Konten dari Pengguna

Kulit Sehat Dimulai dari Pikiran: Mengatasi Stres untuk Penampilan Optimal

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
18 Januari 2025 10:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Stres tidak hanya memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental, tetapi juga berdampak signifikan pada kondisi kulit Anda. Hubungan antara stres dan kesehatan kulit didasarkan pada peran hormon stres seperti kortisol, yang memicu berbagai masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan penuaan dini. Ketika tubuh Anda berada dalam keadaan stres, reaksi kimia di tubuh dapat memperburuk kesehatan kulit, membuatnya tampak lelah, kusam, atau bahkan memperparah kondisi kulit tertentu.
Ilustrasi Stress, Sumber:IStockphoto/kieferpix
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stress, Sumber:IStockphoto/kieferpix
Ketika Anda mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dalam jumlah tinggi. Kortisol memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk kulit. Salah satu efeknya adalah meningkatkan produksi minyak (sebum) di kulit. Sebum berlebih dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan jerawat dan membuat kulit tampak berminyak. Selain itu, stres kronis juga dapat memperburuk kondisi kulit lain seperti rosacea, psoriasis, dan dermatitis atopik. Berikut adalah beberapa cara stres memengaruhi kulit:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Produksi Minyak: Hormon kortisol merangsang kelenjar minyak, menyebabkan kulit tampak berminyak dan lebih rentan terhadap jerawat.
2. Melemahkan Lapisan Pelindung Kulit: Stres dapat mengurangi kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapan, membuatnya lebih kering dan mudah iritasi.
3. Memicu Peradangan: Stres meningkatkan respons inflamasi dalam tubuh, memperburuk kondisi seperti eksim dan psoriasis.
4. Mempercepat Penuaan: Stres oksidatif yang dipicu oleh radikal bebas merusak kolagen dan elastin, mempercepat munculnya garis-garis halus dan kerutan.
Kesehatan kulit adalah cerminan dari keseimbangan fisik dan mental. Saat stres, Anda mungkin cenderung melewatkan rutinitas perawatan kulit, makan makanan tidak sehat, atau kurang tidur. Semua faktor ini berkontribusi pada kondisi kulit yang buruk. Sebaliknya, menjaga pikiran tetap tenang dan bahagia dapat mendukung regenerasi kulit dan meningkatkan pancaran alami kulit.
ADVERTISEMENT
Stres juga memengaruhi kebiasaan gaya hidup Anda. Kurang tidur akibat stres, misalnya, mengganggu proses regenerasi kulit yang biasanya terjadi saat tubuh Anda beristirahat. Pola makan buruk, seperti konsumsi makanan olahan atau tinggi gula, memperburuk peradangan dan menurunkan kesehatan kulit secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memadukan manajemen stres dengan perawatan kulit yang tepat untuk hasil optimal.
1. Jerawat Stres
Kortisol meningkatkan produksi minyak di kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Jerawat akibat stres sering muncul di area seperti dahi, dagu, atau pipi.
2. Penuaan Dini
Stres kronis mempercepat kerusakan kolagen dan elastin, yang membuat kulit kehilangan elastisitas dan menyebabkan munculnya garis-garis halus dan kerutan.
ADVERTISEMENT
3. Eksim dan Psoriasis
Kondisi inflamasi seperti eksim dan psoriasis sering memburuk selama periode stres tinggi. Stres meningkatkan respons inflamasi, memperburuk gejala seperti gatal dan iritasi.
4. Kulit Kusam
Kurang tidur dan pola makan buruk yang sering terjadi saat stres membuat kulit kehilangan kilau alaminya, tampak kusam, dan tidak segar.
1. Praktikkan Teknik Relaksasi: Meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kadar kortisol.
2. Tidur yang Cukup: Tidur adalah waktu penting bagi tubuh untuk memperbaiki sel-sel kulit. Usahakan tidur minimal 7-8 jam setiap malam.
3. Konsumsi Makanan Sehat: Perbanyak makanan kaya antioksidan seperti buah beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan untuk membantu melawan radikal bebas.
ADVERTISEMENT
4. Rutinitas Skincare yang Konsisten: Tetap bersihkan dan lembapkan kulit Anda meskipun merasa stres. Produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda sangat penting.
5. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik membantu mengurangi hormon stres dan meningkatkan sirkulasi darah, yang memberikan kulit tampilan lebih sehat.
1. Pembersih Wajah Lembut
Pilih pembersih yang tidak mengandung bahan keras seperti alkohol atau pewangi buatan. Pembersih berbahan lidah buaya atau chamomile membantu mengurangi iritasi.
2. Pelembap dengan Asam Hialuronat
Hidrasi adalah kunci saat kulit Anda kering akibat stres. Pelembap dengan asam hialuronat membantu mengunci kelembapan dan memperkuat lapisan pelindung kulit.
3. Serum Vitamin C
Vitamin C melindungi kulit dari stres oksidatif dan membantu mencerahkan kulit yang tampak kusam. Aplikasikan serum ini di pagi hari sebelum sunscreen.
ADVERTISEMENT
4. Masker Wajah Berbahan Alami
Masker dengan bahan seperti oatmeal, teh hijau, atau lidah buaya menenangkan kulit yang teriritasi dan meradang.
5. Sunscreen dengan SPF Tinggi
Lindungi kulit dari kerusakan tambahan akibat sinar UV dengan menggunakan sunscreen setiap hari, bahkan saat cuaca mendung.
Mengelola stres tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit tetapi juga pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kulit adalah cerminan dari apa yang terjadi di dalam tubuh. Dengan mengurangi stres, Anda juga membantu memperbaiki kesehatan jangka panjang. Teknik seperti mindfulness, meditasi, atau sekadar mengambil waktu untuk diri sendiri dapat memberikan manfaat besar bagi kulit Anda.
Menambahkan kebiasaan kecil seperti mencatat rasa syukur, mengatur jadwal tidur yang konsisten, atau bahkan mendengarkan musik yang menenangkan dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi efek stres pada tubuh. Dengan kombinasi perawatan kulit yang tepat, gaya hidup sehat, dan manajemen stres yang efektif, Anda dapat menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan bebas masalah.
ADVERTISEMENT