Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kartini Masa Kini Harus Tangguh Seperti Raden Ajeng Kartini
22 April 2021 14:04 WIB
Tulisan dari yuliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ibu kita kartini, putri sejati, putri Indonesia, harum namanya. Sepenggal bait lagu berjudul “Ibu Kita Kartini“ gubahan WR. Supratman.
ADVERTISEMENT
Lagu yang menceritakan seorang putri Indonesia bernama Raden Ajeng Kartini, R.A Kartini diketahui lahir di Jepara pada 21 April 1879. Mengutip Kompas.com, 21 April 2020, R.A Kartini adalah putri tertua keturunan keluarga ningrat Jawa atau istilahnya keluarga priyayi atau bangsawan. Ayahnya merupakan Bupati Jepara yang bernama Raden Mas Sosriningrat. Sementara Ibu bernama M.A. Ngasirah yaitu putri dari seorang guru agama di Teluwakur, Jepara.
Pada saat itu R.A Kartini dikenal cerdas, pemberani, pejuang bagi kaumnya. Perjuangan beliau tidak mudah, mengalami berbagai rintangan karena menentang keras perlakuan posisi wanita “nrimo“ di masyarakat, keluarga dan, pemerintah di Indonesia.
Beliau memperjuangkan hak perempuan agar sejajar dengan laki-laki, hak untuk mendapatkan pendidikan, dan bisa beraktifitas dan bekerja di luar rumah. Seperti pendapat para ulama bahwa perempuan juga memiliki hak dan kemampuan yang sama untuk melakukan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan laki-laki.
ADVERTISEMENT
R.A Kartini Pahlawan Nasional, pahlawan bagi kaum perempuan
Atas perjuangan inilah R.A Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan sehingga layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Penetapan R.A Kartini sebagai Pahlawan Nasional, sekaligus penetapan tanggal lahir beliau 21 April sebagai Hari Kartini di Indonesia berdasarkan Kepres No.108 tahun 1964. Meskipun pertama kali Hari Kartini diperingati setelah tanggal 2 Mei.
R.A Kartini seorang yang sangat gigih berjuang dan berusaha mewujudkan impian menyamakan derajat perempuan terhadap laki-laki. Tekad belajar dengan tekun, sehingga bisa membaca dan menulis. "Kartini ingin menunjukkan jika perempuan tidak hanya 'konco wingking', artinya perempuan bisa berperan lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di bidang pendidikan.
Perempuan juga bisa menentukan pilihan hidup tak harus atas paksaan orang tua dan perempuan juga bisa sekolah setinggi-tingginya," kata Pengamat Sejarah Edy Tegoeh Joelijanto (50) yang pernah mengenyam pendidikan di UKDW Jogjakarta dan Universitas Putra Bangsa Surabaya.
ADVERTISEMENT
Habis Gelap Terbitlah Terang
Niat tulus membagikan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada perempuan di lingkungannya, agar semua perempuan bisa memiliki pengetahuan dan bisa sejajar dengan laki-laki. Tidak hanya itu, R.A Kartini cerdas dalam mengembangkan gagasan dan pemikirannya dengan cara berkorespondensi dengan teman-temannya yang ada di
Belanda melalui surat. R.A Kartini juga tetap berjuang memperhatikan kaumnya, dengan menuangkan pemikirannya lewat tulisan yang dimuat oleh majalah perempuan d Belanda bernama De Hoandsche Lelie. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), dalam surat yang ditulisnya, R.A Kartini menyatakan keprihatinannya atas nasib-nasib orang Indonesia di bawah kondisi pemerintahan kolonial. Ini juga untuk peran-peran terbatas bagi perempuan Indonesia. Bahkan, dia menjadikan hidupnya sebagai model emansipasi.
Kumpulan surat ini yang kemudian dihimpun, disatukan, dan diterbitkan dalam satu buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini diterbitkan pada tahun 1911, tujuh tahun setelah meninggalnya tokoh emansipasi R.A Kartini.
ADVERTISEMENT
Raden Adjeng Kartini membawa perubahan bagi kehidupan perempuan Indonesia dengan menyuarakan kesetaraan gender. Beliau menjadi pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Pemikirannya pun kemudian dikenal dengan istilah emansipasi perempuan. Pengaruh dan kontribusi Raden Ajeng Kartini pada masa itu sangatlah besar bagi wanita Indonesia.
Emansipasi perempuan mulai menggema di Indonesia berkat jasa Kartini. Kedudukan perempuan sudah sejajar dengan laki-laki, dibuktikan dengan banyaknya perempuan pintar, cerdas, dan sukses berkarir seperti yang dilakukan oleh laki-laki. Hampir semua profesi pekerjaan pasti ada perempuan yang bergelut di bidang tersebut.
Menjadi perempuan tangguh bukanlah perkara mudah, karena seorang perempuan kondratnya tetaplah seorang perempuan yang mempunyai kewajiban mengabdi pada suami, menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya, menjadi seorang profesional dalam pekerjaan. Sehingga harus mampu menjalankan semua kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT
Kekuatan seorang perempuan bisa sangat luar biasa, ada istilah “the power of emak-emak”, yang artinya jika seorang ibu sudah mengeluarkan kekuatannya, tidak ada yang bisa menandinginya. Meskipun kadang miris masih terdengarnya penderitaan para perempuan yang mengalami pelecehan, penyiksaan dalam keluarga.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Oleh karena itu terus bangkit wahai perempuan Indonesia, lanjutkan perjuangan R.A Kartini.
Jangan mudah menyerah, menjadi Kartini masa kini harus bisa memberikan kontribusi terbaik demi bangsa Indonesia, seperti kata-kata bijak mendiang R.A Kartini,
Semangat menjadi perempuan hebat, berprestasi, sukses, mandiri, dan bertanggung jawab karena banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri. Selamat Hari Kartini 21 April 2021.
ADVERTISEMENT