Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Pentingnya Mempelajari Komunikasi Sumber Daya Manusia
13 Februari 2025 14:14 WIB
·
waktu baca 11 menitTulisan dari Yuliani Dewi Risanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
![Human Resources Communication Sumber: Dok. Pribadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkykwy6940e53jtrnw1cx4bw.jpg)
Komunikasi adalah jantung dari setiap interaksi yang terjadi di dalam organisasi, terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia (Human Resources Management).
ADVERTISEMENT
Menurut buku "Human Resource Management: Gaining a Competitive Advantage" oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright tahun 2017, komunikasi HR adalah alat strategis yang membantu menyelaraskan perilaku karyawan dengan tujuan organisasi. Komunikasi HR tidak hanya terbatas pada penyampaian informasi administratif, tetapi juga pada memastikan bahwa karyawan memahami, mendukung, dan terlibat dengan visi dan misi perusahaan. Dalam hal ini, komunikasi HR menjadi kunci untuk menyatukan karyawan dan perusahaan dalam mencapai tujuan strategis.
Sedangkan dalam buku "Human Resource Management: Theory and Practice" oleh John Bratton dan Jeffrey Gold, komunikasi HR didefinisikan sebagai proses dua arah yang melibatkan pertukaran informasi antara HR dan karyawan. HR tidak hanya menyampaikan kebijakan dan instruksi, tetapi juga mendengarkan umpan balik karyawan. Komunikasi yang efektif memungkinkan karyawan terlibat dalam proses pengambilan keputusan, serta meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
Lalu dalam buku "Internal Communication and Employee Engagement: A Guide to Managing People and Change" oleh Jenni Field, komunikasi HR didefinisikan sebagai elemen penting dalam keterlibatan karyawan. Ketika perusahaan berkomunikasi secara efektif, karyawan merasa lebih terlibat, lebih termotivasi, dan lebih memahami peran mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi internal HR melibatkan penyampaian informasi yang relevan secara teratur, mendengarkan umpan balik, dan mendorong partisipasi aktif karyawan.
Berdasarkan beberapa referensi tersebut komunikasi sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai proses strategis dan dua arah yang melibatkan pertukaran informasi antara HR dan karyawan, dengan tujuan memastikan keterlibatan karyawan, manajemen perubahan yang sukses, penyelesaian konflik, dan pencapaian tujuan perusahaan. Komunikasi HR bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan dialog yang membangun hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan karyawannya.
ADVERTISEMENT
Tren komunikasi sumber daya manusia (HR communication) terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi, ekspektasi karyawan, dan dinamika tempat kerja. Berikut adalah beberapa tren utama dalam komunikasi HR yang sedang berkembang saat ini:
1. Penggunaan Teknologi Digital dan Platform Komunikasi Internal
Teknologi digital memainkan peran besar dalam memfasilitasi komunikasi internal. Platform seperti Slack, Microsoft Teams, dan aplikasi HRIS (Human Resource Information System) seperti BambooHR, memungkinkan HR untuk berkomunikasi secara lebih cepat, efisien, dan terukur.
Penggunaan chatbot dan AI dalam HR untuk menjawab pertanyaan karyawan secara otomatis, serta aplikasi mobile yang memungkinkan akses informasi HR kapan saja dan di mana saja.
Tentunya teknologi ini mempermudah penyampaian informasi dan mempercepat penyelesaian masalah karyawan, sehingga meningkatkan keterlibatan dan produktivitas.
ADVERTISEMENT
2. Komunikasi yang Transparan dan Terbuka
Di era modern, karyawan mengharapkan lebih banyak transparansi dari perusahaan, terutama mengenai kebijakan, kinerja, dan perubahan besar dalam organisasi. Perusahaan cenderung mengadopsi budaya komunikasi terbuka di mana informasi disebarkan dengan jelas dan tanpa bias, termasuk mengenai keputusan strategis, keuangan perusahaan, atau inisiatif terkait kesejahteraan karyawan.
Dengan adanya transparansi meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap manajemen dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif serta mendorong keterlibatan yang lebih tinggi.
3. Penggunaan Data dan Analitik untuk Komunikasi
Data dan analitik digunakan untuk memahami pola komunikasi, keterlibatan karyawan, dan efektivitas strategi komunikasi. HR dapat menggunakan data ini untuk memperbaiki metode komunikasi dan membuat pesan yang lebih sesuai dengan kebutuhan karyawan.
