Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
NTT dan Sejuta Keindahannya
18 Maret 2018 21:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Yulius Kaka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seluruh rakyat Indonesia tahu persis bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Provinsi ini bahkan digadang-gadang sebagai 'the next Bali' dalam urusan Pariwisata. Tanpa bermaksud membanggakan daerah, dalam percakapan saya sebagai warga NTT yang sudah 10 tahun merantau di ibukota negara, sangat sering mendengar orang menyebut NTT itu indah. Tak jarang pujian itu terdengar membahana seperti 'NTT adalah surga Indonesia' atau ‘NTT seperti dunia lain di nusantara.’ Mungkin saja ini terdengar berlebihan tapi faktanya memang seperti itu. Jika tidak percaya, silahkan tanyakan mereka yang telah berkunjung ke sana atau bahkan silahkan kunjungi NTT. Dijamin tidak akan kesal.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pujian terhadap NTT di atas, tak dapat dipungkiri masih saja ada orang yang berprasangka buruk tentang NTT seperti letaknya yang sangat jauh, masyarakatnya yang kurang bersahabat, dan daerahnya yang kering. Tetapi bagi anak bangsa yang pernah berkunjung ke sana, dapat dipastikan semua rumor itu terbantahkan. Kenapa begitu, keindahan alam dan pantainya yang mempesona sesungguhnya memiliki daya tarik utama yang membuat orang terpikat dan simpati dengan NTT. Saking indahnya provinsi ini, ratusan ribu turis domestik dan mancanegara berbondong-bondong mengunjungi daerah ini tiap tahun. Belum lagi masyarakatnya yang sungguh bersahabat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik NTT, pada tahun 2017 lalu, jumlah turis asing yang plesiran ke NTT sebesar 66.499 orang. Walaupun jumlah ini terpaut jauh lebih kecil dari jumlah turis asing ke Bali pada tahun yang sama sebesar 315.909 orang, dipastikan jumlah turis mancanegara yang berkunjung ke NTT terus mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya program Pemerintah dalam bidang pariwisata dan infrastruktur di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Saya yakin banyak pembaca pasti tahu tentang NTT apalagi di era digital informasi seperti saat ini. Sekedar informasi saja, NTT memiliki banyak pulau tapi ada 4 pulau utama sebagaimana tergambar dari nama lain provinsi ini 'Flobamora' yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor. Pulau Rote dan Sabu tidak masuk dalam akronim ini mungkin karena letaknya yang berdampingan dengan pulau Timor. Yang pasti tiap pulau ini memiliki keunikan dan keindahan yang mempesona. Sayang sekali ruang ini terlalu sempit untuk mengisahkan keindahan seluruh NTT. Namun, beberapa land mark wisata NTT di bawah ini paling tidak bisa menggambarkan keindahan NTT.
1. Komodo National Park
Objek wisata yang biasa disebut pulau komodo ini sudah tidak asing lagi bagi seantero penggemar wisata nusantara bahkan semua wisman juga sudah kenal dekat. Pulau komodo sangat unik bukan saja karena keindahan pantai dengan pasir putih yang bersih dan alamiah, lebih dari itu para turis dihidangkan dengan reptil langkah dunia dan hanya ada di pulau ini, yaitu komodo. Ibarat buaya, komodo umumnya hidup di daratan dan rawa. Tidak jarang spesis biawak ini berkeliaran di pinggir pantai. Ikon wisata yang pernah bertengger pada nomor urut 8 dalam kompetisi world heritage oleh UNESCO ini tercatat memiliki jumlah turis wisman maupun domestik terbesar seantero NTT. Hampir separuh dari 66.499 turis asing pada tahun 2017 berkunjung ke pulau ini. Memang daya tarik 'komodo' sudah pasti mendorong turis wisman berkunjung ke pulau ini.
ADVERTISEMENT
Moda transportasi ke pulau ini pun sesungguhnya mudah didukung dengan keamanan dan kenyamanan dari masyarakat sekitar yang sangat ramah dan penuh cinta. Pulau ini dapat dicapai dalam hitungan jam dari kota manapun di Indonesia. Bahkan terdapat penerbangan langsung (direct flight) dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bali dengan tujuan Bandar Udara Internasional Komodo yang terletak di kota Labuan Bajo. Jarak pulau Komodo hanya beberapa kilo meter dari kota Labuan Bajo dan dapat ditempuh dengan kapal cepat atau kapal kayu yang tiap hari beroperasi. Menarik bukan main, karena sekali jalan ke pulau Komodo, turis bisa menikmati tiga moda transportasi sekaligus, udara, laut dan darat. Namun juga harus siap tenaga untuk jalan kaki agar mendapatkan sensasi yang makin okay. Bagi pecinta jalan kaki seperti saya, sungguh nikmat turis di sana karena segala sesuatu di sekitarnya sungguh mempesona mulai dari keindahan pantai dan pemandangan pulau-pulau kecil sekitarnya, laut biru, rumah-rumah tradisional, plus liat langsung komodo. Wow memang second to none kata orang asing. Tidak salah kalo sering disebut surga Indonesia. Tidak percaya, Silahkan rasakan langsung sensasinya.
