Selamat Hari Lanjut Usia, Bahagia Bersama Keluarga

yuliana
Sebagai Pranata Humas Ahli Pertama di Puslitbang Sumber Daya dan Yankes Balitbangkes Kemkes
Konten dari Pengguna
30 Mei 2021 19:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yuliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto happy family : www.freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto happy family : www.freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peringatan hari lanjut usia tahun 2021 mengangkat tema “Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga” tema ini mengandung pesan bahwa keluarga adalah tempat terbaik untuk Lansia. Semua orang mempunyai hak untuk bahagia, tidak ada batasan usia termasuk lansia. Lansia masih mungkin dan harus dapat bersantai, bergembira, bersuka hati, melakukan suatu prestasi agar dapat merasakan hidup itu indah dan berarti. Kebahagian bagi para lansia adalah bisa berkumpul bersama orang-orang yang disayangi, anak, cucu dan keluarga lainnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun masih banyak sekali lansia yang harus merasakan hidup sendiri tanpa ditemani keluarga, hidup di panti jompo, menjadi tunawisma di jalanan bahkan ada yang menjadi pengemis. Hal ini bisa berdampak pada masalah sosial dan kesehatan.
Sejarah peringatan hari lanjut usia (lansia) dicanangkan pada 29 Mei 1945 atas dasar situasi dan kondisi sejarah saat itu. Saat sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Dr. KRT Radjiman Widiodiningrat, didaulat untuk menjadi pimpinan sidang dimaksud karena memiliki pemikiran yang cemerlang sekaligus sebagai anggota paling sepuh. Kemudian pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang Presiden Soeharto mencanangkan kembali sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), hal ini sebagai penghormatan atas jasa, pemikiran dan kebijakan Dr. KRT Radjiman Widiodiningrat.
ADVERTISEMENT
Kepedulian pemerintah terhadap lansia ditegaskan dalam Undang-undang (UU) Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia. Merupakan pencerminan bangsa yang berbudi luhur, mempunyai ikatan kekeluargaan sebagaimana nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa, yaitu menghormati serta menghargai peran dan kedudukan lansia yang memiliki kebijakan dan kearifan serta pengalaman berharga yang dapat diteladani oleh generasi penerusnya.

Berapakah batasan lanjut usia?

Beberapa pendapat mengenai batasan lansia di Indonesia adalah menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat tahapan lansia yaitu usia pertengahan (45-59 tahun), lansia (60-74 tahun), lansia tua (75-90 tahun), dan lansia sangat tua (>90 tahun). Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan RI (2015) lansia dikelompokan menjadi dua yaitu usia lanjut (60-69 tahun), dan usia lanjut dengan risiko tinggi (>70 tahun/dengan masalah kesehatan).
ADVERTISEMENT
Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara 8% populasi adalah Lanjut usia (Lansia) atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan usia harapan hidup di sebagian besar Negara Asia Tenggara akan menjadi >75 tahun. Pada peringatan hari lanjut usia tahun 2020 Menteri Kesehatan menyatakan bahwa saat ini jumlah Lansia di Indonesia sekitar 27,1 juta orang (hampir 10% dari total penduduk), dan pada tahun 2025 diproyeksikan meningkat menjadi 33,7 juta (11,8%).
Peningkatan jumlah lansia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri, agar meminimalisir beban bagi masyarakat dan negara. Oleh karena itu, kesehatan lansia ini sudah masuk ke dalam indikator RPJMN dan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024.
ADVERTISEMENT
Kondisi kesehatan para lansia masa pandemi COVID-19 saat ini menjadi salah satu prioritas yang harus diperhatikan. Dikarenakan bertambahnya usia, kondisi fisik lansia termasuk salah satu yang rentan terhadap penularan. Untuk menjaga dan mengantisipasi lansia tertular virus corona, maka pemerintah melakukan vaksinasi corona kepada lansia, setelah para tenaga kesehatan.
Kemudian menyediakan tempat pelayanan kesehatan yang aman dan santun untuk lansia. Selain itu imunitas tubuh harus terus tetap terjaga. Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan konsumsi makanan bergizi dan tidak stress. Banyak para lansia merasa khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Peranan keluarga sangat diperlukan agar dapat menjaga kondisi fisik dan mental lansia. Menjaga lansia agar selalu sehat, merasakan perasaan senang, bahagia dan tenang, sehingga jika lansia selalu merasakan kesenangan, ketenangan dan bahagia maka dapat meningkatkan imunitas tubuh.
ADVERTISEMENT

Keluarga menjadi harapan bagi kesejahteraan lansia

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit yang terbanyak pada lansia adalah untuk penyakit tidak menular antara lain; hipertensi, masalah gigi, penyakit sendi, masalah mulut, diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan penyakit menular antara lain seperti ISPA, diare, dan pneumonia. Seiring bertambahnya usia, secara alamiah tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan terjadinya perubahan fisik, dan fungsi tubuh yang mulai menurun.
Sehingga timbul juga beberapa masalah antara lain kekurangan nutrisi dikarenakan karena gigi sudah tidak bekerja secara optimal sehingga proses mengunyah makanan pun tidak sempurna. Faktor lainnya juga bisa disebabkan karena penurunan fungsi kecap dan penciuman yang mengakibatkan nafsu makan turut menurun.
Lansia juga rentan terkena osteoporosis. Kemampuan kognitif/berpikir juga menurun bahkan tidak sedikit lansia yang mengalami demensia. Permasalahan Psikis juga dialami beberapa lansia hal ini disebabkan kehilangan pasangan hidup, teman-teman yang mulai berkurang dan anak-anak yang sudah tidak tinggal serumah adalah beberapa faktor yang mempengaruhi psikis para lansia. Keluarga harus benar-benar siap dalam mengatasi semua masalah yang dihadapi oleh lansia, sehingga tidak memperburuk kondisi kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Semua permasalahan di atas tentunya tidak dapat kita hindari tapi bisa diantisipasi. Untuk mengantisipasi, menanggulangi serta mengatasi masalah pada lansia harus melibatkan semua bidang sektor, mulai dari sektor sosial, kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Sektor kesehatan diharapkan lansia yang sehat tetap sehat dengan mengoptimalkan fungsi fisik, mental, kognitif dan spiritual, melalui upaya promotif dan preventif, termasuk kegiatan pemberdayaan lansia. Lansia yang sakit diharapkan dapat meningkat status kesehatannya dan optimal kualitas hidupnya sehingga lansia dapat sehat kembali.
Selain itu dukungan dan kebahagian yang diciptakan dalam keluarga merupakan hal yang terpenting bagi kesejahteraan dan kesehatan lansia. Oleh karena itu, persiapan menjelang masa tua penting dilakukan dengan cara menjaga gaya hidup sehat dan aktif sejak dini serta tentunya dukungan penuh dari keluarga.
ADVERTISEMENT
Keluarga menjadi harapan dalam mengatasi permasalahan pada lansia. Keluarga yang bahagia dapat membuat lansia juga berbahagia. Selamat hari lansia, berbahagia bersama keluarga. (yl)