Konten dari Pengguna

HIIT: Latihan Efektif atau Ancaman Cedera untuk Pemula?

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
28 Desember 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Olahraga HIIT (High-Intensity Interval Training) telah menjadi salah satu metode latihan paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Dengan klaim mampu membakar lebih banyak kalori dalam waktu singkat, HIIT menarik perhatian mereka yang ingin meningkatkan kebugaran atau menurunkan berat badan. Namun, di balik efektivitasnya, banyak pemula bertanya-tanya: Apakah HIIT benar-benar aman dan cocok untuk semua orang?
Artikel ini akan menjelaskan apa itu HIIT, manfaatnya, risiko yang perlu diwaspadai, dan bagaimana pemula bisa memulai latihan ini dengan aman.
Ilustrasi olahraga, Sumber : IStockphoto/Victor Freitas
HIIT adalah metode olahraga yang melibatkan interval latihan intensitas tinggi yang diselingi dengan periode istirahat singkat. Contohnya adalah melakukan sprint selama 30 detik, diikuti dengan berjalan santai selama 1 menit, lalu mengulang siklus ini beberapa kali.
ADVERTISEMENT
Keunggulan utama HIIT adalah durasinya yang relatif singkat, biasanya hanya membutuhkan waktu 15-30 menit, tetapi memberikan manfaat kebugaran yang signifikan, seperti meningkatkan kekuatan kardiovaskular dan metabolisme.
1. Membakar Kalori dalam Waktu Singkat
HIIT mampu membakar kalori lebih banyak dibandingkan olahraga dengan intensitas sedang dalam durasi yang sama. Efek ini disebut afterburn effect, di mana tubuh terus membakar kalori bahkan setelah latihan selesai.
2. Meningkatkan Kesehatan Jantung
HIIT membantu melatih jantung untuk bekerja lebih efisien, meningkatkan kapasitas aerobik, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Menghemat Waktu
HIIT ideal untuk mereka yang memiliki jadwal padat tetapi ingin tetap menjaga kebugaran tubuh.
4. Meningkatkan Metabolisme
HIIT meningkatkan laju metabolisme tubuh selama beberapa jam setelah latihan, yang mendukung penurunan berat badan.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan Kebugaran Total
Kombinasi latihan kardio dan kekuatan dalam HIIT membantu meningkatkan daya tahan, kekuatan otot, dan fleksibilitas tubuh.
Meski efektif, HIIT memiliki potensi risiko, terutama jika dilakukan tanpa persiapan atau pengawasan yang tepat:
1. Cedera Otot dan Sendi
Intensitas tinggi dapat memberi tekanan besar pada otot, sendi, dan ligamen, meningkatkan risiko cedera, terutama bagi pemula atau mereka yang tidak terbiasa berolahraga.
2. Overtraining
HIIT yang dilakukan terlalu sering tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan overtraining, yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko cedera.
3. Masalah Jantung
Karena sifatnya yang intens, HIIT tidak disarankan untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi tanpa konsultasi dokter.
ADVERTISEMENT
4. Kurangnya Teknik yang Benar
Pemula yang tidak memahami teknik dasar latihan berisiko melakukan gerakan yang salah, yang dapat menyebabkan cedera.
1. Konsultasikan dengan Dokter
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau belum pernah berolahraga sebelumnya, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai HIIT.
2. Mulai dengan Intensitas Rendah
Anda tidak harus langsung melakukan sprint atau lompat tinggi. Mulailah dengan versi ringan, seperti jalan cepat atau jumping jack dengan intensitas sedang.
3. Perhatikan Teknik yang Benar
Pelajari teknik dasar setiap gerakan untuk mencegah cedera. Anda dapat mencari panduan dari pelatih profesional atau mengikuti kelas HIIT online yang terverifikasi.
4. Gunakan Waktu Istirahat Secukupnya
Jangan mengabaikan waktu istirahat antara interval. Istirahat yang cukup membantu tubuh pulih dan menghindari kelelahan berlebihan.
ADVERTISEMENT
5. Latihan 2-3 Kali Seminggu
Hindari melakukan HIIT setiap hari. Berikan tubuh Anda waktu untuk pulih dengan melakukan latihan ringan seperti yoga atau jalan santai di antara sesi HIIT.
6. Dengarkan Tubuh Anda
Jika Anda merasa pusing, sakit kepala, atau nyeri otot yang tidak biasa, segera hentikan latihan dan istirahat.
7. Pilih Durasi yang Tepat
Sebagai pemula, mulailah dengan sesi HIIT berdurasi 10-15 menit dan tingkatkan secara bertahap seiring bertambahnya kebugaran.
1. Pemanasan (3 menit): Jalan di tempat, stretching ringan.
2. Interval 1 (30 detik): Lompat tali atau jumping jack.
Istirahat (1 menit): Jalan di tempat.
3. Interval 2 (30 detik): Squat dengan gerakan lambat.
ADVERTISEMENT
Istirahat (1 menit): Jalan santai.
4. Interval 3 (30 detik): Push-up (dapat dilakukan di dinding jika sulit).
Istirahat (1 menit): Napas dalam-dalam.
5. Pendinginan (3 menit): Stretching otot kaki, lengan, dan punggung.
HIIT: Efektif atau Berbahaya?
HIIT adalah latihan yang sangat efektif untuk meningkatkan kebugaran dalam waktu singkat, tetapi bukan tanpa risiko. Bagi pemula, kuncinya adalah memulai dengan perlahan, mendengarkan tubuh, dan memastikan teknik yang benar. Dengan pendekatan yang tepat, HIIT bisa menjadi bagian dari rutinitas olahraga Anda yang mendukung tubuh lebih sehat dan kuat.