news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Benarkah Berjemur Baik untuk Kesehatan Tulang ?

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
16 Maret 2025 2:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Matahari bukan hanya sumber cahaya, tetapi juga sumber kesehatan! Tapi benarkah berjemur bisa membuat tulang lebih kuat?
ADVERTISEMENT
Banyak orang percaya bahwa berjemur di bawah sinar matahari dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang. Keyakinan ini bukan tanpa alasan, karena sinar matahari berperan penting dalam produksi vitamin D, yang memiliki peran utama dalam menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk osteoporosis, nyeri sendi, hingga peningkatan risiko patah tulang.
Namun, seberapa besar manfaat matahari bagi kesehatan tulang? Apakah benar berjemur saja sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan vitamin D harian? Lalu, kapan waktu terbaik untuk berjemur agar manfaatnya maksimal tanpa risiko berlebihan?
Ilustrasi Berjemur di Pantai, Sumber:IStockphoto/bymuratdeniz
Vitamin D adalah nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, terutama dalam menjaga kesehatan tulang. Fungsinya yang paling utama adalah membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, dua mineral utama yang membentuk struktur tulang. Tanpa cukup vitamin D, tubuh tidak bisa menyerap kalsium secara optimal, yang dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh.
ADVERTISEMENT
Sumber utama vitamin D bukan berasal dari makanan, melainkan dari sinar matahari. Saat kulit terpapar sinar matahari, tubuh secara alami memproduksi vitamin D melalui proses sintesis di dalam kulit. Proses ini bergantung pada paparan sinar ultraviolet B (UVB) yang mengenai kulit kita.
Tanpa cukup paparan sinar matahari, tubuh mungkin mengalami kekurangan vitamin D, yang bisa berujung pada osteomalasia (tulang lunak) pada orang dewasa dan rakhitis pada anak-anak. Oleh karena itu, berjemur secara teratur dapat membantu tubuh mendapatkan vitamin D secara alami, tanpa harus bergantung sepenuhnya pada makanan atau suplemen.
Sinar matahari memiliki peran penting dalam metabolisme vitamin D. Ketika sinar UVB mengenai kulit, tubuh mulai memproduksi vitamin D3, yang kemudian akan diproses oleh hati dan ginjal menjadi bentuk aktif yang bisa digunakan tubuh. Jika seseorang jarang terpapar matahari, produksi vitamin D akan menurun, yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan tulang.
ADVERTISEMENT
Berjemur juga dapat membantu mencegah osteoporosis, terutama pada orang lanjut usia dan wanita pascamenopause yang lebih rentan mengalami pengeroposan tulang. Studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah lebih berisiko mengalami patah tulang dibandingkan mereka yang memiliki kadar vitamin D yang cukup. Oleh karena itu, berjemur menjadi salah satu cara sederhana untuk menjaga kekuatan tulang seiring bertambahnya usia.
Tak hanya itu, pada anak-anak, berjemur juga membantu mencegah rakhitis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi lunak dan tidak berkembang dengan baik. Rakhitis dapat menyebabkan tulang kaki bengkok, nyeri tulang, serta pertumbuhan yang terhambat. Anak-anak yang jarang terpapar sinar matahari, terutama di daerah dengan musim dingin panjang atau yang lebih banyak berada di dalam ruangan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun berjemur bermanfaat, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini, hingga meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui waktu terbaik untuk berjemur agar manfaatnya maksimal tanpa efek samping yang berbahaya.
Para ahli merekomendasikan waktu berjemur yang ideal adalah antara pukul 09.00 – 10.00 pagi atau 15.00 – 16.00 sore. Pada waktu ini, intensitas sinar UVB cukup untuk merangsang produksi vitamin D tanpa menyebabkan kerusakan kulit. Sebaliknya, berjemur di bawah matahari siang hari, terutama antara pukul 11.00 – 14.00, sebaiknya dihindari karena sinar UV terlalu kuat dan dapat merusak sel-sel kulit.
Lama waktu berjemur juga bergantung pada beberapa faktor, seperti warna kulit dan lokasi geografis. Orang dengan kulit terang hanya membutuhkan 10-15 menit paparan sinar matahari, sementara mereka yang memiliki kulit lebih gelap mungkin memerlukan 20-30 menit karena kadar melanin yang lebih tinggi di kulit dapat mengurangi efektivitas penyerapan sinar UVB.
ADVERTISEMENT
Agar berjemur memberikan manfaat optimal tanpa menimbulkan efek samping, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
ADVERTISEMENT
Jawabannya adalah ya! Sinar matahari merupakan sumber vitamin D terbaik yang dibutuhkan tubuh untuk menyerap kalsium dan menjaga kepadatan tulang. Berjemur secara teratur dapat membantu mencegah osteoporosis, memperkuat tulang pada anak-anak, dan menjaga kesehatan tulang di usia tua.
Namun, berjemur harus dilakukan dengan cara yang benar. Waktu terbaik untuk mendapatkan manfaat sinar matahari adalah pagi atau sore hari, dengan durasi 10-20 menit, tanpa perlu menggunakan tabir surya selama sesi singkat tersebut. Jika dilakukan dengan benar, berjemur bisa menjadi cara alami dan efektif untuk menjaga kesehatan tulang sepanjang hidup.

"Sinar matahari bukan hanya memberi cahaya, tetapi juga memberi kekuatan bagi tulang kita!"