Konten dari Pengguna

Berkunjung ke Ponpes Sumedang, Kang Anton Ingin Ponpes Ciptakan Kiyai dan Ilmuan

19 April 2018 17:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuga Anugrah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berkunjung ke Ponpes Sumedang, Kang Anton Ingin Ponpes Ciptakan Kiyai dan Ilmuan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan pesantren tentu harus juga di topang oleh beberapa hal, salah satunya memberikan alokasi dana, baik utnutk kebutuhan pembangunan fisik pesantren maupun untuk peningkatan SDM. Sehinga, pendidikan pesantren di Jawa barat bisa lebih baik ke depan. Bentuk perhatian seperti itulah yang menjadi prioritas bagi kedua Jendral ini.
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jawa Barat, Anton Caharliyan kali ini, berkunjung ke Pondok pesantren (Ponpes) Pondok pesantren Al-Hasanah, di Kampung Lewiliyang, Desa Sindulan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu(18/4). Mengingat pentingnya pendidikan pesantren ini, Kang Anton menyampaikan, bahwa dirinya dan Kang Hasan akan mengalokasikan dana 1 Triliun untuk pesantren di Jawa Barat.
Kang Anton mengatakan, pondok pesantren merupakan sarana penting bagi ulama dalam menjalankan tanggung jawabnya. Maka itu, beranggapan bahwa pesantren perlu diberikan perhatian khusus untuk peningkatan pendidikan pesantren yang lebih baik. Kang Anton juga bercita-cita bahwa Pesantren nantinya tidak hanya menjadi lumbung kiyai yang menguasai ilmu agama, namun juga mampu memiliki pengetahuan umum dan teknologi bahkan memiliki kemampuan bisnis dan atau keahlian di bidang lainnya.
ADVERTISEMENT
"Melalui program 1 triliun ini, kami akan mengembangkan pesantren dan keagamaan. Dengan Membangun fasilitas pendidikan dan memberikan insentif untuk guru-guru ngaji, marbot, dan lain sebagainya, " ungkap Kang Anton saat berkunjung ke Pondok pesantren Al-Hasanah, di Kampung Lewiliyang, Desa Sindulan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Rabu(18/4)
Pimpinan Pesantren Al-Hasanah, Siti Hapsoh mengaku senang bisa bertemu dengan Kang Anton, yang merupakan sosok pemimpin yang berjiwa agamis dan peduli dengan perkembangan pesantren di Jawa Barat. "Saya senang bisa ketemu dengan Kang Anton, yang merupakan sosok figur pemimpin yang berjiwa agamis. Bahkan mau memperhatikan pendidikan keagamaan dan mempererat persaudaraan antar umat beragama," katanya.
Siti berharap, semoga kedepanya Kang Anton bisa terus peduli dengan pendidikan pesantren di Jawa Barat. Apalagi, masih kata Siti, ponpes Al-Hasanah adalah satu-satunya pesantren yang khusus untuk kaum wanita. Dan menurutnya sekarang ini, kita kekurangan orang yang komitmen dengan pendidikan pesantren, baik kesejahteraan guru-guru maupun peningkatan SDM.
ADVERTISEMENT
Sebagai Paslon Gubernur dan yang memilki akar agama yang kuat. Pasangan Hasanah dalambanyak kesempatan meneankan bahwa pentingnya pendidikan pesantren, sebagai wadah untuk mencetak akhlak dan moralitas generasi muda, sehingga nantinya bisa berkontribus terhadap masryakat dan bangsa dan negara tentunya. Di tengah krisis moral dan dekadensi ini, pesantren bisa menjadi pendorong bagi keamanan dan ketertiban. Melalui akhlak yang baik, masayrakat akan bisa mengenyahkan segala bentuk kebatilan. Hal itulah yang diharapkan kita semua.
Gagasan dari Pasangan dari keduanya perlua untuk kita renungkan bersama, perhatian dari keduanya harus kita apresiasi. Sebab, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa membentuk keseimbangan, ia bisa membangun fondasi masyarakat dengan akhlak dan moral dari aturan-aturan agama, agar kesejahteraan dan masyarakat Jawa Barat pun terhindar dari segala bentuk kedzoliman. Terlebih di tengah-tengah jaman yang modern ini, arus globalisasi hanya akan bisa ditangkis dengan menguatkan spiritual dan pemahaman agama yang mendalam.
ADVERTISEMENT