Konten dari Pengguna

Kebiasaan Makan Buah Setelah Makan: Sehat atau Bikin Masalah?

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
7 Februari 2025 12:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kita sering mendengar anjuran untuk makan buah setelah makan besar, bahkan di banyak restoran buah sering disajikan sebagai hidangan penutup. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa makan buah setelah makan nasi atau makanan berat lainnya justru bisa menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman. Benarkah demikian? Ataukah ini hanya sekadar mitos yang beredar di masyarakat?
Di balik kebiasaan makan buah setelah makan besar, ada berbagai teori yang mendukung maupun menentangnya. Sebagian orang percaya bahwa buah yang kaya serat dan gula alami dapat menyebabkan fermentasi dalam lambung jika dikonsumsi setelah makanan utama. Di sisi lain, ada juga yang meyakini bahwa buah bisa membantu melancarkan pencernaan. Lantas, mana yang benar?
Ilustrasi Konsumsi Buah, Sumber:IStockphoto/Hagi
Mengetahui bagaimana tubuh kita merespons makanan sangat penting agar kita bisa menghindari gangguan pencernaan dan mendapatkan manfaat maksimal dari makanan yang kita konsumsi. Sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat, buah memang sangat baik untuk kesehatan. Namun, waktu dan cara mengonsumsinya bisa memengaruhi bagaimana tubuh kita mencernanya.
ADVERTISEMENT
Pencernaan yang tidak optimal bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari perut terasa penuh, begah, hingga gangguan pencernaan lainnya seperti gas berlebihan atau bahkan diare. Dengan memahami apakah makan buah setelah makan besar bisa memicu masalah pencernaan atau tidak, kita bisa menyusun pola makan yang lebih baik dan lebih nyaman bagi tubuh.
Untuk memahami apakah benar buah bisa menyebabkan perut kembung jika dikonsumsi setelah makan besar, kita perlu memahami bagaimana tubuh mencernanya. Buah mengandung serat dan gula alami (fruktosa) yang memerlukan enzim khusus untuk dicerna. Dalam kondisi normal, tubuh kita cukup efisien dalam memprosesnya. Namun, ketika buah dikonsumsi setelah makanan utama yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi atau roti, buah dapat tertahan lebih lama di dalam lambung karena tubuh lebih dulu memproses makanan berat lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika makanan yang mengandung gula alami seperti buah bertahan lebih lama di dalam perut akibat antrean proses pencernaan makanan sebelumnya, maka gula dalam buah berpotensi mengalami fermentasi oleh bakteri usus. Proses fermentasi ini menghasilkan gas yang bisa menyebabkan perut terasa kembung, penuh, atau bahkan tidak nyaman.
Namun, setiap orang memiliki reaksi yang berbeda. Tidak semua orang akan mengalami efek yang sama. Beberapa orang memiliki sistem pencernaan yang lebih sensitif dan mudah mengalami kembung ketika makan buah setelah makan besar, sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek apapun.
Pada dasarnya, makan buah setelah makan besar tidak serta-merta berbahaya bagi semua orang. Namun, jika Anda sering mengalami perut kembung atau gangguan pencernaan setelah makan buah, maka ini bisa menjadi tanda bahwa sistem pencernaan Anda sensitif terhadap kombinasi makanan tertentu.
ADVERTISEMENT
Jika Anda menyukai buah dan ingin menghindari risiko perut kembung, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, coba makan buah sebelum makan besar. Cara ini lebih dianjurkan karena buah lebih cepat dicerna dibandingkan makanan berat seperti nasi. Mengonsumsi buah sekitar 20-30 menit sebelum makan besar dapat membantu pencernaan berjalan lebih baik.
Kedua, pilih buah dengan kadar asam rendah setelah makan besar. Beberapa buah seperti pisang, pepaya, dan melon cenderung lebih mudah dicerna dibandingkan buah yang asam seperti jeruk atau apel. Selain itu, hindari makan buah dalam jumlah besar setelah makan berat agar tidak membebani sistem pencernaan.
Yang tak kalah penting adalah memperhatikan respons tubuh Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman setelah makan buah usai makan besar, cobalah untuk mengganti waktu konsumsinya.
ADVERTISEMENT
Jadi, benarkah makan buah setelah makan nasi bisa menyebabkan perut kembung? Jawabannya tergantung pada individu dan kondisi pencernaannya. Beberapa orang mungkin mengalami efek kembung akibat fermentasi gula buah dalam perut, sementara yang lain tidak merasakan dampak apapun.
Makan buah tetap sehat dan penting, tetapi cara dan waktu mengonsumsinya juga perlu diperhatikan agar manfaatnya maksimal tanpa menyebabkan efek samping yang mengganggu. Jadi, daripada mengikuti mitos atau kebiasaan tanpa memahami ilmunya, lebih baik kenali tubuh sendiri dan sesuaikan pola makan agar tetap sehat dan nyaman!