Konten dari Pengguna

Kang Hasan Bersama Milenial Bandung Menggali Kembali Nilai-nilai Pancasila

2 Juni 2018 11:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuga Anugrah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kang Hasan Bersama Milenial Bandung Menggali Kembali Nilai-nilai Pancasila
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Melihat semakin mengikisnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, terutama di kalangan generasi muda harus diajak untuk benar-benar memahami falsafah bangsa yang menjadi landasan berbanga dan bernegara secara humanis serta religius.
ADVERTISEMENT
Di hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, komunitas milenial Kota Bandung, menggelar talkshow seputar pemahaman Pancasila bagi generasi muda saat ini. Komunitas yang tergabung dalam Student Hits Paris Van Java (SHPVJ) tersebut, mengundang beberapa pembicara dari berbagai kalangan, mulai dari Enterpreuneur hingga Politisi TB Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan.
Kang Hasan yang saat ini mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 menyampaikan, pentingnya pemahaman Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi generasi muda Indonesia sebagai penerus pembangunan daerah maupun bangsa. Menurut Purnawirawan Jendral TNI AD tersebut, Pancasila bukan hanya harus dipahami, tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ke-lima sila tersebut, tidak bisa dipisahkan satu sama lain, punya keterkaitan dalam kehidupan mulai dari ketuhanan, hubungan manusia hingga berkeadilan," ungkapnya saat saat menjadi pembicara pada kegiatan Talkshow dan Buka Puasa Bersama komunitas pelajar SHPVJ bertemakan _Buka “Pancasila" Bersama_, di Click Ssquare, Kota Bandung, Jumat (1/6/2018).
ADVERTISEMENT
Jendral Bintang Dua yang pernah bertugas di hampir seluruh daerah di Indonesia itu menegaskan, generasi milenial juga harus turut serta dalam menolak paham-paham radikalis yang saat ini berkembang di masyarakat. Perkembangan teknologi saat ini, lanjut Kang Hasan, harus digunakan secara bijak dengan memastikan kebenaran informasi yang beredar bisa dipertanggungjawabkan.
"Milenal jangan mudah termakan hoax, apalagi ikut share informasi yang tidak valid, jangan mau di adu domba," tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi 9 DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, Ketut Sustiawan, yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, generasi muda sebagai tonggak pembangunan bangsa, perlu dirangkul untuk mensosialisasikan paham Pancasila, agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang akan merusak masa depan. "Paham radikalis juga mengincar anak-anak muda sebagai sasarannya, sehingga milenial ini perlu dirangkul dengan melakukan hal positif dan Pancasilais," terangnya.
ADVERTISEMENT
Disisi lain, Ketua SHPVJ, Fahrein mengatakan, kegiatan tersebut merupakan hal positif bagi kaum muda seperti dirinya, agar lebih memahami Pancasila dan berkontribusi dalam menjaga keutuhan NKRI. Menurut gadis berkacamata itu, dengan hadirnya pembicara dari sosok militer seperti Kang Hasan, memudahkan anak anak muda menerima konsep Pancasila.
"Apa yang disampaikan Kang Hasan tadi soal pemahaman dan Pengamalan Pancasila mudah diterima oleh anak muda untuk lebih Pancasilais, beliau juga sosok nasionalis dan cocok memimpin Jawa Barat," pungkasnya.
Seperti yang ditekankan oleh Kang Hasan, generasi muda tidak hanya sekedar memahami tetapi bias mengaplikasikannya di setiap sisi kehidupan, dan Pancasila ini merupakan sebuah sikap ideal dalam membangun Bangsa Indonesia sendiri. Karena dari setiap poinnya terkandung banyak pesan dan nilai-nilai yang bias diterapkan untuk menjadikan Bangsa ini maju serta lebih baik berdasarkan karakter kebangsaan kita yang bhineka. Pemahaman dan laku hidup Pancasilais ini menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Berbagai komunitas juga turut memeriahkan acara tersebut seperti SHPVJ, komunitas musik, Banteng Muda Indonesia (BMI), hingga Mojang Jajaka Kota Bandung. Selain Diskuai Acara tersebut diisi dengan pentas musik dan penampilan hiburan lainnya.