Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Genom, otobiografi dari spesies manusia
8 Mei 2023 17:25 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Yus Rusila Noor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya sedikit lagi sedang menyelesaikan membaca sebuah buku berjudul “Genom. Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab”, sebuah terjemahan dari karya Matt Ridley yang berjudul “Genome. The Autobiography of a Species in 23 Chapters”. Buku ini adalah sebuah buku sains yang membahas tentang struktur dari sebuah genom manusia, bagaimana genom manusia memungkinkan manusia untuk berkembang dan berevolusi, serta sejarah dari manusia yang tersemat dalam genom mereka.
Matt Ridley sendiri adalah seorang penulis sains yang terkenal dan pernah menjadi editor di majalah The Economist. Dia juga sudah menulis beberapa buku sains, seperti buku “The Red Queen: Sex and the Evolution of Human Nature” (1994) yang menjadi best seller. Ridley lahir pada 7 Februari 1958 di Inggris. Dia belajar di Oxford University dan memperoleh gelar BA dalam bidang Zoology dan DPhil. Ridley pernah menjadi jurnalis untuk majalah The Economist dan kontributor koran The Times, sebelum akhirnya fokus menulis buku.
ADVERTISEMENT
Dalam edisi Bahasa Indonesia, buku ini menjadi tidak kalah berbobot karena yang menjadi Editornya adalah Dr. Wildan Yatim, yang buku ajarnya “Genetika” banyak digunakan oleh para Mahasiswa Biologi di Indonesia. Dari sisi penerbitan, buku ini terpilih sebagai Buku Bermutu yang didukung penerbitannya oleh Program Pustaka Yayasan Adikarya Ikapi dan the Ford Foundation
Buku ini sebenarnya sudah terbit cukup lama, sejak tahun 1999, tetapi rasanya masih relevan untuk terus dibaca saat ini, terutama karena ilmu genetika dan teknologi terkait genom menjadi sangat penting dalam dunia modern saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari manusia, ilmu genetika dan teknologi terkait genom dapat membantu dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia, misalnya dalam bentuk peningkatan kesehatan, melalui pengembangan obat-obatan yang lebih tepat guna untuk mengatasi penyakit manusia. Dari sisi ketahanan pangan, dimungkinkan untuk pengembangan hewan dan tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang sulit, menghasilkan panen yang lebih baik dan banyak serta keuntungan lain, selama tidak bertetangan dengan etika moral yang berkembang di masyarakat serta ramah terhadap lingkungan. Tentu saja ada sisi lain yang perlu dipertimbangkan dengan lebih seksama terkait dengan pengembangan bahan pangan atau kebutuhan lain manusia dengan menggunakan ilmu genetika dan teknologi terkait genom.
ADVERTISEMENT
Dengan gaya penulisan yang tidak terlalu sulit untuk dipahami, boleh dibilang cenderung populer, dan sangat menarik, Ridley berhasil menghadirkan jenis buku sains yang tidak hanya ilmiah namun juga menyenangkan untuk dibaca. Buku ini boleh dibilang merupakan sebuah karya yang penuh dengan informasi dan pemikiran yang segar mengenai genetika dan genom manusia, sebuah topik yang bisa jadi banyak dikenal tetapi tidak terlalu akrab dalam rinciannya. Seolah bercerita tentang otobiografi seorang tokoh terkenal, Matt Ridley berhasil menyajikan otobiografi mengenai genom manusia, seperangkat lengkap gen yang terdapat dalam dua puluh tiga pasang kromosom yang terpisah-pisah. Dari semua ini, dua puluh dua pasangan diberi nomor berdasarkan urutan ukuran, dari yang paling besar (nomor 1) hingga yang paling kecil (nomor 22), sedangkan sepasang sisanya terdiri atas kromosom seks: dua kromosom X yang besar pada Wanita, satu X dan satu Y pada Pria.
ADVERTISEMENT
Untuk mempermudah pemahaman, Penulis memisalkan bahwa Genom adalah sebuah buku, yang berisi dua puluh tiga bab, yang disebut dengan Kromosom. Tiap bab dari buku tersebut terdiri dari beberapa ribu cerita, yang disebut sebagai Gen. Lebih lanjut, setiap cerita tersusun dari paragraf, yang disebut Ekson, dan tiap paragraf terbentuk dari kata-kata, yang disebut Kodon. Setiap kata kemudian tersusun dari berbagai huruf, yang disebut Basa.
