Konten dari Pengguna

Proses Pengiriman Barang

yuliamoirei
Seorang penulis novel Romance Fantasy di beberapa platform digital dengan nama pena yulia moirei
6 Maret 2023 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yuliamoirei tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan setelah pandemi, jauh berbeda menurut sebagian orang. Mungkin, kamu juga merasakan hal yang sama. Awalnya, saya seorang yang ekstrover, mudah berbaur dengan banyak orang. Namun, pandemi mengubah saya. Saya lebih banyak bersosialisasi di sosial media, hingga terkadang lupa dengan kehidupan di dunia nyata. Tahun 2022, saya melanjutkan studi ke perguruan tinggi swasta yang bertaraf internasional di Kota Bandung. Saya sedikit kaku dalam bersosialisasi setelah dua tahun gap year, banyak tantangan baru yang harus saya lewati. Terutama, saya mendapatkan beasiswa di program studi S1 Manajemen Transportasi Logistik. Tidak pernah, saya bayangkan akan lolos seleksi dan mengambil jurusan itu. Saya yang berasal dari jurusan IPS semasa SMA, dinyatakan lolos di program studi khusus anak IPA. Saya memutuskan menerima, walaupun saya tidak yakin akan menyukai program studi ini. Setelah masa PPKMB atau kata lainnya adalah OSPEK.
ADVERTISEMENT
Saya dihadapkan oleh mata kuliah yang cukup berat, yaitu Manajemen Postal. Dosennya adalah Direktur salah satu perusahaan kurir BUMN di Indonesia. Materi-materi yang disampaikan beliau mengenai pengiriman barang, pergudangan, pengemasan dan lain sebagainya. Tantangan baru, mulai terlihat saat tugas bermunculan. Dosen membagi 30 orang mahasiswa ke dalam sepuluh kelompok belajar. Satu kelompok terdiri dari dua pria dan satu wanita. Sistem pengajarannya cukup menarik, minggu pertama teori, malamnya kuis individu dan pengumuman mengenai tugas dan sistematika. Saya satu kelompok dengan dua kakak tingkat semester lima yang mengulang mata kuliah Manajemen Postal. Awalnya, saya merasa kesal dan menurut saya pembagian kelompok itu tidak adil. Namun, setelah saya bertemu dengan kedua kakak tingkat tersebut. Saya mendapatkan banyak ilmu bermanfaat, jauh lebih unggul satu langkah di depan teman-teman seangkatan. Saya bertanya kepada kedua kakak tingkat saya, mengapa mereka bisa mengulang mata kuliah, padahal mereka terlihat pintar dan rajin.
ADVERTISEMENT
“Saat Ujian Akhir Semester, jaringan sinyal di kampung saya, di Jawa Tengah ada gangguan, saya tidak bisa mengirim jawaban tepat waktu,” ujar Ahmad Rakha Zayyan.
Jawaban dari Ahmad, sama seperti dengan jawaban Tsaqifal Majid, pada masa pandemi sinyal internet sangat mempengaruhi pendidikan. Tahun 2022, mereka memaksimalkan diri dalam belajar. Tugas pertama yang diberikan dosen kepada kelompok kami adalah melakukan transaksi pengiriman barang atau dokumen dengan kurir JNE. Mahasiswa diminta menyusun peta Flowchart yang terkait proses pengiriman barang, yaitu komponen aliran kiriman, informasi dan uang di loket tersebut, lalu dibuatkan Powerpoint dan Paper.
Packing barang ke JNE - Sumber foto: Elsa/mahasiswa
Kami bertiga, sepakat membuat grup Whatsapp khusus kelompok tujuh Manajemen Postal. Kami berdiskusi mengenai tugas yang diberikan, karena sebelumnya kami belajar di era pandemi, membuat kami sedikit kaku dalam mengutarakan pikiran. Lebih banyak diam, hingga waktu mepet pengumpulan. Kami memutuskan mengirim bubuk minuman instan yang telah dibungkus rapi ke JNE. Pelayanan di JNE cukup ramah.
