Pelestarian Budaya Kesenian Tari Sejak Kecil

YUMNA NUR HAFIZHAH KHAN
Mahasiswa Penerbitan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
20 Juni 2022 22:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari YUMNA NUR HAFIZHAH KHAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak sedang berlatih tari (sumber foto: Niken)
zoom-in-whitePerbesar
Anak sedang berlatih tari (sumber foto: Niken)
ADVERTISEMENT
Pelestarian budaya merupakan kewajiban setiap warga Indonesia. Hal itu lebih baik diterapkan sejak kecil. Seperti yang dilakukan oleh Raden Abimanyu Ibrahim Al Farizi.
ADVERTISEMENT
Kala itu ia pergi bersama dengan ibunya ke sebuah tempat bernama Gedung Wayang Orang Sriwedari. Ia duduk dan menikmati pertunjukkan wayang orang yang ditampilkan di sana.
Sejak pertunjukkan dimulai hingga berakhir, ia tampak tidak memalingkan pandangannya dari panggung pertunjukkan. Dari matanya terpancar keseriusan yang mendalam. Begitu pula ekspresi wajahnya yang kian berubah-ubah mengikuti alur pertunjukkan.
Ia sangat menyukai pertunjukkan tersebut. Setelah menonton pertunjukkan itu, ia meminta kepada ibunya untuk sering datang ke tempat ini untuk menyaksikan pertunjukkan kembali.
Setelah sering menyaksikan pertunjukkan di gedung tersebut, ia menunjukkan minat yang besar dalam bidang tari. Hingga terkadang diiringi lantunan lagu dirinya mulai menari. Ibunya yang mengamati tingkah lakunya itu melihat bahwa ia memiliki bakat dalam bidang kesenian tari.
ADVERTISEMENT
Anak berusia 3 tahun tersebut akhirnya didaftarkan oleh ibunya untuk belajar seni tari di sebuah sanggar yang berada di kotanya. Bukan hanya Raden Abimanyu saja, kakaknya yang saat itu berusia 6 tahun juga ikut didaftarkan untuk belajar kesenian tari bersama.
Raut wajah gembira muncul dari Raden Abimanyu. Akhirnya ia menjalani latihan rutin seni tari di sanggar tersebut. Awalnya ia belajar tari tradisional Jawa yaitu Jaranan, yang berasal dari Ponorogo. Dengan penuh semangat ia mengikuti arahan dari pelatihnya.
Hingga seiring berjalannya waktu, ia mulai lancar dalam menampilkan tari tersebut. Pada usianya yang keenam tahun, ia sudah menguasai beberapa tarian seperti Jaranan, Hanoman, hingga Bambangan Cakil. Tidak puas dengan itu, ia masih melanjutkan latihannya di sanggar tersebut untuk tarian lainnya seperti tari Prawiroguno.
ADVERTISEMENT
Sejak kecil ia sudah mencoba untuk mengenal dan mempelajari salah satu budaya Indonesia. Dengan cara itu ia telah mencoba melestarikan budaya Indonesia agar tidak hilang di generasi mendatang.
Peran orang tua dan generasi sekarang sangat penting dalam melestarikan budaya. Dengan mengenalkan anak tentang budaya di Indonesia dan mempelajarinya adalah langkah baik untuk kelestarian budaya di Indonesia.
Penulis: Yumna Nur Hafizhah Khan