Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Obat dan Susu: Kombinasi Sehat atau Berbahaya?
2 Februari 2025 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Susu merupakan sumber nutrisi yang kaya kalsium, protein, dan vitamin yang penting bagi tubuh. Namun, tidak semua makanan atau minuman dapat dikonsumsi sembarangan bersama obat-obatan. Ada beberapa jenis obat yang dapat bereaksi dengan susu, mengurangi efektivitasnya, atau bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang dampak konsumsi susu terhadap efektivitas obat dan bagaimana cara yang benar dalam mengonsumsinya.
Setiap obat memiliki cara kerja yang berbeda dalam tubuh. Beberapa diserap di lambung, sementara yang lain bekerja di usus atau bagian tubuh lainnya. Susu, dengan kandungan nutrisinya yang tinggi, dapat mempengaruhi cara obat diserap dan didistribusikan di dalam tubuh. Misalnya, kandungan kalsium dalam susu dapat berikatan dengan beberapa jenis obat dan menghambat penyerapannya, sehingga obat menjadi kurang efektif.
ADVERTISEMENT
Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Susu
1. Antibiotik Tetrasiklin dan Siprofloksasin
o Antibiotik ini dapat bereaksi dengan kalsium dalam susu, membentuk senyawa yang sulit diserap tubuh. Akibatnya, efektivitas antibiotik dapat menurun dan infeksi tidak tertangani dengan baik.
2. Obat untuk Osteoporosis (Bifosfonat)
o Obat ini dirancang untuk meningkatkan kepadatan tulang, tetapi penyerapannya bisa terganggu jika dikonsumsi bersamaan dengan susu atau produk olahan susu.
3. Obat Tiroid (Levothyroxine)
o Susu dapat mengganggu penyerapan obat ini, menyebabkan kadar hormon tiroid dalam tubuh tidak stabil.
4. Obat Besi (Suplemen Zat Besi)
o Kalsium dalam susu dapat menghambat penyerapan zat besi, sehingga efektivitas suplemen menjadi berkurang.
ADVERTISEMENT
Agar pengobatan tetap efektif dan tidak terganggu oleh interaksi dengan susu, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Periksa Label Obat dan Petunjuk Dokter
o Pastikan Anda membaca petunjuk obat sebelum mengonsumsinya. Jika ragu, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
2. Berikan Jeda Waktu
o Jika Anda harus minum obat yang tidak boleh dikonsumsi dengan susu, berikan jeda waktu sekitar 1-2 jam sebelum atau sesudah minum susu agar penyerapan obat tidak terganggu.
3. Gunakan Air Putih sebagai Pilihan Utama
o Jika tidak ada anjuran khusus dari dokter, gunakan air putih untuk menelan obat guna menghindari risiko interaksi yang tidak diinginkan.
4. Jangan Campurkan Obat dengan Susu Tanpa Anjuran Medis
ADVERTISEMENT
o Beberapa orang memilih mencampur obat bubuk dengan susu agar lebih mudah dikonsumsi, tetapi ini bisa mengurangi efektivitas obat tertentu.
Banyak orang yang tanpa sadar membuat kesalahan dalam mengonsumsi obat dengan susu. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari:
• Minum antibiotik dengan susu tanpa mengetahui interaksinya
• Mencampur suplemen zat besi dengan susu, yang justru mengurangi penyerapannya
• Mengabaikan petunjuk dokter dan memilih konsumsi obat dengan susu untuk kenyamanan tanpa mempertimbangkan efeknya
• Berpikir bahwa semua obat aman dikonsumsi dengan susu tanpa pengecualian
Meskipun susu adalah minuman yang menyehatkan, mengonsumsinya bersama obat tertentu bisa mengurangi efektivitas pengobatan atau bahkan menyebabkan interaksi yang merugikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi dengan susu serta cara yang benar dalam mengonsumsinya. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang interaksi obat dengan susu, selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan informasi yang tepat.
ADVERTISEMENT