Proses pengiriman barang ke JNE- sumber foto: Yuliasari/kumparan
Setelah proses pengiriman, kami membagi tugas untuk pembuatan Powerpoint dan Paper. Ahmad bertugas membuat Powerpoint, Tsaqifal bertugas mengecek setiap data proses pengiriman JNE hingga sampai ke penerima. Sedangkan saya bertugas membuat Paper, di dalam pembuatan Paper terdapat tiga sistematika yaitu latar belakang, Flowchart proses kerja, dan identitas kebutuhan data. Minggu kedua, kami presentasi di kelas dengan pembahasan pengiriman barang melalui JNE, saat itu kelompok kami diminta merevisi Flowchart yang masih kurang tepat bentuknya.
Flowchart pengiriman barang JNE, Sumber foto: Yuliasari/kumparan
Minggu ketiga, tugas kami naik level yang awalnya ke agen kurir. Sekarang kami diminta melakukan wawancara dan observasi pemrosesan barang atau dokumen di gudang kurir atau kargo dengan pilihan kurir yang telah di tetapkan oleh dosen. Kelompok kami, diminta melakukan wawancara dan observasi ke JNE. Setelah kami berunding mengenai hari dan jamnya, agar tidak bentrok kelas. Kami pergi ke gudang JNE, tetapi ternyata kami ditolak. Karena ada kebijakan perusahaan yang tidak sembarang orang bisa masuk. Kami, awalnya sedikit kecewa dengan kebijakan itu. Saya merasa lelah, buang tenaga, capek jauh-jauh datang ke gudangnya, ternyata ditolak. Namun, kedua kakak tingkat saya memiliki sudut pandang lain. Mereka mengatakan, wajar saja JNE menolak di wawancarai dan observasi, karena JNE menjaga rahasia pergudangan. Pemrosesan barang masuk, sampai keluar dari gudang itu adalah proses penting, data rahasia setiap perusahaan kurir. Setelah penolakan itu, kami kembali ke kampus dan menemui dosen. Dosen tersebut memaklumi, lalu meminta kami mewawancarai gudang kurir yang lain. Ternyata, hampir semua kelompok yang mendatangi pergudangan berbagai jasa pengiriman barang ditolak dalam wawancara dan observasi, hanya tiga dari sepuluh kelompok yang berhasil. Di dalam kelompok Manajemen Postal, kami semua yang awalnya tidak saling mengenal, sulit berbaur karena berbeda latar belakang, agama dan suku bangsa, dituntut untuk bekerja sama. Kami saling berbagi informasi, mempelajari setiap kebijakan perusahaan dan menuangkan semua pikiran, keluh kesah, dan saling berkolaborasi agar memahami setiap tugas yang diberikan. Kami mahasiswa yang awalnya belum tertarik dengan mata kuliah ini, mulai menyukai. Karena di dalam proses pengiriman barang, terdapat banyak orang yang berkontribusi, menyalurkan tenaga dan pikirannya, gotong royong menyalurkan barang ke seluruh Indonesia seperti halnya JNE. Perusahaan pengiriman barang yang terkenal cepat dan aman.
ADVERTISEMENT
Melalui mata kuliah Manajemen Postal, saya paham mengenai Warehouse Management yaitu pengelolaan pergerakan barang dari atau ke dalam gudang, sehingga dapat mempercepat proses lead time, mengetahui semua transaksi yang mempengaruhi inventory dan jumlah stok, mengatur lokasi penyimpanan barang secara optimal, serta dapat melakukan alur distribusi barang dengan baik. Saya pun bdapat memahami alur barang yang saya terima dari kurir, proses panjang yang harus dilalui. Memahami seperti apa processing management, warehouse management, phycial distribution management dan transportation management.
Satu semester, saya lewati dengan belajar gotong royong dalam mengerjakan tugas, membagi tugas agar lebih mudah dan cepat diselesaikan. Setelah banyak hal yang saya lewati, saya berterima kasih pada kurir yang mengirimkan paket ke seluruh Indonesia. Dibalik paket yang dikirim, ternyata terdapat alur yang panjang untuk sampai ke tangan penerima.
ADVERTISEMENT