Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Kenapa Kulit Kita Bisa Berbintik Saat Merinding? Dingin, Takut, atau Terharu?
11 Februari 2025 8:27 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Merinding adalah fenomena unik yang hampir semua orang pernah alami. Kulit tiba-tiba berbintik seperti kulit ayam, bulu-bulu halus di tangan berdiri, dan sering kali diikuti dengan sensasi dingin yang menyebar di tubuh. Merinding bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti saat merasa takut, mendengar musik yang menggetarkan hati, atau bahkan saat udara dingin. Tapi bagaimana sebenarnya mekanisme tubuh yang menyebabkan kita merinding? Apakah ini hanya reaksi fisik biasa, atau ada hubungan mendalam dengan emosi kita?
![Ilustrasi Merinding, Sumber:IStockphoto/helivideo](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkd7nbg0fpfj4d5w0x148nbr.jpg)
Secara ilmiah, merinding dikenal sebagai piloerection atau goosebumps dalam bahasa Inggris. Fenomena ini terjadi karena respons sistem saraf otonom, yaitu bagian dari sistem saraf yang bekerja secara otomatis tanpa kita sadari. Saat tubuh menerima rangsangan tertentu, baik dari lingkungan sekitar maupun dari emosi dalam diri, sistem saraf akan mengirimkan sinyal ke otot-otot kecil di bawah kulit yang disebut musculus arrector pili. Otot-otot ini kemudian berkontraksi, menyebabkan rambut-rambut halus di permukaan kulit berdiri dan menciptakan efek kulit berbintik-bintik yang khas.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab utama merinding adalah reaksi terhadap suhu dingin. Ketika tubuh merasa kedinginan, otak akan mengirimkan sinyal ke otot arrector pili untuk berkontraksi. Tujuannya adalah menciptakan lapisan udara tambahan di sekitar kulit yang dapat membantu mempertahankan panas tubuh. Mekanisme ini adalah peninggalan dari nenek moyang kita yang berbulu lebih tebal. Pada hewan berbulu seperti kucing atau anjing, mekanisme ini membantu mereka menjaga suhu tubuh dengan menjebak udara di antara bulu-bulu mereka. Namun, karena manusia modern memiliki rambut tubuh yang jauh lebih tipis, efek ini tidak lagi terlalu berguna dalam menjaga panas, tetapi refleksnya tetap ada.
Selain suhu dingin, emosi yang kuat juga bisa memicu merinding. Saat kita merasa takut, terkejut, atau mengalami perasaan mendalam seperti haru atau kagum, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin. Adrenalin ini diproduksi oleh kelenjar adrenal sebagai bagian dari respons "fight or flight", yaitu mekanisme bertahan hidup yang diwarisi dari nenek moyang kita. Saat manusia purba menghadapi bahaya, seperti predator, tubuh mereka secara otomatis bereaksi dengan meningkatkan kewaspadaan, mempercepat detak jantung, dan menyebabkan merinding sebagai upaya memperbesar tubuh untuk tampak lebih mengancam bagi musuh.
ADVERTISEMENT
Meskipun manusia modern tidak lagi menghadapi ancaman predator dalam kehidupan sehari-hari, respons fisiologis ini masih tetap ada, hanya saja pemicunya lebih banyak datang dari stimulus emosional. Itulah sebabnya kita bisa merinding saat menonton film horor, mendengar suara keras secara tiba-tiba, atau bahkan ketika merasakan ketegangan dalam sebuah cerita yang sedang kita baca.
Yang menarik, merinding juga bisa muncul saat kita merasakan emosi positif yang intens, seperti ketika mendengar lagu yang sangat menyentuh, menyaksikan momen inspiratif, atau melihat sesuatu yang sangat indah. Fenomena ini dikenal sebagai "frisson", yaitu respons emosional yang ditandai dengan munculnya gelombang sensasi menyenangkan yang menyebar ke seluruh tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih sensitif terhadap seni dan musik lebih sering mengalami frisson, karena otak mereka memiliki keterkaitan yang lebih kuat antara pusat emosi dan pusat pemrosesan sensorik.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang mengalami merinding dengan intensitas yang sama. Faktor-faktor seperti kepribadian, tingkat sensitivitas emosional, dan bahkan genetik dapat memengaruhi seberapa sering seseorang mengalami merinding. Orang yang lebih empatik atau memiliki kecenderungan artistik cenderung lebih mudah mengalami merinding karena otak mereka lebih peka terhadap rangsangan emosional.
Di sisi lain, dalam beberapa kasus, merinding juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu. Beberapa gangguan saraf, seperti gangguan sistem otonom, bisa menyebabkan seseorang mengalami merinding secara berlebihan atau dalam situasi yang tidak wajar. Selain itu, kondisi seperti demam atau menggigil akibat infeksi juga bisa menyebabkan tubuh merinding sebagai respons terhadap perubahan suhu internal.
Namun, dalam kehidupan sehari-hari, merinding lebih sering terjadi sebagai respons alami tubuh terhadap lingkungan dan emosi. Jika seseorang merasa terlalu sering merinding tanpa alasan yang jelas, atau jika merinding disertai dengan gejala lain seperti pusing atau lemas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada gangguan kesehatan yang mendasarinya.
ADVERTISEMENT
Banyak orang juga bertanya-tanya apakah merinding bisa dikendalikan atau dicegah. Secara umum, merinding adalah refleks otomatis yang sulit dikendalikan secara sadar. Namun, jika seseorang ingin mengurangi frekuensi merinding akibat suhu dingin, memakai pakaian hangat atau menghindari paparan udara dingin secara langsung bisa membantu. Jika merinding terjadi akibat emosi, mengalihkan fokus atau mencoba mengatur napas dalam bisa membantu meredakannya.
Kesimpulannya, merinding adalah fenomena fisiologis yang kompleks dan menarik. Dari respons terhadap suhu dingin hingga emosi yang kuat, merinding adalah bukti bahwa tubuh kita masih menyimpan refleks kuno dari nenek moyang kita. Baik itu akibat ketakutan, kebahagiaan, atau bahkan sekadar mendengar lagu favorit, merinding adalah reaksi alami tubuh yang menghubungkan kita dengan emosi dan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Jadi, lain kali ketika merinding, coba perhatikan penyebabnya. Apakah itu karena udara dingin? Ataukah karena sesuatu yang menyentuh hati? Apa pun penyebabnya, merinding adalah salah satu cara tubuh kita berbicara kepada kita, memberi tahu bahwa ada sesuatu yang memengaruhi kita lebih dalam dari yang kita sadari.