Konten dari Pengguna

Dari Alam ke Kandang: Transformasi Pakan Unggas dengan Sentuhan Alami

Yunia Chrismonica
Mahasiswi Magister Agribisnis Veteriner Universitas Airlangga
23 Desember 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yunia Chrismonica tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanaman Fitobiotik : Kunyit (Curcuma longa) (Sumber : https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman Fitobiotik : Kunyit (Curcuma longa) (Sumber : https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Produk unggas, seperti daging dan telur, merupakan sumber protein hewani berkualitas yang harus memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH). Untuk mencapai standar ASUH, kesehatan unggas dan saluran pencernaannya sangat penting, meskipun produktivitas juga perlu diperhatikan. Sebelumnya, Antibiotic Growth Promoter (AGP) sering digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas unggas, namun sejak tahun 2018 penggunaannya telah dilarang. Pemerintah telah menerapkan kebijakan pelarangan AGP melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan, yang diperkuat oleh Permentan No. 22/2017 tentang Pendaftaran dan Peredaran Pakan. Kebijakan ini mewajibkan produsen pakan untuk menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan AGP dalam formula pakan yang mereka daftarkan, sehingga mendorong pelaku usaha untuk beralih ke pakan alternatif imbuhan bahan alami atau natural feed additive.
ADVERTISEMENT
Natural feed additive, atau imbuhan pakan alami, adalah bahan tambahan yang digunakan dalam pakan ternak yang berasal dari sumber alami dan tidak mengandung bahan kimia atau sintetis. Imbuhan ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak, serta menggantikan penggunaan antibiotic growth promoters (AGP) yang kini dilarang di banyak negara. Natural feed additive dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk tanaman herbal, rempah-rempah, dan mikroorganisme.
Natural feed additive untuk unggas dapat diperoleh dari berbagai sumber alami yang kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif. Salah satu sumber utama adalah tanaman fitobiotik, seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak, yang dikenal memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan ternak. Senyawa-senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan imunostimulan, yang dapat meningkatkan produktivitas unggas. Selain tanaman herbal, natural feed additive juga dapat mencakup probiotik dan prebiotik. Probiotik adalah mikroba hidup yang ditambahkan untuk menjaga keseimbangan sistem pencernaan, sedangkan prebiotik adalah zat yang tidak dapat dicerna yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi probiotik tersebut.
ADVERTISEMENT
Tanaman lain yang juga sering digunakan yaitu daun salam, jintan hitam, dan binahong, yang masing-masing memiliki kandungan aktif didalamnya. Daun salam (Eugenia polyantha) mengandung senyawa aktif seperti minyak atsiri (termasuk sitral dan eugenol), flavonoid, tannin, saponin, dan alkaloid. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan, yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan pencernaan. Minyak atsiri dalam daun salam juga dikenal memiliki efek sebagai antimikroba dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta gula darah (Sanjiwani dan sudiarsa, 2021). Jintan hitam (Nigella sativa) kaya akan thymoquinone, merupakan senyawa aktif utama yang memberikan banyak manfaat kesehatan. Thymoquinone memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker. Jintan hitam juga mengandung asam lemak esensial, vitamin, dan mineral yang mendukung sistem kekebalan tubuh serta meningkatkan kesehatan pencernaan (Wulandari dkk., 2024). Binahong (Anredera cordifolia) dikenal memiliki kandungan aktif seperti saponin, flavonoid, dan tanin. Saponin dalam binahong berfungsi sebagai agen antimikroba dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Flavonoidnya berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, binahong juga sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan pencernaan (Wahyudi dkk., 2015). Produk natural feed additive juga bisa berasal dari minyak atsiri yang diekstraksi dari tanaman seperti eucalyptus dan oregano, yang memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi. Dengan memanfaatkan berbagai bahan alami ini, peternak dapat meracik pakan yang tidak hanya aman tetapi juga efektif dalam meningkatkan kesehatan dan performa unggas.
ADVERTISEMENT
Penelitian tentang natural feed additive pakan ternak mulai banyak dilakukan pada awal 2000-an. Fokus penelitian ini terutama pada produk alternatif yang dapat menggantikan penggunaan antibiotic growth promoters (AGP). Penelitian semakin intensif seiring dengan pelarangan penggunaan AGP di Uni Eropa pada tahun 2006, dan di Indonesia, tren ini meningkat setelah pelarangan AGP pada tahun 2018. Sebelumnya, beberapa penelitian awal terkait penggunaan bahan alami sebagai aditif pakan sudah dilakukan, tetapi perhatian terhadap natural feed additive meningkat secara signifikan setelah adanya regulasi yang membatasi penggunaan antibiotik dalam pakan ternak.