Konten dari Pengguna

PERAN PENTING SEORANG IBU DALAM PEMENUHAN GIZI PADA ANAK.

26 Desember 2019 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yunita Suci Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PERAN PENTING SEORANG IBU DALAM PEMENUHAN GIZI PADA ANAK.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hari Sabtu 21 Desember 2019 kemarin, saya berkesempatan untuk hadir di acara Moms Mingle kumparanMOM X Frisian Flag dengan tema “Belajar Seru Tentang Gizi” yang bertempat di Hotel Mercure Cikini, Jakarta Pusat. Di Mom Mingle kali ini di hadiri oleh beberapa narasumber yang akan membahas tuntas mengenai kandungan gizi melalui asupan protein hewani yang dibutuhkan oleh si kecil. Pembahasan mengenai asupan gizi si kecil ini adalah dalam rangka untuk mencegah atau sedikit mengurangi angka Stunting di Indonesia.
PERAN PENTING SEORANG IBU DALAM PEMENUHAN GIZI PADA ANAK. (1)
zoom-in-whitePerbesar
Mungkin masih banyak dari kita yang bertanya, Kenapa sih si Kecil membutuhkan protein hewani? Sedangkan protein kan bisa didapatkan juga dari protein nabati. Protein dalam tubuh sendiri berfungsi sebagai building block. Saat di konsumsi oleh tubuh, protein dipecah menjadi asam amino yang akan digunakan dalam seluruh proses metabolisme tubuh. Protein hewani mengandung banyak asam amino esensial yang berguna bagi tubuh dibandingkan protien nabati. Menurut dr. Diana F. Suganda (Nutrisionis), “Satu Daging Empal kecil atau satu gelas susu lebih memiliki banyak kandungan zat besi nya daripada Tiga Mangkok Sayur Bayam”. Wow Moms, perbandingan yang sangat signifikan ya antara protein Hewani dan protein Nabati. Maka dari itu Protein Hewani sangat penting bagi pemenuhan gizi pada si Kecil.
ADVERTISEMENT
Protein Hewani mengandung lebih tinggi :
- Vitamin B12 -> Ikan, Daging, Unggas, Produk Susu
- Vitamin D -> Ikan berlemak, telur, produk susu
(protein nabati juga mengandung Vit. D tapi pemanfaatan-nya
lebih baik dari sumber hewani)
- DHA -> Asam lemak sensial omega 3 -> ikan ->
penting kesehatan otak -> sulit didapat dari sumber nabati
- Zat Besi – heme -> daging merah, lebih mudah diserap oleh
tubuh dibandingkan zar besi non heme dari tumbuhan.
- Zinc / Seng -> daging sapi, kambing -> lebih mudah diserp
ADVERTISEMENT
dibanding sumber nabati.
Menurut Dr. Ir. Subandu Sardjoko, Msc (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan), kasus Stunting di Indonesia ini sangat serius untuk dibahas. 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami asupan gizi yang kurang, kondisi ini menghambat perkembangan anak secara maksimal. Stunting sendiri dapat dicegah sedini mungkin, dengan memberi pengetahuan tentang gizi pada calon Ibu sebelum mengandung. Kurangnya pengetahuan terhadap pentingnya Asi Ekslusif dan MPASI pada 1.000 hari kehidupan pertama anak merupakan penyebab banyaknya kasus stunting di Indonesia. Dalam rangka ikut serta mengurangi jumlah stunting di Indonesia, Bapak Andrew F. Saputo (Coorporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia) mengatakan Frisian Flag sudah memulai melakukan ajakan pemenuhan ASI Eksklusif dimulai dari karyawati yang diberikan cuti melahirkan selama 6 (enam) bulan dan menyediakan ruang menyusui. Wow cuti 6 bulan Moms ! Duh saya jadi tergiur untuk apply disana hehe.
ADVERTISEMENT
Bagimana pencegahan kekurangan protein pada anak ?
- Jadwal makan teratur
( 3x makan utama + 2x selingan sehat )
- Setiap kali makan dilengkapi dengan jumlah protein yang
sesuai kelompok usia
- Selingan Sehat -> Ekstra Protein
- Perkenalan berbagai jenis dan macam protein sejak dini
sejak MPASI (MPASI awal tidak melulu dimulai dari buah, bisa
langsung dengan daging,ikan asalkan teksturnya menyesuaikan
ya Moms).
Kelompok Usia kebutuhan Protein. SC : Google
Bagaimana Moms? Apakah kita sebagai Moms udah memenuhi kebutuhan protein si kecil. Yuk kita Moms, di Hari Special kita hari ini yaitu “Hari Ibu” marilah kita kejar ketertinggalan kita dan memperbaiki kebutuhan protein si kecil dari sekarang juga. Masih belum terlambat, mari dimulai dari dengan menghapus mindset dasar orang Indonesia yaitu “yang penting kenyang” tapi nutrisi tidak tercapai dan kurang gizi. Karena circle gizi akan terus berputar dalam pencapaian EQ, IQ dan fisik yang baik.
ADVERTISEMENT