Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Gambaran Kehidupan Manusia Masa Depan
10 Juni 2024 18:24 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari YULIA WAHYU NURIKA PUTRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah manusia mengalami revolusi dan evolusi selama bertahun tahun lamanya, akhirnya manusia memasuki masa modern dimana mereka mulai mengembangkan teknologi. Perkembangan teknologi yang dilakukan manusia di masa sekarang bisa disebut hampir mencapai puncak dan hal ini juga turut mempengaruhi kehidupan manusia di masa ini dan di masa depan nantinya. Pada buku sapiens karya Yuval Noah Harari dibahas tiga konsep penting yang berpotensi mengubah kehidupan manusia secara mendalam yaitu kehidupan bionik, kehidupan lain, dan singularitas.
ADVERTISEMENT
Kehidupan Bionik
Kehidupan bionik merujuk kepada integrasi antara teknologi yang dikembangkan oleh manusia dengan ilmu biologi. Dalam hal ini, ilmuwan mulai mengembangkan teknologi yang dinamai rekayasa Cyborg. Rekayasa Cyborg ini dilakukan dengan menggabungkan bagian organik makhluk hidup dengan bagian in organik, seperti penggabungan manusia dengan tangan besi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan kognitif dari manusia tersebut. Pada buku Sapiens dijelaskan bahwa perkembangan dalam bidang bioteknologi dan bioengineering memungkinkan manusia untuk melampaui batasan biologis alami mereka. Protesis bionik, implan otak, dan teknologi penyuntingan gen seperti CRISPR adalah contoh nyata bagaimana manusia dapat mengubah dirinya menjadi "superhuman."
Pada kehidupan di masa kini, hampir semua kita juga merupakan bionik karena indra dan fungsi-fungsi alamiah kita diperkuat oleh alat-alat seperti kacamata, alat pacu jantung, ortotik, dan bahkan komputer dan telepon mobile yang hal tersebut dapat membebaskan otak kita dari penyimpanan dan pemrosesan data. Dan di masa depan nantinya akan lebih banyak lagi hal yang akan dikembangkan oleh para ilmuwan. Bahkan mungkin saja ilmuwan akan berhasil mengembangkan sebuah interbrain-net yang dapat menghubungkan beberapa otak manusia ke dalam suatu wadah.
ADVERTISEMENT
Yuval mengatakan cyborg seperti itu tidak lagi menjadi manusia, atau bahkan organik, la akan menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Ia akan menjadi suatu jenis makhluk yang begitu berbeda secara fundamental sehingga kita tidak bisa membayangkan dampak filosofis, psikologis, atau politisnya.
Kehidupan Lain
Dalam buku Sapiens, Yuval juga merenungkan kemungkinan adanya kehidupan lain, yang di bab ini merujuk ke makhluk makhluk in organik seperti program komputer atau AI. Contohnya program-program komputer dan virus-virus komputer yang bisa menjalani evolusi secara independen. Bidang pemrograman genetika kini menjadi salah satu titik yang paling menarik dalam dunia sains komputer karena para ilmuwan di bidang ini sedang mencoba meniru metode evolusi genetika. Metode ini akan dikembangkan ke program komputer atau AI sehingga nantinya mereka bisa berkembang sendiri tanpa membutuhkan campur tangan developer.
ADVERTISEMENT
Sebuah prototipe program semacam itu sudah ada—ia disebut virus komputer. Saat menyebar di internet, virus mereplikasi diri berjuta-juta kali, sementara mereka diburu oleh program program predator antivirus dan harus bersaing dengan virus-virus lain untuk mendapatkan tempat di ruang cyber. Suatu hari saat virus mereplikasi diri sebuah kesalahan terjadi—sebuah mutasi terkomputerisasi. Mungkin mutasi terjadi karena insinyur manusianya memprogram virus itu untuk sesekali melakukan kesalahan replikasi acak yang dapat menyebabkan virus mengalami mutasi. Jika, secara kebetulan, virus hasil modifikasi lebih ahli dalam menginvasi komputer lain, ia akan menyebar ke seluruh ruang cyber. Jika demikian, mutan-mutan akan bertahan dan bereproduksi. Seiring waktu berjalan, ruang cyber akan penuh dengan virus baru yang tidak dirancang oleh siapa pun, dan yang mengalami evolusi non-organik.
