Konten dari Pengguna

Perubahan Perilaku Konsumen Ketika Masih Mahasiswa dan Ketika Sudah Bekerja

Yulianti Arba'atun
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
5 Januari 2023 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulianti Arba'atun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber pexels.com
ADVERTISEMENT
Perilaku konsumen bisa berubah ketika seseorang berpindah dari masa kuliah ke masa bekerja. Saat masa kuliah mungkin seseorang akan membeli barang yang sekiranya memenuhi anggaran mereka, karena mahasiswa belum memiliki pendapatan yang lebih untuk membeli barang sesuai keinginan mereka. Lain halnya ketika sudah bekerja dan kondisi keuangan sudah stabil.
ADVERTISEMENT
Menurut pandangan penulis, berikut ini adalah beberapa perubahan yang mungkin terjadi ketika kondisi masih kuliah dan setelah bekerja:
Yang pertama, pengeluaran uang. Ketika masih mahasiswa, kemungkinan besar seseorang memiliki jumlah uang yang lebih sedikit dan lebih terbatas untuk dikeluarkan, mereka hanya akan membeli barang yang sesuai dengan anggaran mereka. Setelah bekerja, seseorang mungkin memiliki penghasilan yang lebih tinggi dan lebih fleksibel untuk mengeluarkan uang untuk berbelanja dan mereka cenderung membeli barang yang harganya lebih tinggi karena mereka merasa mampu untuk membelinya.
Kedua, prioritas pengeluaran. Ketika masih mahasiswa, prioritas pengeluaran mungkin lebih terfokus pada kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, dan akomodasi. Setelah bekerja, prioritas pengeluaran mungkin berubah kepada kebutuhan jangka panjang seperti membeli rumah atau mobil, serta kebutuhan rekreasi dan hiburan. Setelah bekerja mereka juga akan membeli barang yang belum sempat mereka beli saat mereka mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Ketiga, kemampuan membuat keputusan. Ketika masih mahasiswa, seseorang mungkin masih tergantung pada orang lain atau tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk membuat keputusan belanja yang tepat, mereka masih labil untuk memutuskan barang mana yang akan mereka beli. Setelah bekerja, seseorang mungkin memiliki lebih banyak pengalaman dan kepercayaan diri dalam membuat keputusan belanja, rata rata mereka sudah memiliki daftar atau keinginan barang apa saja yang mereka butuhkan.
Keempat, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian. Ketika masih mahasiswa, faktor-faktor seperti harga dan nilai untuk uang mungkin lebih mempengaruhi keputusan pembelian mereka cenderung melihat harga barang tersebut sesuai dengan anggaran mereka atau tidak. Setelah bekerja, seseorang mungkin lebih terpengaruh oleh faktor-faktor seperti merek, kualitas, dan kepercayaan terhadap penjual harga tidak lagi penting bagi mereka karena anggaran yang mereka miliki sudah cukup untuk membeli barang yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
Kelima, keputusan pembelian impulsif. Ketika masih mahasiswa, seseorang mungkin lebih mudah terpengaruh oleh promosi atau tawaran yang menarik dan lebih cenderung membuat keputusan pembelian impulsif, mereka akan cenderung hanya tergiur harga murah tanpa mempertimbangkan kebutuhan akan barang tersebut. Setelah bekerja, seseorang mungkin lebih mempertimbangkan keputusan pembeliannya dan lebih memilih untuk berbelanja dengan bijak dan mempertimbangkan kebutuhan akan barang tersebut.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan berubah ketika konsumen tersebut mengalami perubahan status yang membuat pendapatan konsumen tersebut bertambah pula. Semakin tinggi perubahan status yang dialami konsumen maka pendapatan dari konsumen tersebut akian semakin tinggi pula hal ini yang membuat konsumen membeli barang yang nilainya lebih besar dari barang yang mereka beli sebelumnya. Permintaan dari suatu barang juga akan meningkat karena, keinginan untuk membeli dari konsumen meningkat pula.
ADVERTISEMENT