ADVERTISEMENT
2. Danau Tiga Warna
Danau tiga warna dengan nama lokal danau Kelimutu ini tidak kalah Indah. Kebetulan saya pernah menikmati sensasi mempesona di pulau Flores ini tepatnya di Kabupaten Ende, jaraknya hanya 2-3 jam dari kota Ende. Danau ini sangat unik karena terletak di lereng gunung dan dikelilingi bukit-bukit. Kononnya danau ini memiliki nilai mistik karena tidak saja selalu berair tanpa termakan kemarau panjang tetapi juga warna dari tiga danau itu selalu berubah-ubah, terkadang hijau, kuning dan merah. Sungguh menakjubkan memang dan banyak yang tidak percaya lantas ingin mencoba melihat berkali-kali. Bagi yang percaya tahyul, mungkin saja mengakui ada kekuatan mistik di danau ini, tapi bagi saya sesungguhnya ini keindahan dari Tuhan. Tetapi tenang saja, sudah ratusan tahun belum terdengar kabar danau ini berbahaya bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Dari sisi jarak memang terdengar jauh, tapi sangat sebanding dengan kepuasan batin ketika melihat langsung danau dengan tiga warna ini. Paling tidak, bisa menghilangkan stress berat akibat hiruk pikuk dan kemacetan kota besar seperti Jakarta. Belum lagi bisa menikmati udara bersih dan Kuliner andalan kota Ende, ikan laut segar dengan sejumlah sajiannya.
Danau kelimutu bisa dicapai dalam hitungan jam dari kota-kota besar Indonesia. Bandar Udara Hasan Aroeboesman di kota Ende adalah bandara terbesar ke dua di pulau Flores dengan penerbangan dari berbagai kota. Mobil sewaan juga jamak diperoleh di Ende.
3. Kota Kasih: Kupang
Kota Kupang terletak di pulau Timor dan merupakan kota administrasi provinsi NTT. Sebagai ibukota provinsi, kota ini adalah jantung kehidupan rakyat NTT, mulai dari urusan bertahan hidup sampai masalah pendidikan diperoleh di kota ini. Kebetulan sekali saya juga mengenyam pendidikan di kota ini. Banyak keunikan yang dimiliki oleh kota yang dijuluki kota kasih ini. Sebut saja letaknya yang kokoh di atas batu karang tepat di samping teluk Kupang dengan pantai yang mempesona. Belum lagi kondisi kota yang bersih dan rapi dan masyarakatnya yang selalu tersenyum menebarkan kasih sayang. Sangat tepat kalo kota ini disebut kota kasih. Namun Anda harus bersiap-siap juga dengan panasnya kota ini, namanya juga di tepi pantai.
ADVERTISEMENT
Kota yang pernah menyabet penghargaan dari Pemerintah sebagai kota yang paling toleran se-Indonesia ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para turis domestik maupun mancanegara karena tiga hal ini:
a. Keindahan pantai
Pantai di kota Kupang, sebut saja pantai Lasiana dan Tedis sangat digemari pengunjung, bukan saja karena letaknya dekat dengan jantung kota tetapi juga pantai berpasir putih dan bersih. Tidak jarang pengunjung sering mandi dan berenang di pantai ini.
b. Kuliner
Kota Kupang juga terkenal dengan Kuliner lokalnya yang khas namun sangat diminati oleh turis. Ikan laut segar adalah salah satu hidangan lokal yang tidak boleh dilewati. Kuliner ini bisa dihidangkan sesuai permintaan. Bagi pencinta ikan bakar seperti saya, di sini lah tempatnya. Dijamin rasanya top sekali dengan bumbu lokal dan cara panggangnya terasa pas dan istimewa sekali. Kuliner lainnya adalah daging panggang (asapan) atau biasa disebut Sei oleh orang lokal. Bagi pecinta daging, mungkin Kupang adalah surganya. Namun demikian, harus lebih ektra hati-hati dalam memilih terutama bagi teman-teman muslim. Tetapi juga jangan terlalu kuatir karena banyak ditemukan Sei dari ikan dan sapi. Caranya mudah, cukup mengunjungi warung/kios Sei 'wong jowo' yang secara fisik mudah dikenal dan jamak terdapat di kota Kupang. Urusan wisata kuliner, Kupang tiada tandingannya di NTT.
