Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Selamat Hari Air, Menghargai dan Berperilaku Bijak terhadap Penggunaan Air
22 Maret 2021 13:22 WIB
Tulisan dari yuliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika musim kemarau datang yang diharapkan adalah turunnya hujan, tetapi ketika hujan terus turun maka rasa khawatir akan bencana banjirpun hadir. Namun apakah kita sadar bagaimana selama ini kita memanfaatkan air, sudah bijakkah? Pertanyaan ini akan mengingatkan kita akan tujuan dari peringatan hari air sedunia.
ADVERTISEMENT
Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan oleh manusia dan masih menjadi salah satu masalah dunia sehingga dilansir United Nations (UN) Water, pada sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tanggal 22 Desember 1992 di Kota Rio de Janeiro Brazil disepakati bahwa hari air sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Maret. PBB bersama seluruh anggota PBB gencar mensosialisasikan tentang hari air sedunia ini melalui berbagai kegiatan nyata. Namun peringatan hari air sedunia dimulai pada tahun 1993 dengan tujuan supaya masyarakat di dunia memberi dukungan dalam konservasi air dengan cara mengurangi penggunaan air yang berlebihan.
Betapa pentingnya Menghargai Air
Setiap tahun tema Hari Air Dunia selalu berganti, untuk itu ditunjuk badan PBB yang berkompeten sebagai koordinator sesuai dengan tema pada tahun tersebut. Hari Air Dunia ke 29 tahun 2021 dengan tema dunia “Valuing Water” Menghargai Air. World Water Day atau Hari Air Dunia merupakan peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air memiliki nilai sangat besar dan kompleks bagi kehidupan rumah tangga, budaya, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan keutuhan lingkungan. Setiap hari makhluk hidup khususnya manusia membutuhkan air bersih untuk dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk kebutuhan sehari-hari air bersih dimanfaatkan untuk minum, ketahui bahwa 80 persen tubuh manusia merupakan air. Bisa dibayangkan jika di bumi ini kita tidak menghargai air, maka risikonya adalah pengelolaan sumber daya yang salah, padahal jumlah air terbatas dan tak tergantikan. Kekurangan air bersih maka dapat dipastikan bahwa semua makhluk hidup dapat mengalami kematian.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini perubahan iklim telah menjadi salah satu faktor masalah lingkungan hidup dunia dan mengancam kelanjutan sistem penyangga kehidupan di bumi salah satunya dengan berkurangnya ketersediaan sumber daya air untuk kelangsungan hidup. Pemeliharaan lingkungan merupakan bagian penting dalam mengusahakan dan mengelola sumber air, selain itu perlakuan kita terhadap lingkungan akan meresonasi perlakuan lingkungan terhadap kita.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan kebutuhan air bersih secara nasional, rumah tangga di Indonesia menggunakan sumur gali terlindung (24,7%), air ledeng/PAM (14,2%), sumur bor/pompa (14,0%), dan air dari depot air minum (DAM) (13,8%) untuk sumber air minum. Berdasarkan tempat tinggal, baik di perkotaan maupun di perdesaan, sumber utama air untuk minum cukup bervariasi. Penggunaan sumber air minum di perkotaan yang cukup menonjol adalah air dari DAM (21,1%), air ledeng/PAM (18,5%), air kemasan (13,2%), dan sumur bor/pompa (15,9%). Di pedesaan, rumah tangga lebih banyak yang menggunakan sumur gali terlindung (30,0%), sumur bor/pompa (12,0%), mata air terlindung (11,8%), sumur gali tidak terlindung (11,6%), air PAM (9,5%), air hujan (4,7%).
ADVERTISEMENT
Jumlah pemakaian air per orang per hari secara nasional pada umumnya lebih dari 20 liter. Persentase pemakaian air tertinggi adalah lebih atau sama dengan 100 liter per orang per hari. Di Indonesia untuk kemudahan dalam memperoleh air minum, secara nasional terdapat 81,7 % rumah tangga mudah memperoleh air minum sepanjang tahun dan 17,8 % sulit memperoleh air minum pada musim kemarau. Berdasarkan data tersebut penggunaan dan pengelolaan air bersih menjadi hal penting dalam kehidupan.
Apa jadinya jika tidak ada air?
Air adalah komponen utama adanya kehidupan di muka bumi ini, mari tingkatkan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena mena terhadap air di mana pun berada. Sebagai contoh tidak berlaku boros dalam penggunaan air, menggunakan air sesuai kebutuhan, kemudian memelihara sumber air bersih seperti sungai tidak sebagai tempat pembuangan limbah dan sampah, sehingga bisa berakibat bencana dan kerugian. Salah satu akibat dari kekurangan air bersih adalah gangguan penyakit yang mengakibatkan masalah kesehatan. Sehingga muncul masalah baru yang harus dihadapi oleh negara.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai permasalahan tentang air yang dialami dunia saat ini, telah mendorong kesadaran dan kepedulian masyarakat betapa perlunya upaya bersama untuk secara bersama-sama memanfaatkan dan melestarikan sumber daya air secara berkesinambungan. Mari kita selalu berupaya untuk menjaga lingkungan sekitar, berperilaku hidup sehat, hemat serta bijak dalam pemakaian air sesuai dengan kebutuhan karena di belahan dunia lain kemungkinan masih banyak masyarakat yang kekurangan dan kesulitan mendapatkan air bersih. Sumber daya alam air harus kita jaga dan digunakan secara tepat demi keberlangsungan kehidupan di bumi ini. Menghargai air sama saja dengan menghargai diri sendiri dan salah satu bentuk syukur terhadap sang pencipta karena tanpa air sama saja tanpa kehidupan. Selamat Hari Air bagi seluruh dunia.
ADVERTISEMENT