Konten dari Pengguna

Bersahabat dengan Bakteri : Cara Baru Menjaga Kulit Tetap Sehat

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
14 Desember 2024 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda bahwa di permukaan kulit kita terdapat "dunia tak kasat mata" yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit ? Dunia ini dikenal sebagai microbiome kulit—sekumpulan mikroorganisme seperti bakteri baik, jamur, dan virus yang hidup berdampingan di kulit kita. Walaupun kecil dan sering diabaikan, microbiome ini memiliki pengaruh besar pada berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, bahkan penuaan dini.
(Ilustrasi Microbiome pada Kulit, Sumber :Istockphoto/Artur Plawgo)
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi Microbiome pada Kulit, Sumber :Istockphoto/Artur Plawgo)
ADVERTISEMENT
Microbiome kulit adalah ekosistem unik yang bekerja sebagai pelindung alami. Microbiome membutuhkan perawatan yang tepat agar tetap seimbang. Ketika microbiome terganggu—misalnya akibat penggunaan produk yang terlalu keras, polusi, atau kebiasaan yang salah—kulit bisa menjadi rentan terhadap iritasi, infeksi, hingga kerusakan lebih serius.
Kesehatan kulit tidak hanya bergantung pada produk perawatan yang Anda gunakan, tetapi juga pada bagaimana Anda menjaga microbiome. Bahkan, tren terbaru di dunia kecantikan mengarah pada produk microbiome-friendly yang dirancang khusus untuk mendukung keseimbangan alami mikroorganisme di kulit.
Ketika microbiome terganggu, kulit kehilangan "perisai" alaminya. Akibatnya, berbagai masalah kulit bisa muncul, seperti:
• Jerawat dan komedo yang sulit diatasi.
ADVERTISEMENT
• Kulit kering dan sensitif karena lapisan pelindung yang rusak.
• Penuaan dini akibat inflamasi kronis yang tidak terlihat.
Bahkan, penggunaan produk yang tidak sesuai bisa memperburuk keadaan, menghancurkan bakteri baik, dan memberikan ruang bagi mikroorganisme jahat untuk berkembang.
1. Gunakan produk microbiome-friendly. Cari produk yang mengandung prebiotik, probiotik, atau postbiotik untuk mendukung mikroorganisme baik.
2. Hindari over-cleansing. Membersihkan wajah terlalu sering atau menggunakan pembersih yang keras bisa menghilangkan bakteri baik.
3. Pilih bahan alami. Hindari produk dengan kandungan alkohol tinggi atau parfum sintetis yang bisa merusak microbiome.
4. Perhatikan pola makan. Konsumsi makanan kaya serat, sayuran hijau, dan yoghurt untuk mendukung microbiome dari dalam.
ADVERTISEMENT
5. Kurangi stres. Stres berlebihan bisa memengaruhi keseimbangan microbiome di kulit dan tubuh Anda.
Konsumen kini semakin sadar bahwa perawatan kulit tidak hanya soal “menghilangkan masalah,” tetapi juga menjaga keseimbangan alami kulit. Produk-produk yang mengklaim mendukung microbiome mulai mendominasi pasar, dari sabun wajah hingga pelembap. Para ahli percaya, perawatan berbasis microbiome adalah masa depan dunia kecantikan yang lebih sehat dan holistik.
Di dunia yang penuh dengan polusi dan produk kimiawi berlebihan, menjaga microbiome kulit adalah cara untuk kembali ke akar—menjaga apa yang sudah diberikan alam kepada kita.
ADVERTISEMENT