Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Rangkum Kisah Kasih, Mahasiswa Magang Merdeka Luncurkan Buku
5 Februari 2022 11:08 WIB
Tulisan dari Yulian Amiftahkhul Ibra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menulis menjadi salah satu cara manusia untuk mengabadikan cerita mereka sehingga terpelihara dengan baik. Termasuk juga yang dilakukan oleh Mahasiswa Magang Merdeka di Yayasan Dampak Sosial Indonesia yang berusaha membekukan cerita mereka selama magang di sini. "Kami memilih buku agar cerita mereka bisa dikenang dan lebih jauhnya dapat menjadi portofolio bagi para pemagang di DSI, karena mereka memiliki banyak cerita yang menarik dan beragam." Ujar Syarifah Dessy salah satu mentor magang di Yayasan Dampak Sosial Indonesia.
Buku Catatan Akhir Magang resmi diluncurkan secara daring pada 25 Januari 2022 lalu. Berisi cerita 17 pemagang dengan berbagai latar belakang sosial yang ada. "Saya baca beberapa punya teman, ternyata mereka menuliskan apa yang tidak saya tahu tentang diri saya maupun cerita mereka selama magang di DSI. Baik cerita dari pemgang program Kampung Bersinar maupun FDS semua unik dan berbeda." Ucap Kintan Fitriani Juwono selaku salah satu peserta magang. Ia juga menambahkan jika melalui tulisan teman-teman lain ia menjadi belajar banyak mengenai latar belakang mereka dan cerita mereka selama magang di sini.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menceritakan cerita selama magang, mereka juga menceritakan mengenai apa yang mereka dapatkan selama magang di DSI secara daring maupun luring "Pembelajaran yang saya dapat juga melalui proses panjang dan harus melewati beberapa tantangan ketika magang di Dampak Sosial Indonesia. Menjadi bagian dari tim Program Development bukanlah suatu hal yang mudah bagi saya, karena saya seperti belajar dari awal untuk bisa bekerja dengan baik dalam tim Program Development." Kutipan cerita dari Handoko, salah satu pemagang dari program FDS.