Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sosialisasi Gemarikan dan Pelatihan Olahan Perikanan oleh Mahasiswa KKN UNDIP
4 Agustus 2020 13:35 WIB
Tulisan dari Yulianti Wahyuningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumowono, Semarang- Ditengah pandemi seperti ini meningkatkan imunitas tubuh sangatlah penting salah satunya yaitu dengan mengkonsumsi ikan 2-3 kali dalam seminggu. Mahasiswa KKN Tim II Undip Yulianti Wahyuningsih berusaha mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan KKN pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi COVID 19, sehingga mahasiswa melakukan pengabdian di kampung halaman sendiri atau disebut juga dengan KKN Pulang Kampung. KKN di tahun ini mengusung tema Sustainable Development Goals (SDG’s).
Tingkat konsumsi ikan pada masyarakat Desa Lanjan masih tergolong sangat rendah. Lokasi desa yang terletak di daerah pegunungan maka dari itu sangat jauh dari dari pesisir sehingga masyarakat lebih memilih mengkonsumsi sayur daripada ikan. Kegiatan edukasi yang di berikan mahasiswa KKN ini memiliki tujuan yaitu agar masyarakat dapat menambah asupan gizi yang baik dan seimbang bagi tubuh seperti makanan yang mengandung protein hewani guna meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh. Protein hewani dapat diperoleh dari hasil produk perikanan seperti ikan. Ikan memiliki kandungan protein yang terdiri dari asam amino lengkap, omega lengkap yang baik bagi perkembangan otak balita, serta vitamin dan mineral yang baik untuk tetap menjaga stamina tubuh juga sebagai penyedia lemak baik bagi tubuh, sehingga berperan untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam menangkal covid 19.
“Saya memberikan edukasi kepada masyarakat bukan hanya nilai gizi ikan melainkan dengan memberikan pemahaman tentang perbedaan ikan segar dan non segar serta perbedaan ikan berformalin dan non formalin karena di masa sekarang ini pasti banyak maraknya para pedagang nakal yang mencari untung lebih dan tidak mau dirugikan sehingga saya memberikan trick and tips untuk menghindari itu semua”-ujar YW.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survey yang pernah dilakukan, teknik pengolahan yang dilakukan masyarakat hanya dengan digoreng atau dibakar saja. Hal ini membuat terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenau mengenai teknik pengolahan ikan yang sangat bermacam-macam. Maka dari itu menyebabkan kurangnya minat masyrakat dalam mengkonsumsi ikan. Ikan sebenarnya tidak hanya di goreng atau di bakar saja melainkan juga dapat di olah menjadi produk dengan nilai gizi tambah seperti bakso, nugget, sosis, dan lain sebagaiknya. Melihat dari hasil survey tersebut Yulianti Wahyuningsih berikan pelatihan pembuatan produk berbasis perikanan yang mudah dan bergizi yaitu bakso dan nugget dari ikan lele.
Pelatihan dilakukan pukul 13.00-17.00 dengan dihadiri oleh 5 peserta ibu-ibu dengan menerapkan protokol kesehatan karena bertujuan untuk menghindari kerumunan. Sebelum dilakukan pelatihan mahasiswa KKN undip menjelaskan kandungan gizi ikan lele serta manfaatnya untuk kesehatan. Kemudian dilakukan kegiatan pelatihan pengolahan nugget terlebih dahulu kemudian pembuatan bakso. Setalah perlatihan selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dimana ibu-ibu sangat berantusias dalam hal tersebut. Peserta pada kegiatan ini sangat berantusias walaupun banyak dari mereka yang belum memiliki pengalaman dalam bidang ini. Selain itu banyak manfaat yang dirasakan oleh para peserta seperti pengolahan ikan sangatlah mudah karena yang dibayangkan bahwa pengolahan ikan susah dan membutuhkan waktu serta biaya yang tinggi. Hasil yang diperoleh dari pelatihan dibagiakan kepada para peserta untuk dikonsumsi oleh keluarga agar dapat meninkatkan konsumsi ikan.
"Dengan adanya pelatihan ini saya dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan terhadap teknik pengolahan ikan yang benar dan menjadi tahu bagaimana cara membuat nugget dan bakso yang baik dan benar, sehingga saya dapat memberikan gizi yang lebih kepada anak saya yang susah makan"-tutur Wiwik, sebagai salah satu peserta.
ADVERTISEMENT