ADVERTISEMENT
Data analitik digunakan untuk mengukur efektivitas program komunikasi internal, seperti survei karyawan, tingkat keterlibatan di platform komunikasi, atau waktu respons dari tim HR. Tentunya analitik membantu dalam mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan, memungkinkan strategi komunikasi yang lebih personal dan tepat sasaran.
4. Fokus pada Kesejahteraan Mental dan Emosional
Setelah pandemi, kesejahteraan mental menjadi prioritas utama dalam HR, dan komunikasi tentang kesejahteraan karyawan menjadi lebih terfokus pada topik kesehatan mental, keseimbangan kerja-hidup, dan dukungan emosional.
HR mulai memfasilitasi program-program terkait kesehatan mental seperti sesi terapi, konseling, atau program kesejahteraan berbasis aplikasi, dan menyampaikan informasi secara rutin mengenai layanan dukungan yang tersedia.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan karyawan, yang berpotensi meningkatkan retensi karyawan dan kepuasan kerja.
ADVERTISEMENT
5. Komunikasi Fleksibel dan Berbasis Hybrid
Dengan semakin populernya model kerja hybrid (kombinasi antara bekerja dari kantor dan remote), komunikasi perlu disesuaikan untuk menjangkau karyawan yang tersebar di berbagai lokasi.
Penggunaan alat komunikasi yang memungkinkan kolaborasi jarak jauh, seperti video conferencing, dan penerapan strategi komunikasi yang fleksibel, di mana karyawan memiliki kebebasan untuk mengakses informasi sesuai kebutuhan mereka.
Komunikasi yang fleksibel memungkinkan karyawan remote merasa tetap terlibat dan berkontribusi penuh meskipun tidak selalu hadir di kantor fisik.
6. Personalisasi Komunikasi
Karyawan semakin mengharapkan komunikasi yang relevan dan dipersonalisasi sesuai dengan peran, kebutuhan, dan preferensi mereka.
HR menggunakan segmentasi karyawan berdasarkan data demografis, peran, atau lokasi untuk mengirimkan pesan yang lebih personal. Misalnya, komunikasi mengenai pelatihan keterampilan tertentu yang disesuaikan dengan jabatan atau departemen tertentu.
ADVERTISEMENT
Personalisasi membuat komunikasi lebih efektif karena pesan lebih relevan dan meningkatkan kemungkinan respon positif dari karyawan.
7. Mendorong Budaya Feedback Berkelanjutan
Feedback yang berkelanjutan menjadi norma baru dalam HR, di mana karyawan didorong untuk memberikan masukan dan umpan balik kepada perusahaan secara terus-menerus, bukan hanya selama penilaian kinerja tahunan.
Implementasi survei pulse (survei singkat berkala) yang memberikan insight real-time mengenai sentimen karyawan dan kepuasan kerja. Selain itu, platform feedback anonim juga semakin digunakan untuk mengumpulkan masukan yang jujur.
Budaya feedback meningkatkan engagement, memberi perusahaan wawasan tentang apa yang bisa ditingkatkan, dan membantu menyelesaikan masalah karyawan lebih cepat.
8. Kebijakan Komunikasi Inklusif dan Beragam
Perusahaan semakin menekankan pentingnya komunikasi yang mencerminkan keragaman dan inklusivitas dalam budaya organisasi. Ini berarti menggunakan bahasa yang inklusif dan merayakan perbedaan di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
HR berusaha mengkomunikasikan kebijakan keberagaman dan inklusi, memfasilitasi pelatihan terkait unconscious bias, dan memastikan bahwa komunikasi internal tidak mengesampingkan kelompok tertentu.
Komunikasi yang inklusif menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah dan dapat meningkatkan inovasi dengan melibatkan berbagai perspektif yang berbeda.
9. Komunikasi tentang Pembelajaran dan Pengembangan Karier
Karyawan semakin mencari peluang untuk belajar dan berkembang di tempat kerja. HR berperan penting dalam mengkomunikasikan peluang ini dan menyediakan jalur karier yang jelas.
Penggunaan platform pembelajaran online dan komunikasi yang jelas tentang jalur pengembangan karier di dalam organisasi, termasuk pelatihan dan program pengembangan kepemimpinan.
Karyawan yang merasa mereka memiliki peluang untuk tumbuh lebih mungkin bertahan di perusahaan dan lebih termotivasi untuk berkontribusi.
ADVERTISEMENT
10. Komunikasi untuk Employer Branding
Komunikasi HR juga digunakan untuk memperkuat employer branding, baik di dalam maupun di luar perusahaan, guna menarik bakat terbaik.
