Konten dari Pengguna

Usia Produktif, Tekanan Darah Tinggi : Mengapa Penting untuk Mulai Hidup Sehat?

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
22 Desember 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang secara konsisten berada di atas batas normal. Tekanan darah diukur dalam dua angka: tekanan sistolik (tekanan saat jantung memompa darah) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara detak).
Seseorang dikatakan memiliki hipertensi jika tekanan darahnya ≥140/90 mmHg berdasarkan pengukuran yang konsisten. Orang dewasa sehat, tekanan darah normal berada di bawah 120/80 mmHg. Jika tidak dikelola, hipertensi dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh seperti jantung, ginjal, atau otak, meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.
Namun, hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala awal, sehingga banyak orang tidak menyadarinya hingga terjadi komplikasi serius. Inilah mengapa hipertensi sering disebut sebagai "silent killer". Usia produktif yang seharusnya menjadi masa penuh energi kini terancam oleh kondisi ini, yang dipicu oleh gaya hidup modern.
Ilustrasi pengukuran tekanan darah, Sumber:Pexels.com/Pavel Danilyuk
ADVERTISEMENT
1. Stres Berlebihan
Tekanan pekerjaan, tuntutan hidup, atau masalah pribadi bisa memicu stres kronis, yang menyebabkan lonjakan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Hormon ini meningkatkan tekanan darah.
2. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan gula berlebih adalah salah satu penyebab utama hipertensi. Makanan olahan, camilan asin, dan minuman manis sering kali menjadi pilihan cepat yang tidak sehat.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang minim gerak, seperti terlalu banyak duduk atau kurang olahraga, membuat pembuluh darah kurang elastis, sehingga meningkatkan tekanan darah.
4. Kebiasaan Buruk
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurang tidur juga menjadi faktor risiko besar hipertensi pada usia muda.
5. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan hipertensi juga meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kondisi ini.
ADVERTISEMENT
1. Perbaiki Pola Makan
Pola makan yang sehat adalah kunci utama untuk menjaga tekanan darah tetap normal.
• Kurangi garam: Batasi konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok teh per hari. Hindari makanan olahan atau junk food.
• Konsumsi makanan kaya kalium: Kalium membantu mengimbangi efek negatif garam. Tambahkan pisang, kentang, bayam, dan alpukat ke dalam diet Anda.
• Pilih lemak sehat: Ganti lemak jenuh dengan lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon.
2. Olahraga Teratur
Aktivitas fisik membantu memperkuat jantung dan melancarkan aliran darah, sehingga tekanan darah bisa lebih stabil.
• Olahraga ringan: Jalan kaki, jogging, bersepeda, atau yoga setidaknya 30 menit sehari.
ADVERTISEMENT
• Latihan beban: Aktivitas ini juga membantu menjaga elastisitas pembuluh darah.
3. Kelola Stres dengan Baik
Stres adalah salah satu pemicu utama hipertensi, tetapi dapat dikelola dengan cara yang sederhana:
• Meditasi atau mindfulness: Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk menenangkan pikiran.
• Lakukan hobi: Aktivitas yang Anda nikmati dapat membantu menurunkan tingkat stres.
• Atur prioritas: Jangan terlalu membebani diri dengan banyak tugas sekaligus.
4. Kurangi Kebiasaan Buruk
• Berhenti merokok: Nikotin dalam rokok meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
• Batasi alkohol: Konsumsi alkohol tidak lebih dari 1-2 gelas per minggu.
5. Tidur Cukup
Kurang tidur dapat memengaruhi regulasi hormon tubuh, termasuk hormon yang mengontrol tekanan darah. Pastikan Anda tidur 7-8 jam setiap malam untuk memberikan tubuh waktu pemulihan yang cukup.
ADVERTISEMENT
6. Periksa Kesehatan Secara Rutin
Lakukan pengecekan tekanan darah secara berkala, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi. Deteksi dini membantu Anda mengambil langkah pencegahan sebelum kondisi memburuk.
7. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan menjaga berat badan ideal, Anda juga menjaga kesehatan pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi yang tidak dikelola dapat membawa dampak serius, seperti stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal. Usia produktif adalah waktu terbaik untuk mulai peduli pada kesehatan Anda. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, Anda tidak hanya mencegah hipertensi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT