Konten dari Pengguna

Minyak Jelantah Jadi Lilin Cantik

Yury Wulandari
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Jurusan Kimia, Universitas Diponegoro
17 Agustus 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yury Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro menemukan solusi untuk mengatasi limbah minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan di Desa Jatimarto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri menjadi lilin aromaterapi yang bernilai jual.
Dokumentasi Bersama Ibu PKK Desa Jatimarto
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Bersama Ibu PKK Desa Jatimarto
Berdasarkan informasi yang didapatkan, belum adanya pengelolaan lebih lanjut terkait minyak jelantah setelah digunakan. Mayoritas warga Desa Jatimarto langsung membuang limbah minyak jelantah ke dalam selokan dimana hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sifat minyak jelantah yang tidak tercampur dengan air menyebabkan tertutupnya lapisan minyak sehingga akan menghalangi sinar matahari masuk ke perairan diikuti peningkatan kadar Chemical oxygen demand (COD) dan biological oxygen demand (BOD) mengakibatkan biota yang ada mengalami kematian dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Minyak jelantah biasanya sudah digunakan secara berulang-ulang hingga 4 kali pemakaian sehingga kualitas dalam minyak tersebut telah menurun. Dengan menurunnya kualitas minyak dapat memberikan ancaman pada manusia jika digunakan kembali untuk mengolah bahan pangan. Diantaranya adalah penebalan arteri akibat penumpukan lemak, kolesterol atau zat lain pada dinding arteri.
“Biasanya warga desa ini langsung membuang minyak jelantah mba” ujar Ibu Nyaminem pada wawancara singkat (18/07)
Oleh karena itu, Yury Wulandari atau akrab dipanggil Yury membuat sebuah ide yang merupakan bagian dari Program Kerja Mono-Disiplin selama Kuliah Kerja Nyata di Desa Jatimarto yakni memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin yang dapat bernilai jual. Ide ini disampaikan dengan cara demonstrasi pembuatan secara langsung di rumah Kepala Dusun Jatimarto yang dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK (28/07)
Dokumentasi Praktik Langsung Pembuatan Lilin
Ibu-Ibu PKK yang hadir tampak sangat antusias dan tertarik pada saat pelaksanaan. Proses pembuatan lilin dari minyak jelantah juga terbilang cukup mudah hanya membutuhkan 6 alat dan bahan yaitu minyak jelantah, stearin, crayon sebagai pewarna, dan esensial oil sebagai aromaterapi, sumbu dan cetakan.
Dokumentasi Praktik Langsung Pembuatan Lilin
Berikut langkah-langkah pembuatan :
ADVERTISEMENT
1. Siapkan minyak jelantah dan stearin dengan perbandingan 2:1. Pada pelaksanaan digunakan 30 mL minyak jelantah dan 15 gr stearin.
2. Panaskan minyak, setelah minyak panas kompor langsung dimatikan.
3. Masukan stearin dan aduk hingga larut dengan sempurna.
4. Masukkan krayon sebagai zat pewarna. Tidak disarankan menggunakan pewarna makanan karena akan menggumpal di dasar cetakan.
5. Tambahkan esensial oil secukupnya.
6. Aduk sampai merata dan tuangkan pada cetakan.
7. Pasang sumbu lilin kemudian diamkan sampai lilin mengeras dengan sendirinya.
Produk Lilin dari Minyak Jelantah
Diharapkan melalui pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya Desa Jatimarto untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesadaran terhadap potensi penyakit akibat pemakaian minyak goreng yang digunakan berkali-kali.
ADVERTISEMENT