ADVERTISEMENT
c. Angkot ful musik
Mikrolet adalah satu-satunya angkutan umum di kota Kupang. Pengunjung tinggal memilih jurusan mana yang ingin dituju dan dalam hitungan menit pasti sudah menemukan. Moda transportasi kota yang biasa disebut bemo ini sedikit berbeda dengan kota lain. Sudah pasti tidak ditemukan di ibukota negara, Jakarta. Angkot Kupang tidak saja indah terlihat dari luar tetapi di dalamnya juga penuh dengan ornamen yang didekorasi begitu menarik. Lebih dari semuanya, penumpang dihidangkan dengan musik-musik kontemporer dengan pengeras suara (speaker) yang menghasilkan suara nyaring ala diskotik. Sebagai orang Kupang, saya mengamati musik adalah daya tarik utama bagi penumpang dalam memilih angkot. Karena itu pengunjung tidak boleh melewati keunikan ini saat berada di Kupang. Tanpa harus menghabiskan uang banyak ke diskotik, cukup menikmati angkot kota Kupang dengan 3.000 perak saja. Menarik kan.
ADVERTISEMENT
Sebagai ibukota provinsi, tentunya Kupang sangat mudah dicapai. Dalam hitungan jam pengunjung sudah dapat menikmati kota ini. Banyak direct flight dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Semarang dan transportasi lokal pun bisa dengan mudah ditemukan.
4. Ritual Pasola di Sumba
Selain potensi pariwisata di Flores dan Timor, pulau Sumba juga menyimpan potensi pariwisata lainnya yang tidak kalah unik, yaitu ritual pasola dan kampung adat. Tapi edisi ini hanya menggali lebih jauh tentang pasola. Pasola adalah sejenis turnamen tahunan dengan cara melempar kayu dari atas punggung kuda yang dilakoni oleh dua kelompok orang dari arah yang berlawanan. Kuda adalah hewan yang jamak ditemukan di pulau ini, bahkan di era kolonial Belanda tempo dulu, pulau ini di kenal dengan nama Sandalwood yang konon diartika kuda oleh orang lokal.
ADVERTISEMENT
Kuda dan kayu (lembing) yang dipakai untuk melakukan pasola kononnya bukan binatang dan barang sembarangan. Sudah tentu harus kuda yang terlatih yang bisa digunakan dalam ritual ini. Namun, ada yang unik dengan kayu, kenapa juga harus kayu pilihan, sejauh ini masih misteri yang belum terungkap. Tapi saya yakin bagi peserta pesola atau orang Sumba tertentu pasti tahu jawabannya. Pasola dilakukan dua kali, yaitu di Pantai dan di Lapangan terbuka. Namun sebelumnya, kedua pihak yang berkompetisi selalu mengadakan doa sesuai tradisi masing-masing untuk mendapatkan perlindungan dan kemenangan. Jadi Pasola sesungguhnya adalah ritual adat untuk merebut kemenangan.
Pasola diadakan di tiga Kecamatan Sumba, Wanokaka, Lamboya dan Kodi. Kononnya Pasola di Wanokaka paling seru dibandingkan dua tempat lainnya dan biasanya dilakukan lebih awal setiap tahun, yaitu pada minggu kedua bulan Maret. Sementara Pasola di Wanokaka dan Kodi biasanya terselenggara pada bulan April.
ADVERTISEMENT
Bulan Pasola adalah masa yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Sumba sebagai momen untuk bertemu ratusan bahkan ribuan orang asing. Memang ritual ini sering dijadikan ikon wisata di pulau ini karena dapat menarik banyak wisman. Pasola mencatat sebagai ikon wisata terbesar ketiga di NTT setelah pulau Komodo dan danau Kelimutu.
Sumba khususnya tiga tempat Pasola di atas sangat mudah dijangkau karena konektivitas yang sangat mudah khususnya dari kota Kupang dan Denpasar, setiap hari terdapat penerbangan dari kedua kota ini. transportasi lokal pun bukan hal susah untuk diperoleh.
Ayo kita promosikan pariwisata Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Masih banyak ikon wisata yang belum dieksplorasi dan diketahui dunia seperti potensi wisata di NTT sehingga harus terus dipromosikan ke dunia luar
ADVERTISEMENT