HR mengadopsi media sosial dan strategi digital untuk membangun reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang diidamkan. Konten seperti testimoni karyawan, liputan budaya perusahaan, dan program kesejahteraan sering menjadi bagian dari kampanye komunikasi employer branding.
Employer branding yang kuat meningkatkan daya tarik perusahaan bagi kandidat potensial dan membantu retensi talenta yang ada.
Tren-tren ini mencerminkan perubahan yang mendasar dalam cara HR berkomunikasi dengan karyawan, seiring dengan kebutuhan yang terus berubah di era digital dan pasca-pandemi.
Mempelajari komunikasi sumber daya manusia (HR Communication) sangat penting karena ini adalah fondasi dari hubungan antara perusahaan dan karyawannya, serta antara perusahaan dan kandidat potensial. Adapun manfaat mempelajari komunikasi sumber daya manusia diantaranya adalah
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi
Komunikasi yang baik sangat penting dalam proses rekrutmen dan seleksi. Dari mengiklankan lowongan pekerjaan hingga memberikan umpan balik kepada kandidat, kemampuan HR untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan profesional dapat menentukan kualitas pelamar yang diterima.
Dengan memahami komunikasi HR, perusahaan dapat menarik kandidat yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka dan menjaga pengalaman kandidat yang positif selama proses seleksi.
Contoh: Kandidat yang menerima komunikasi yang cepat, transparan, dan penuh perhatian cenderung lebih tertarik pada perusahaan dan bisa menjadi duta perusahaan yang baik meskipun tidak terpilih.
2. Meningkatkan Keterlibatan dan Retensi Karyawan
Komunikasi yang efektif antara HR dan karyawan berkontribusi langsung terhadap keterlibatan dan kepuasan karyawan. Karyawan yang merasa didengar, dipahami, dan mendapatkan informasi yang jelas lebih cenderung tetap bertahan di perusahaan dan lebih termotivasi untuk bekerja secara produktif.
ADVERTISEMENT
Dengan mempelajari cara berkomunikasi dengan karyawan membantu HR menciptakan lingkungan kerja yang transparan dan inklusif, di mana karyawan merasa dihargai dan didukung.
Contoh: Survei keterlibatan karyawan dan sesi feedback rutin merupakan bentuk komunikasi yang membantu HR mengidentifikasi masalah dan menangani kebutuhan karyawan secara tepat waktu.
3. Meminimalkan Konflik di Tempat Kerja
Konflik di tempat kerja sering kali disebabkan oleh komunikasi yang tidak jelas atau kesalahpahaman. HR memiliki peran penting dalam menengahi dan menyelesaikan konflik dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang tepat.
Dengan memahami teknik komunikasi yang efektif, HR dapat mengatasi konflik di tempat kerja lebih cepat dan secara diplomatis, menjaga hubungan baik di antara karyawan dan meningkatkan lingkungan kerja yang harmonis.
ADVERTISEMENT
Contoh: Pelatihan komunikasi untuk para manajer mengenai cara menyampaikan umpan balik secara konstruktif dapat mengurangi potensi perselisihan dan meningkatkan kinerja tim.
4. Mendukung Manajemen Perubahan
Ketika perusahaan menghadapi perubahan, baik itu dalam hal restrukturisasi, digitalisasi, atau perubahan kebijakan, HR harus menjadi ujung tombak dalam mengomunikasikan perubahan tersebut kepada karyawan. Mempelajari komunikasi HR membantu memastikan bahwa pesan tentang perubahan disampaikan dengan jelas, tepat waktu, dan transparan.
Komunikasi yang efektif mengenai perubahan organisasi membantu mengurangi ketidakpastian dan resistensi dari karyawan, sehingga memperlancar transisi.
Contoh: Ketika menerapkan perubahan sistem kerja dari onsite menjadi hybrid, HR yang dapat menjelaskan alasan, manfaat, dan proses transisi dengan baik cenderung mendapatkan dukungan lebih besar dari karyawan.
5. Membangun Employer Branding yang Kuat
ADVERTISEMENT
Komunikasi HR yang efektif adalah bagian dari strategi employer branding. Cara perusahaan berkomunikasi dengan calon karyawan, karyawan, dan publik berkontribusi pada citra perusahaan sebagai tempat kerja yang diinginkan.
Dengan mempelajari komunikasi HR, tim HR dapat menyampaikan nilai-nilai perusahaan, budaya kerja, dan manfaat yang ditawarkan kepada calon karyawan, serta menjaga reputasi perusahaan di pasar tenaga kerja.
