Konten dari Pengguna

Mitos atau Fakta: Tidur dengan Rambut Basah Bisa Sebabkan Flu?

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
11 Februari 2025 9:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Benarkah langsung tidur setelah keramas bisa bikin flu, atau itu hanya mitos yang sudah dipercaya turun-temurun?"
ADVERTISEMENT
Banyak dari kita pernah mendengar larangan dari orang tua atau nenek tentang bahaya tidur dengan rambut basah. Katanya, jika kita langsung tidur setelah keramas tanpa mengeringkan rambut terlebih dahulu, kita bisa terkena flu atau masuk angin. Mitos ini telah berkembang di masyarakat selama bertahun-tahun, tetapi apakah ada dasar ilmiah yang mendukung klaim ini? Atau ini hanya sekadar kepercayaan turun-temurun yang tidak memiliki bukti medis?
Ilustrasi Rambut Basah, Sumber:IStockphoto/LightFieldStudios
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rambut Basah, Sumber:IStockphoto/LightFieldStudios
Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza, bukan karena rambut yang basah. Virus ini menyebar melalui droplet udara dari orang yang terinfeksi, misalnya saat bersin atau batuk. Jadi, secara ilmiah, tidur dengan rambut basah tidak akan secara langsung menyebabkan flu. Namun, kebiasaan ini tetap memiliki beberapa dampak pada kesehatan yang perlu diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan mengapa banyak orang percaya bahwa tidur dengan rambut basah bisa menyebabkan flu adalah karena ketika tubuh dalam kondisi dingin, sistem imun bisa sedikit melemah. Ketika tidur dalam keadaan rambut basah, suhu tubuh bisa turun, terutama jika berada di ruangan ber-AC atau dengan kipas angin menyala. Dalam kondisi ini, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus jika seseorang memang sudah terpapar sebelumnya. Namun, bukan rambut basah itu sendiri yang menyebabkan flu, melainkan kombinasi suhu dingin dan daya tahan tubuh yang melemah.
Selain mitos tentang flu, ada beberapa efek negatif yang memang bisa terjadi jika kita tidur dengan rambut basah. Salah satunya adalah peningkatan risiko sakit kepala. Saat rambut basah bersentuhan dengan bantal, suhu kepala bisa mengalami perubahan drastis, terutama jika udara di sekitar juga dingin. Perubahan suhu ini bisa memicu vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah di kepala, yang pada akhirnya bisa menyebabkan sakit kepala di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Tidur dengan rambut basah juga bisa berdampak buruk pada kesehatan rambut dan kulit kepala. Ketika rambut basah terjepit di antara kepala dan bantal selama berjam-jam, kelembapan akan terperangkap, menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Ini bisa menyebabkan berbagai masalah kulit kepala seperti ketombe, gatal-gatal, dan bahkan infeksi jamur. Selain itu, rambut yang basah lebih rapuh dan mudah patah. Menggesekkan rambut basah ke bantal semalaman bisa membuat kutikula rambut melemah, menyebabkan rambut lebih mudah rontok dan bercabang.
Bantal juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur jika sering terkena kelembapan dari rambut basah. Bantal yang lembap dapat menjadi lingkungan yang nyaman bagi mikroorganisme untuk berkembang biak, yang pada akhirnya bisa menyebabkan iritasi kulit atau bahkan jerawat di wajah jika kulit sering bersentuhan dengan bantal yang kotor.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara mencegah dampak negatif dari tidur dengan rambut basah? Cara terbaik tentu saja adalah memastikan rambut kering sebelum tidur. Jika memang harus tidur dalam keadaan rambut masih sedikit lembap, ada beberapa tips yang bisa diterapkan.
Pertama, gunakan handuk mikrofiber untuk menyerap kelebihan air dari rambut sebelum tidur. Handuk jenis ini lebih efisien dalam mengeringkan rambut dibandingkan handuk biasa dan mengurangi gesekan yang bisa merusak rambut. Kedua, gunakan sarung bantal berbahan satin atau sutra, yang lebih lembut terhadap rambut dan mengurangi gesekan dibandingkan sarung bantal berbahan katun.
Selain itu, jika ingin tetap tidur meskipun rambut masih agak basah, usahakan untuk mengeringkan bagian akar rambut terlebih dahulu menggunakan handuk atau hair dryer dengan suhu rendah. Bagian akar rambut yang basah dalam waktu lama bisa menjadi penyebab utama ketombe dan kulit kepala yang berminyak.
ADVERTISEMENT
Bagi yang memiliki kebiasaan mencuci rambut di malam hari, alternatif lain adalah mencuci rambut beberapa jam sebelum tidur, sehingga rambut memiliki cukup waktu untuk mengering secara alami tanpa harus menggunakan alat pemanas seperti hair dryer yang bisa merusak rambut jika digunakan terlalu sering.
Meskipun tidur dengan rambut basah tidak menyebabkan flu secara langsung, kebiasaan ini tetap memiliki risiko kesehatan lain yang perlu diperhatikan. Masalah seperti sakit kepala, ketombe, rambut rapuh, hingga pertumbuhan jamur di kulit kepala adalah beberapa risiko yang bisa timbul akibat kebiasaan ini. Oleh karena itu, meskipun mitos bahwa tidur dengan rambut basah menyebabkan flu telah terbantahkan secara ilmiah, ada baiknya tetap menghindari kebiasaan ini untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala.
ADVERTISEMENT
Jika seseorang sering mengalami gejala seperti sakit kepala atau ketombe setelah tidur dengan rambut basah, maka sebaiknya mulai membiasakan diri untuk mengeringkan rambut sebelum tidur. Kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar dalam menjaga kesehatan rambut dan mencegah berbagai masalah yang bisa timbul akibat kelembapan berlebih di kulit kepala.
Jadi, apakah tidur dengan rambut basah benar-benar berbahaya? Jawabannya tergantung pada bagaimana kondisi tubuh dan kebersihan lingkungan tidur seseorang. Jika memiliki daya tahan tubuh yang baik dan lingkungan tidur yang bersih, mungkin dampaknya tidak akan terlalu terasa. Namun, jika seseorang sudah memiliki masalah kulit kepala atau sering mengalami sakit kepala, ada baiknya untuk tidak tidur dalam keadaan rambut basah.
Kesimpulannya, tidur dengan rambut basah tidak menyebabkan flu secara langsung, tetapi bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan lainnya. Flu disebabkan oleh virus, bukan oleh rambut basah. Namun, perubahan suhu tubuh akibat rambut yang basah saat tidur bisa melemahkan sistem imun, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, risiko kesehatan seperti sakit kepala, ketombe, dan kerusakan rambut juga perlu diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Jadi, daripada mengambil risiko, lebih baik biasakan mengeringkan rambut sebelum tidur. Jika memang tidak bisa mengeringkan rambut sepenuhnya, setidaknya gunakan metode yang bisa mengurangi dampak negatifnya, seperti memakai handuk mikrofiber, mengeringkan bagian akar rambut terlebih dahulu, dan menggunakan sarung bantal berbahan satin atau sutra. Dengan begitu, kita bisa tetap menjaga kesehatan rambut, kulit kepala, dan tubuh secara keseluruhan.
"Mitos atau fakta, yang jelas tidur dengan rambut basah bukan kebiasaan terbaik. Lebih baik mencegah daripada mengatasi dampaknya di kemudian hari!"