ADVERTISEMENT
Dengan kemampuan AI atau program komputer yang semakin canggih, mesin mungkin mencapai tingkat kesadaran dan kemandirian yang menyaingi atau bahkan melampaui manusia. Kehidupan digital ini bisa jadi merupakan evolusi selanjutnya dari kehidupan, menciptakan entitas yang sepenuhnya baru dengan cara berpikir dan berinteraksi yang berbeda dari manusia.
Singularitas
Singularitas teknologi merujuk pada titik di mana kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, menghasilkan perubahan yang begitu cepat dan mendalam sehingga masa depan setelahnya sulit untuk diprediksi.
Kemampuan kita untuk merekayasa tidak semata-mata dunia di sekitar kita, tetapi yang paling penting dunia di dalam tubuh dan pikiran kita, sedang berkembang dalam kecepatan yang mencengangkan. Semakin banyak dan semakin banyak bidang aktivitas sedang diguncang dengan cara-cara di luar kewajaran. Yuval mengutip teori ini sebagai salah satu kemungkinan yang mungkin dihadapi oleh peradaban manusia di abad ke-21. Ketika singularitas terjadi, AI mungkin akan mampu meningkatkan dirinya sendiri dengan kecepatan eksponensial, menciptakan lompatan besar dalam pengetahuan dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Singularitas juga membawa serta risiko dan peluang yang luar biasa. Di satu sisi, ia dapat memberikan solusi bagi tantangan global seperti penyakit, perubahan iklim, dan kelangkaan sumber daya. Di sisi lain, singularitas dapat menimbulkan ancaman eksistensial bagi manusia jika AI yang sangat cerdas tidak dikendalikan dengan baik. Pertanyaan tentang kontrol, etika, dan hak-hak AI akan menjadi pusat perdebatan dalam menghadapi era singularitas.
Para pengacara perlu memikirkan ulang isu-isu privasi dan identitas; pemerintah-pemerintah menghadapi persoalan persoalan pemikiran ulang perawatan kesehatan dan kesetaraan; asosiasi-asosiasi olahraga dan institusi-institusi pendidikan perlu mendefinisi ulang permainan adil dan prestasi; lembaga-lembaga dana pensiun dan pasar buru harus menyesuaikan ulang dengan sebuah dunia yang di dalamnya 60 mungkin menjadi 30 yang baru. Mereka semua harus berurusan dengan teka-teki rekayasa biologi, cyborg, dan kehidupan in-organik.
ADVERTISEMENT
Para ahli fisika mendefinisikan Big Bang sebagai sebuah singularitas. Itu adalah sebuah titik yang padanya semua hukum alam yang sudah diketahui tidak ada. Waktu juga tidak ada. Jadi, tak bermakna mengatakan ada sesuatu “sebelum" Big Bang. Kita mungkin cepat mendekati sebuah singularitas baru, ketika semua konsep yang memberi makna pada dunia kita—saya, Anda, laki laki, perempuan, cinta dan benci—akan segera tidak relevan. Segala yang terjadi di luar titik itu tidak punya makna bagi kita.
Kesimpulan
Masa depan yang akan manusia modern hadapi akan penuh dengan kemungkinan tak terbatas dan tantangan yang kompleks karena teknologi semakin berkembang. Kehidupan bionik, kehidupan lain, dan singularitas bukan hanya skenario fiksi ilmiah, tetapi perkembangan yang sedang dan mungkin akan terjadi. Memahami dan mempersiapkan diri untuk perubahan-perubahan ini adalah kunci untuk memastikan bahwa kita dapat mengarahkan masa depan manusia menuju arah yang positif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Harari, Y. N. (2014). Sapiens: A brief history of humankind. Random House.