Konten dari Pengguna

Mengapa Ekonomi Islam Relevan Dalam Dunia Global Yang Semakin Kompleks

yunita
saya seorang mahasiswa universitas muhammadiyah malang prodi ekonomi pembangunan
4 November 2024 9:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari yunita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dan publikasi tentang Ekonomi islam yang relevan dalam Dunia Global ( sumber: Bayu, foto diambil kamera gadget di rumah pada pukul 19.00 dengan ukuran 16:9 )
zoom-in-whitePerbesar
Potret mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dan publikasi tentang Ekonomi islam yang relevan dalam Dunia Global ( sumber: Bayu, foto diambil kamera gadget di rumah pada pukul 19.00 dengan ukuran 16:9 )
ADVERTISEMENT
Ketika ekonomi global berhadapan dengan ketimpangan sosial, krisis keuangan, dan masalah keberlanjutan, sistem ekonomi Islam hadir sebagai alternatif yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga mengedepankan prinsip keadilan, keseimbangan, dan etika. Prinsip-prinsip ini tidak hanya cocok untuk umat Muslim, tetapi juga menawarkan solusi universal yang bisa diterapkan secara global.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasan utama relevansi ekonomi Islam adalah fokusnya pada distribusi kekayaan yang adil. Melalui instrumen seperti zakat, infak, dan wakaf, ekonomi Islam mendorong redistribusi kekayaan dari mereka yang lebih mampu kepada mereka yang membutuhkan. Ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi yang kian lebar di banyak negara. Dalam ekonomi global yang sering kali mengalami ketimpangan ekstrem, prinsip distribusi ini bisa menjadi solusi bagi stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.
Ekonomi Islam juga menekankan pentingnya transaksi keuangan yang berakar pada sektor riil, seperti produksi barang dan jasa. Berbeda dari ekonomi konvensional yang kadang kali terjebak dalam spekulasi dan investasi di sektor-sektor yang tidak produktif, ekonomi Islam melarang praktik riba (bunga) dan menghindari ketidakpastian yang berlebihan (gharar). Dengan mengutamakan investasi pada sektor riil, ekonomi Islam membantu menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ekonomi Islam selaras dengan konsep keberlanjutan. Larangan terhadap aktivitas bisnis yang merugikan masyarakat dan lingkungan, serta adanya dorongan untuk menjaga keseimbangan sosial, menjadikan ekonomi Islam sejalan dengan tujuan-tujuan keberlanjutan global. Banyak institusi keuangan Islam yang kini mengadopsi kriteria Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam investasi mereka, menunjukkan bahwa ekonomi Islam siap beradaptasi dengan kebutuhan keberlanjutan di era modern.
Dalam dunia yang semakin global dan kompleks, kebutuhan akan sistem ekonomi yang mengedepankan etika dan keberlanjutan semakin nyata. Ekonomi Islam, dengan nilai-nilai keadilan, tanggung jawab, dan keseimbangan, bukan hanya menawarkan solusi bagi umat Muslim, tetapi juga dapat diadaptasi secara lebih luas untuk mendukung kestabilan ekonomi dan kesejahteraan sosial di tingkat global. Dengan demikian, ekonomi Islam tidak hanya relevan, tetapi juga sangat dibutuhkan dalam dunia modern yang semakin kompleks ini.
ADVERTISEMENT