib Serah Wajib Simpan kepada Depositor.
Gambar 3. Proses deposit spesimen/calon koleksi ilmiah di Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN (Gambar: dokumentasi Tim Penerimaan dan Aksesi)
Manfaat Koleksi Ilmiah di Kebun Raya
Koleksi tumbuhan hidup di kebun raya memiliki berbagai manfaat yang sangat berharga bagi masyarakat dan dunia ilmiah, diantaranya:
1. Konservasi Keanekaragaman Hayati
Kebun raya berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi tumbuhan langka dan terancam punah. Koleksi tumbuhan hidup dapat membantu dalam upaya pemulihan spesies yang hampir punah dan memastikan bahwa pengetahuan tentang tumbuhan ini tidak hilang.
ADVERTISEMENT
2. Sumber Penelitian Ilmiah
Koleksi tumbuhan hidup juga menjadi sumber utama penelitian untuk para ilmuwan yang tertarik pada studi botani, ekologi, dan biologi konservasi. Informasi yang diperoleh dari koleksi ini bisa digunakan untuk mengembangkan strategi perlindungan yang lebih baik dan meningkatkan pengetahuan tentang interaksi tanaman dalam lingkungan.
3. Edukasi Publik
Kebun raya menyediakan platform untuk pendidikan publik mengenai pentingnya konservasi dan keanekaragaman hayati. Dengan adanya koleksi ilmiah tumbuhan hidup, pengunjung dapat belajar langsung tentang berbagai spesies tumbuhan dan peranannya dalam ekosistem.
4. Wisata
Koleksi tumbuhan di Kebun Raya bukan hanya untuk kalangan ilmuwan. Bagi wisatawan, keberadaan koleksi ini memiliki nilai edukatif, rekreatif, dan inspiratif.
5. Jasa Lingkungan
Keberadaan koleksi tumbuhan di Kebun Raya memberikan kontribusi ekologis yang signifikan, diantaranya: sebagai penghasil oksigen dan karbon, pengatur tata air dan konservasi tanah, habitat bagi satwa liar, dan penyejuk mikroklimat.
Gambar 4. Koleksi tumbuhan hidup di area Kolam Besar Kebun Raya Cibodas (Foto: dokumentasi Penulis)
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Proses penerimaan dan pemberian nomor koleksi pada tumbuhan hidup di Kebun Raya bukan hanya sekadar prosedur administratif, tetapi merupakan bagian dari upaya besar dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan peningkatan pengetahuan ilmiah. Dengan sistem pengelolaan yang baik, koleksi ilmiah tumbuhan hidup dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penelitian, konservasi, edukasi publik, wisata dan jasa lingkungan. Oleh karena itu, Kebun Raya sebagai tempat koleksi tumbuhan hidup memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam dan memastikan bahwa pengetahuan tentang dunia tumbuhan tetap hidup untuk generasi mendatang. Jadi, jika suatu hari Anda menemukan tanaman unik di Kebun Raya, ketahuilah bahwa ia telah melewati proses panjang sebelum bisa tumbuh di sana!
Referensi
Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 7 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kebun Raya.
ADVERTISEMENT
Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 8 Tahun 2024 tentang Tata Kelola Koleksi Ilmiah.
Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 12 Tahun 2023 tentang Wajib Serah dan Wajib Simpan Data Primer dan Keluaran Hasil Riset.
Widyatmoko, D. (2019). Strategi Dan Inovasi Konservasi Tumbuhan Indonesia Untuk Pemanfaatan Secara Berkelanjutan. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-IV 2019. p-ISSN: 2527-533X.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11287/p.%201-22.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Zahlul, I. et al. (2024). Keanekaragaman Hayati Tumbuhan. Makasar: CV. Tohar Media.