Konten dari Pengguna

Waspada Kanker Usus : Saat Gaya Hidup Modern Jadi Ancaman Kesehatan

Yulius Evan Christian
Dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
20 Desember 2024 22:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yulius Evan Christian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kanker usus kini tidak lagi hanya menjadi perhatian mereka yang berusia lanjut. Generasi muda, yang sering kali merasa tubuhnya tak terkalahkan, justru mulai menjadi kelompok yang rentan terhadap penyakit mematikan ini. Peningkatan kasus kanker kolorektal pada orang di bawah 40 tahun menjadi tanda bahwa kita perlu lebih peduli terhadap kesehatan usus, bahkan sejak dini. Namun, kabar baiknya, risiko kanker usus dapat ditekan dengan perubahan pola hidup yang lebih sehat dan terencana.
Ilustrasi Makanan cepat saji, Sumber : Pexels.com/Robin Stickel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makanan cepat saji, Sumber : Pexels.com/Robin Stickel
Usus bukan hanya sekadar organ pencernaan. Ia adalah "pusat kendali" kesehatan tubuh kita. Di dalam usus terdapat microbiome, yakni komunitas mikroorganisme baik yang membantu proses pencernaan, menjaga imunitas, bahkan memengaruhi suasana hati. Ketika keseimbangan usus terganggu, risiko berbagai penyakit—termasuk kanker—meningkat.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, gaya hidup modern sering kali menjadi musuh utama kesehatan usus. Pola makan tinggi lemak, rendah serat, konsumsi makanan olahan, kurang gerak, serta paparan stres membuat usus bekerja lebih keras dan menjadi rentan terhadap peradangan atau kerusakan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan usus adalah langkah pertama untuk mencegah penyakit serius, termasuk kanker.
Berikut adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan usus, yang juga dapat membantu menurunkan risiko kanker usus di masa depan:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Serat adalah nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan usus. Ia membantu melancarkan pencernaan, menjaga pergerakan usus tetap normal, dan memberikan "makanan" bagi bakteri baik di dalam usus.
• Sumber serat terbaik: Sayuran hijau, buah-buahan seperti apel atau pir, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
ADVERTISEMENT
• Cara mudah menambah serat: Tambahkan sejumput biji chia ke dalam minuman atau yogurt Anda, atau gantilah camilan dengan potongan buah segar.
2. Minum Air yang Cukup
Air membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kurangnya cairan bisa menyebabkan limbah makanan menjadi keras, memperlambat proses pencernaan, dan memberi tekanan pada usus. Biasakan minum 8 gelas air per hari atau lebih, terutama jika Anda aktif bergerak.
3. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Gula Berlebih
Makanan olahan, seperti daging kemasan, keripik, atau makanan cepat saji, sering kali mengandung bahan tambahan yang sulit dicerna tubuh. Sementara itu, gula berlebih dapat memengaruhi keseimbangan microbiome usus, membuat bakteri jahat berkembang lebih cepat.
• Pilihlah makanan alami seperti ikan segar, telur, dan sayur-mayur sebagai pengganti makanan instan.
ADVERTISEMENT
4. Tingkatkan Asupan Probiotik dan Prebiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan microbiome di usus, sedangkan prebiotik adalah makanan bagi bakteri baik tersebut.
• Sumber probiotik: Yogurt tanpa gula, kefir, kimchi, tempe, atau acar.
• Sumber prebiotik: Pisang, bawang putih, bawang bombay, dan asparagus.
5. Aktif Bergerak
Olahraga tidak hanya baik untuk tubuh secara keseluruhan, tetapi juga membantu memperbaiki fungsi usus. Aktivitas fisik merangsang gerakan otot usus, mencegah sembelit, dan meningkatkan metabolisme tubuh.
• Pilihlah aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga, yang dapat dilakukan setiap hari.
6. Kurangi Stres
Stres kronis dapat memengaruhi fungsi usus secara langsung. Ketika tubuh stres, hormon kortisol dapat menyebabkan gangguan pencernaan, memperlambat metabolisme, dan memicu peradangan.
ADVERTISEMENT
• Cara mengelola stres: Cobalah meditasi, pernapasan dalam, atau lakukan hobi yang Anda nikmati.
7. Tidur yang Cukup
Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memperbaiki diri, termasuk bagi usus. Kurang tidur dapat mengganggu ritme biologis tubuh, yang berdampak negatif pada pencernaan. Pastikan Anda tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam.
8. Hindari Merokok dan Alkohol Berlebih
Merokok dan alkohol dapat merusak lapisan pelindung usus, memicu peradangan, dan meningkatkan risiko kanker. Jika sulit berhenti sepenuhnya, kurangi penggunaannya secara bertahap.
Dengan menjaga kesehatan usus, Anda tidak hanya melindungi diri dari risiko kanker usus, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Usus yang sehat berarti pencernaan lancar, daya tahan tubuh kuat, dan suasana hati lebih baik. Meski usia muda sering dianggap masa terkuat, kebiasaan sehat yang dimulai sejak dini akan menjadi perlindungan terbaik di masa depan.
ADVERTISEMENT