Banyak topik yang dibahas dalam dua puluh tiga bab buku ini, termasuk sejarah penemuan DNA, genetika evolusi manusia, mutasi genetik, kloning, serta sejumlah topik terkait gen dan manusia, termasuk sejarah manusia dalam genom mereka, asal-usul manusia modern dan perjalanan evolusinya. Secara umum, diceritakan juga tentang rahasia dibalik struktur genom manusia serta ulasan rinci bagaimana genom manusia dapat mempengaruhi karakteristik seseorang, seperti warna rambut, jenis kelamin, sampai kecenderungan terkena penyakit tertentu.
ADVERTISEMENT
Ada kekhawatiran bahwa riset mengenai genetika akan menyeret manusia pada penelitian untuk mengotak-atik material genetika, yang pada akhirnya akan menuju pada apa yang dikenal sebagai “playing God”. Terkait dengan isu tersebut, Matt Ridley membahas tentang etika riset genetika dengan menawarkan beberapa prinsip, yaitu i) Kebebasan ilmiah dan kepentingan umum harus saling terkait. Ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi pengetahuan, tetapi mereka juga harus memastikan bahwa hasil riset mereka dapat memberikan manfaat bagi kepentingan umum, ii) Pertumbuhan ilmu pengetahuan tidak boleh membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia, dan perlu menempatkan keselamatan manusia sebagai prioritas utama dalam riset genetika, iii) Pertumbuhan ilmu pengetahuan tidak boleh merusak lingkungan, dan justru sebaliknya ilmu pengetahuan genetika harus melindungi lingkungan dan mempertimbangkan dampak riset terhadap keanekaragaman hayati, dan iv) Pertumbuhan ilmu pengetahuan harus memperhatikan masalah keadilan dan kesetaraan sosial, sehingga penting memastikan bahwa riset genetika tidak berdampak negatif pada bangsa atau kelompok tertentu. Dengan mengikuti prinsip-prinsip etika ini dan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Ridley berpendapat bahwa riset genetika dapat dan selayaknya dilakukan dengan cara yang tidak merugikan manusia sendiri dan bahkan dapat membantu manusia untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Secara ilmiah, buku ini memiliki banyak kekuatan dan diakui sebagai sumber ilmu pengetahuan. Pada saat yang sama, buku ini juga diakui sebagai sumber yang mudah dipahami, dan dapat dibaca oleh pembaca pada semua tingkat keilmuan, tidak hanya mereka yang tertarik pada ilmu biologi, dan lebih khusus genetika, saja. Buku ini tidak hanya menyenangkan untuk dibaca, namun juga dapat meningkatkan pemahaman kita tentang genom dan genetika yang pastinya akan berguna untuk masa depan kita. Tentu saja Mahasiswa yang belajar genetika akan mendapatkan banyak manfaat dari membaca buku ini. Ridley memberikan banyak informasi dan pemikiran baru, yang dapat membantu mahasiswa memperdalam pemahaman mereka tentang genom.
Dalam pengantar epilognya di halaman belakang, penerbit buku ini menekankan bahwa dengan telah diumumkannya “draft kasar” genom manusia oleh Presiden Bill Clinton di White House dan Tony Blair di Downing Street, 26 Juni 2000, kita adalah generasi beruntung menjadi makhluk hidup pertama yang mampu membaca buku pintarnya sendiri, sekaligus memperoleh wawasan paling mendalam tentang makna hidup, arti menjadi manusia, kesadaran, dan fenomena jatuh sakit. Dengan mengambil satu gen yang baru ditemukan dari tiap pasang kromosom kemudian menyuruhnya bercerita, Matt Ridley mengajak kita menapak tilas sejarah spesies kita sendiri berikut nenek moyangnya, sejak fajar kehidupan hingga peluang datangnya zaman kedokteran masa depan. Ia juga menggali berbagai upaya penerapan genetika: untuk memahami penyakit Huntington hingga mengobati kanker. Ia mengupas munculnya kecemasan dan kengerian terhadap eugenika, serta implikasi filosofi dari memahami paradoks kehendak bebas.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri berharap ada banyak buku sejenis yang membuat sesuatu pengetahuan yang sulit menjadi lebih mudah dipahami. Kalau sudah begitu, tidak apa-apa jika dengan membacanya dan kita memperlihatkan bahwa kita membacanya, kemudian kita dicap melakukan flexing. Setidaknya kita melakukan flexing pengetahuan, dan menyebarkannya.
Bogor, 8 Mei 2023