Konten dari Pengguna

Manfaat Inovatif Handsanitizer Berbahan Dasar Daun Sirih dan Serai

Yury Wulandari
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Jurusan Kimia, Universitas Diponegoro
19 Agustus 2024 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yury Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Bersama Ibu PKK Desa Jatimarto
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Bersama Ibu PKK Desa Jatimarto
ADVERTISEMENT
KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH – Di era modern ini, kebersihan tangan menjadi salah satu kunci utama dalam mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit, terutama infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Penggunaan hand sanitizer telah menjadi kebiasaan sehari-hari, namun tak sedikit yang mencari alternatif yang lebih alami dan ramah lingkungan. Serai dan daun sirih, dua tanaman herbal yang kaya manfaat, menawarkan solusi yang menarik.
ADVERTISEMENT
Daun sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat pembasmi kuman dan memiliki kandungan senyawa dalam menghambat perkembangan bakteri pathogen. Daun sirih juga memiliki kemampuan antiseptik, antioksidan dan fungisida.
Sedangkan pada serai mengandung 3 senyawa utama diantaranya geraniol (20-40%), Citronellal (25-50%) dan Citronellol (10-15%) dimana ketiga senyawa tersebut menghasilkan aroma yang tidak disukai nyamuk dan memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang kuat. Senyawa-senyawa ini efektif dalam melawan berbagai jenis bakteri penyebab infeksi kulit.
Hand sanitizer pada umumnya cenderung menggunakan bahan-bahan kimia sehingga membuat kulit kering. Melihat manfaat yang sangat besar yang terkandung pada tanaman serai dan daun sirih yang berlimpah di sekitar desa, membuat Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang bernama Yury Wulandari tertarik untuk memanfaatkan kandungan pada daun sirih dan tanaman serai. Produk yang dihasilkan dapat memiliki fungsi ganda tidak hanya dapat dijadikan sebagai handsanitizer tetapi juga dapat sebagai spray anti nyamuk yang dapat disemprotkan pada ruangan.
ADVERTISEMENT
“Daun sirih di desa ini hampir ada di setiap halaman rumah warga mba, jadi bisa metik sendiri” ujar Ibu Nyaminem pada wawancara singkat (18/07)
Demonstrasi ini dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK Desa Jatimarto di rumah Kepala Dusun Jatimarto 28/07). Ibu-Ibu PKK yang hadir tampak sangat antusias dan tertarik pada saat pelaksanaan. Proses Handsanitizer berbahan dasar daun sirih dan serai juga terbilang cukup mudah hanya membutuhkan 5 alat dan bahan yaitu daun sirih, serai, air, alcohol 70%, dan botol spray 60 mL. Untuk ukuran botol dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Alkohol berperan untuk memperpanjang masa simpan. Handsanitizer murni air rebusan daun sirih dan serai hanya akan bertahan sekitar 2-3 minggu. Sehingga penggunaan alcohol bersifat opsional.
Dokumentasi Demonstrasi Pembuatan Handsanitizer
Berikut Langkah-langkah pembuatan :
ADVERTISEMENT
1. Rebus air dan masukkan daun sirih. Aduk sampai air berwarna coklat, kemudian tiriskan.
2. Masukkan potongan batang serai yang telah dipipihkan ke dalam air tadi, dan aduk kembali.
3. Tiriskan serai, kemudian diamkan rebusan hingga dingin.
4. Siapkan wadah dan tisu/kapas. Saring air rebusan. Lakukan penyaringan berulangkali untuk mendapatkan hasil yang maksimal / paling jernih.
5. Siapkan botol spray. Tuangkan 2/3 cairan hand sanitizer alami dan 1/3 alkohol kadar 70% ke dalam botol.
6. Hand sanitizer sudah siap digunakan
Pada kegiatan ini, digunakan botol spray dengan ukuran 60 mL. oleh karena itu, apabila ingin menggunakan alkohol, takaran yang digunakan adalah 20 ml alcohol + 40 ml air rebusan sirih dan serai.
Produk handsanitizer berbahan dasar daun sirih dan serai
Diharapkan melalui kegiatan Pemanfaatan Daun Sirih dan Serai menjadi Handsanitizer ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya Desa Jatimarto untuk menjaga kebersihan tangan dan kesadaran terhadap potensi bahan alami yang kaya akan manfaat sehingga dapat juga dijadikan sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT