BMI ZAMAN NOW

Konten dari Pengguna
4 Mei 2018 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuni Winarsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
anyak orang berpendapat Hong Kong surganya BMI. Dan aku sangat setuju pada pendapat itu, karena memang di Hong Kong sangatlah mungkin menggapai impian yang begitu sulit, atau bahkan terasa tidak mungkin untuk diwujudkan saat berada di tanah air. Apalagi pemerintah Hong Kong sangat menegakkan keadilan hingga peraturan berlaku sama tanpa memandang siapa mereka, membuat keselamatan para BMI terjamin, serta merasa aman dan nyaman bekerja.
ADVERTISEMENT
Di Hong Kong banyak sekali kegiatan yang bisa diikuti oleh para BMI, sebagai pengisi hari libur. Berbagai komunitas yang memiliki kegiatan positif dan bermanfaat siap mendukung dan mengarahkan para anggota hingga benar-benar menemukan talentanya sebagai bekal setelah pulang. Yang senang dengan dunia tari, musik, bela diri, teater, kecantikan, modelling, berbagai kerajinan tangan, bahkan yang ingin melanjutkan kuliah pun bisa dilakukan di negeri Beton ini. Tinggal gali potensi diri, lalu masuk ke komunitas yang sesuai agar potensi atau bakat yang dimiliki bisa terolah lebih matang, dan kelak bisa jadi bekal setelah memutuskan untuk kembali ke tanah air.
Begitu pula dengan diriku. Aku tidak pernah menyangka kalau pada akhirnya bisa mewujudkan impian kala masih sekolah dulu. Aku yang gemar membaca sejak di bangku sekolah dasar, mulai mencoba membuat puisi ataupun cerpen, meski hanya aku tulis di buku diary untuk konsumsi sendiri, begitu berada di bangku sekolah menengah. Dan ketika berada di sekolah kejuruan, aku ingin sekali membuat cerpen untuk dikirim ke media. Namun, keadaan serta kendala biaya membuat keinginan itu hanyalah sebatas angan semata.
ADVERTISEMENT
Pada tahun kedua aku berada di Hong Kong, barulah aku tahu kalau di negeri Bahunia ini ada kegiatan yang mendalami literasi bagi para BMI. Aku tidak menyangka kalau di negeri orang inilah pada akhirnya impian masa remajaku bisa terrealisasi. Berawal dari status yang diunggah KJRI Hong Kong di media sosial yang mengumumkan adanya seminar kepenulisan. Meski tanpa teman, serta tentu saja belum ada satu pun yang aku kenal di tempat seminar tersebut, bahkan di mana letak KJRI pun belum aku ketahui, dengan penuh semangat aku bertekad untuk hadir di seminar tersebut.
Bila ada kemauan, pasti ada jalan. Pepatah itu benar adanya. Aku pun akhirnya sampai di KJRI, dan berawal dari hari itulah akhirnya aku menemukan wadah yang membuatku nyaman belajar mendalami literasi yaitu, komunitas penulis Kreatif yang biasa disebut KPKers Hk. Atas bimbingan dan arahan para senior dan kawan-kawan di komunitas, alhamdulillah karyaku menjadi layak baca dengan diterbitkannya cerpen-cerpenku di media cetak Apakabar Plus yang ada di Hong Kong. Hingga akhirnya aku pun mampu menerbitkan sebuah buku berupa kumpulan cerpen dengan judul 'PEREMPUAN DAN KERTAS KOSONG' kerja sama dengan penerbit Deepublish dengan masa kontrak sepanjang empat tahun.
ADVERTISEMENT
Aku sangat berharap teman-teman para pahlawan devisa, jadilah BMI zaman now, yaitu BMI cerdas yang bisa memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang berguna. Gali dan olah talenta yang kita punya, mumpung berada di negara yang menyediakan kemudahan bagi kita, memperoleh bekal untuk dibawa pulang ke tanah air tercinta, Indonesia.
*****
HK. 04/05/2018