Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Batuk Tak Kunjung Sembuh? Jangan Langsung Salahkan Es!
6 Februari 2025 13:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Es dingin dan batuk, benarkah ada hubungan langsung di antara keduanya?"
ADVERTISEMENT
Minuman dingin, terutama es, sering kali disalahkan sebagai penyebab batuk dan pilek. Setiap kali seseorang mengalami batuk, nasihat pertama yang sering diberikan adalah, “Jangan minum es, nanti batuknya makin parah!” Kepercayaan ini sudah melekat di masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun tanpa benar-benar dipertanyakan kebenarannya.
![Ilustrasi Batuk, Sumber:IStockphoto/pocketlight](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jk7xpah6zk0de3j30mh8wq17.jpg)
Namun, apakah benar minuman dingin bisa menyebabkan atau memperburuk batuk? Apakah ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini, atau ini hanya sekadar mitos yang tidak berdasar? Kepercayaan bahwa minum es bisa menyebabkan batuk kemungkinan besar berasal dari pengalaman pribadi dan pengamatan sehari-hari. Banyak orang yang mengalami batuk setelah minum es, lalu mengaitkan hal tersebut sebagai penyebab utama batuk yang mereka alami. Namun, ini bisa jadi hanya kebetulan atau efek sementara yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan penyebab batuk yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Secara medis, batuk bukanlah penyakit, melainkan refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritasi, lendir, atau benda asing. Penyebab utama batuk adalah infeksi virus atau bakteri, alergi, iritasi dari polusi udara, atau kondisi medis tertentu seperti asma dan refluks asam lambung (GERD). Minuman dingin tidak memiliki peran langsung dalam menyebabkan batuk karena batuk sendiri lebih banyak dipicu oleh faktor internal tubuh, bukan suhu makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Berdasarkan fakta ilmiah, tidak ada bukti bahwa minum es bisa menyebabkan batuk. Minuman dingin tidak mengandung virus atau bakteri yang bisa memicu infeksi saluran pernapasan, kecuali jika air atau es yang dikonsumsi terkontaminasi oleh kuman. Justru, dalam beberapa kasus, es dan minuman dingin dapat membantu mengurangi peradangan tenggorokan dengan memberikan efek menenangkan. Namun, ada beberapa kondisi di mana minuman dingin bisa memicu ketidaknyamanan pada tenggorokan. Misalnya, ketika seseorang sudah mengalami iritasi tenggorokan, suhu dingin dapat mempersempit pembuluh darah dan menyebabkan sensasi tidak nyaman yang bisa memicu batuk sementara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika seseorang memiliki riwayat alergi atau asma, udara dingin atau minuman dingin bisa memicu reaksi yang menyebabkan tenggorokan lebih sensitif dan meningkatkan produksi lendir. Sebaliknya, minuman dingin juga memiliki manfaat tertentu dalam beberapa situasi. Dalam dunia medis, es sering digunakan untuk membantu meredakan sakit tenggorokan karena dapat memberikan efek anestesi ringan yang menenangkan peradangan. Bahkan, dalam beberapa kasus, dokter menyarankan pasien yang mengalami radang tenggorokan atau baru saja menjalani operasi amandel untuk mengonsumsi es krim atau minuman dingin guna mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
Jadi, apakah minum es aman saat batuk? Jawabannya tergantung pada kondisi masing-masing individu. Jika tenggorokan sudah mengalami iritasi parah atau seseorang memiliki kondisi pernapasan tertentu seperti asma atau sinusitis, konsumsi minuman dingin mungkin bisa membuat gejala batuk terasa lebih tidak nyaman. Namun, bagi kebanyakan orang yang sehat, minuman dingin tidak akan secara langsung menyebabkan batuk atau memperparahnya. Jika kamu ingin tetap menikmati minuman dingin saat sedang batuk, ada beberapa tips yang bisa diikuti agar lebih nyaman. Pertama, pastikan es dan air yang dikonsumsi berasal dari sumber yang bersih dan higienis untuk menghindari risiko infeksi dari kuman atau bakteri. Kedua, minum es dalam jumlah yang wajar dan jangan langsung menghabiskan dalam jumlah banyak agar tubuh bisa beradaptasi dengan suhu dingin secara perlahan. Ketiga, hindari minuman dingin yang terlalu manis atau mengandung banyak gula karena bisa memperburuk produksi lendir di tenggorokan. Selain itu, perhatikan juga reaksi tubuh setelah minum es.
ADVERTISEMENT
Jika setelah mengonsumsinya kamu merasa tenggorokan semakin kering atau batuk semakin sering, mungkin ada baiknya untuk menghindari minuman dingin untuk sementara waktu. Namun, jika tidak ada efek negatif yang dirasakan, tidak ada alasan untuk takut mengonsumsi minuman dingin meskipun sedang mengalami batuk. Kesimpulannya, minuman dingin bukanlah penyebab utama batuk dan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa es bisa secara langsung menyebabkan batuk atau pilek. Batuk lebih sering disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, alergi, atau kondisi medis tertentu yang mempengaruhi saluran pernapasan.
Meskipun minuman dingin bisa memberikan efek sementara pada tenggorokan, seperti sensasi kering atau kontraksi otot tenggorokan, efek ini tidak bersifat permanen dan bukan merupakan penyebab utama batuk. Sebaliknya, dalam beberapa kasus, es dan minuman dingin bahkan bisa membantu meredakan sakit tenggorokan dan memberikan efek menenangkan. Jadi, daripada langsung menyalahkan es setiap kali batuk, lebih baik cari tahu penyebabnya yang sebenarnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Batuk bukan karena es, tapi karena virus. Jangan salah paham dengan mitos yang tidak berdasar!"