Contoh: Menggunakan media sosial dan platform digital untuk membagikan kisah karyawan yang inspiratif dan testimoni tentang kehidupan di perusahaan dapat meningkatkan daya tarik perusahaan bagi kandidat potensial.
6. Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan di Tempat Kerja
Komunikasi yang jelas dan transparan antara HR dan karyawan membantu membangun kepercayaan. Ketika karyawan merasa bahwa mereka selalu mendapatkan informasi yang jujur dan terbuka tentang kebijakan perusahaan, peraturan, dan keputusan penting, kepercayaan terhadap manajemen meningkat.
ADVERTISEMENT
HR yang mempraktikkan komunikasi yang transparan dapat meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan, mengurangi rumor negatif, dan meningkatkan moral.
Contoh: Ketika perusahaan menghadapi tantangan keuangan, HR yang berkomunikasi secara terbuka tentang situasi dan rencana perusahaan cenderung mendapatkan dukungan dari karyawan, meskipun situasinya sulit.
7. Mendorong Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Komunikasi HR yang efektif juga penting dalam mengomunikasikan peluang pengembangan karier dan pelatihan bagi karyawan. Karyawan perlu mengetahui bagaimana mereka bisa berkembang di perusahaan, dan HR harus memastikan bahwa program-program pengembangan yang ada disampaikan dengan jelas.
HR yang pandai berkomunikasi dapat menginspirasi karyawan untuk mengambil bagian dalam pelatihan dan program pengembangan diri, yang pada gilirannya meningkatkan keterampilan dan produktivitas di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Contoh: HR yang secara aktif mempromosikan program pelatihan dan memberikan panduan tentang cara mendaftar dapat mendorong partisipasi yang lebih tinggi dalam inisiatif pengembangan karyawan.
8. Mendukung Kepatuhan terhadap Regulasi dan Kebijakan
HR juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan memahami dan mematuhi peraturan perusahaan serta peraturan ketenagakerjaan. Komunikasi yang jelas tentang hak dan kewajiban karyawan membantu menghindari pelanggaran hukum dan masalah kepatuhan.
Memahami komunikasi HR memungkinkan tim HR untuk menjelaskan kebijakan dan prosedur perusahaan dengan cara yang mudah dipahami oleh karyawan, sehingga meminimalkan risiko pelanggaran.
Contoh: Menyampaikan kebijakan cuti atau waktu kerja secara teratur dan jelas memastikan bahwa semua karyawan memahami aturan yang berlaku dan tidak melanggar peraturan yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
9. Mengoptimalkan Penggunaan Teknologi dalam Komunikasi
Seiring dengan berkembangnya teknologi, mempelajari komunikasi HR juga melibatkan pemanfaatan alat digital dan platform untuk menyampaikan informasi kepada karyawan dengan cara yang lebih efisien. Sistem seperti HRIS (Human Resource Information Systems) atau platform komunikasi digital memungkinkan HR untuk menyebarkan informasi dengan lebih cepat dan akurat.
HR yang memahami penggunaan teknologi komunikasi dapat meningkatkan efisiensi dalam penyampaian informasi, mempercepat proses administrasi, dan meningkatkan keterlibatan karyawan.
Contoh: Menggunakan platform kolaborasi seperti Microsoft Teams atau Slack untuk komunikasi internal membantu HR menyampaikan pengumuman secara langsung dan mendorong kolaborasi antar tim.
10. Menyelaraskan Strategi HR dengan Tujuan Bisnis
Komunikasi yang baik membantu HR menyelaraskan inisiatif mereka dengan tujuan strategis perusahaan. Dengan memahami cara berkomunikasi dengan efektif, HR dapat memastikan bahwa pesan dan kebijakan mereka mendukung visi dan misi perusahaan.
ADVERTISEMENT
Komunikasi yang efektif membantu HR berfungsi sebagai mitra strategis dalam perusahaan, memfasilitasi implementasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi.
Contoh: HR yang secara aktif berkomunikasi dengan manajemen puncak untuk memahami prioritas bisnis dapat merancang strategi pengembangan karyawan yang mendukung pencapaian target perusahaan.
Mempelajari komunikasi sumber daya manusia sangat penting karena komunikasi adalah inti dari setiap fungsi HR yang efektif. Dari menarik talenta terbaik hingga meningkatkan keterlibatan karyawan, memecahkan konflik, mendukung perubahan organisasi, dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, komunikasi HR yang baik adalah kunci keberhasilan. Dengan meningkatkan kemampuan komunikasi, HR dapat memainkan peran yang lebih strategis dan berdampak besar pada kinerja dan kesejahteraan organisasi secara keseluruhan.