Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hari Spesies Terancam Punah: Pentingnya Konservasi Satwa Liar
19 Mei 2023 11:02 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Yus Rusila Noor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari spesies terancam punah atau secara internasional dikenal sebagai International Endangered Species Day adalah acara tahunan yang berlangsung setiap hari Jum’at ketiga bulan Mei, bertepatan dengan dimulainya perjalanan migrasi satwa liar di musim semi. Tujuan utama dari perayaan adalah untuk menyoroti pentingnya melestarikan spesies yang terancam punah, terutama mengingat meningkatnya ancaman kepunahan akibat perubahan iklim, hilangnya habitat, polusi, dan perdagangan satwa liar ilegal. Hari ini juga menyoroti peran penting yang dimainkan oleh berbagai inisiatif konservasi satwa liar dalam memastikan kesehatan ekosistem dan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, diperlukan tindakan kolektif untuk melestarikan spesies langka dan terancam punah dan ekosistem yang mereka huni.
ADVERTISEMENT
Menilik sejarahnya, perayaan ini dimulai pada tahun 2006, ketika sebuah organisasi non-profit bernama Endangered Species Coalition (didirikan pada tahun 1988) mengajukan resolusi ke Kongres Amerika Serikat untuk menetapkan tanggal 16 Mei sebagai National Endangered Species Day. Tanggal ini kemudian juga diakui sebagai International Endangered Species Day. Sejak itu, perayaan telah diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan gerakan global, terutama yang bekerja di bidang konservasi lingkungan. Hari ini individu, organisasi, dan komunitas didorong untuk berpartisipasi dalam acara dan kegiatan yang mempromosikan perlindungan spesies yang terancam punah dan habitatnya. Untuk di Amerika Serikat, perayaan tahun 2023 ini diadakan pada tanggal 19 Mei 2023, sekaligus menandai 50 tahun disahkannya UU Satwa Langka dan Terancam Punah atau Endangered Species Act, sebuah produk hukum yang menginstitusionalisasikan komitmen nasional mereka terhadap konservasi ikan, tanaman dan hidupan liar serta tempat hidupnya.
ADVERTISEMENT
Endangered species atau spesies langka dan terancam punah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan spesies yang terancam kepunahan di seluruh dunia. Definisi tersebut meliputi spesies yang jumlah individunya semakin berkurang drastis atau yang terancam hilang dari ekosistem mereka karena berbagai faktor, seperti perusakan habitat, perburuan berlebihan, perubahan iklim, dan polusi. Selain itu, istilah ini juga mencakup spesies yang tidak memiliki variasi genetik yang cukup untuk bertahan dalam jangka panjang, dan spesies yang terancam kepunahan karena mereka menjadi mangsa predator yang terlalu banyak. Menjaga spesies yang terancam kepunahan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah terjadinya efek domino dalam lingkungan kita.
IUCN (International Union for Conservation of Nature), sebuah organisasi global yang mendorong pelestarian alam dan sumber daya alam yang berkelanjutan, memiliki standar global untuk pengkategorian spesies terancam punah dan menjadi referensi bagi organisasi konservasi dan pemerintah di seluruh dunia. Menurut IUCN, spesies dikategorikan sebagai langka dan terancam punah atau endangered species (biasa ditulis EN) jika memenuhi salah satu kriteria: i) Populasi spesies menurun tajam dalam waktu singkat atau populasi kurang dari 250 individu dewasa, ii) Area sebaran spesies berkurang drastis, sehingga tidak dapat mengisi lingkungan tempat hidupnya, dan iii) Spesies menghadapi risiko kepunahan di masa depan yang tinggi karena kondisi lingkungan atau perburuan. Kategori ini adalah tingkat kedua yang paling terancam, sementara tingkat pertama disebut sebagai langka dan terancam punah kritis atau critically endangered (CR atau kadang-kadang CE). Menurut IUCN, spesies yang terancam secara kritis menghadapi risiko kepunahan yang sangat besar dalam waktu dekat apabila tidak dilakukan upaya konservasi yang signifikan. Spesies ini ditandai dengan jumlah individu yang sangat sedikit atau menyusut drastis, serta adanya tekanan ancaman yang berkelanjutan pada populasi. Kategori Critically Endangered adalah kategori yang paling tinggi dalam Daftar Merah IUCN dan merupakan kategori yang paling kritis dalam upaya konservasi biodiversitas. Spesies yang termasuk dalam kategori ini dinyatakan memiliki risiko kepunahan yang sangat tinggi dan memerlukan upaya konservasi yang mendesak dan intensif untuk mencegah kepunahan mereka. IUCN menghasilkan penilaian dan evaluasi khusus terhadap spesies yang terancam secara kritis untuk membantu menentukan strategi konservasi yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup spesies tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu momen ikonik terkait dengan salah satu satwa langka dan terancam kepunahan adalah perjalanan hidup “Martha”, seekor merpati (Passenger pigeon - Columba migratoria), yang mati pada tanggal 1 September 1914 di Kebun Binatang Cincinnati, AS. Martha adalah merupakan individu terakhir dari jenis burung dara tersebut, setelah 2 ekor jantan mati di kebun binatang yang sama pada tahun 1910. Martha pada saat hidupnya boleh dibilang menjadi selebritas dengan antrian pengunjung yang mengular. Ketika dia ditemukan mati di lantai kandangnya di suatu sore, bangkainya kemudian dibekukan dan dikirim ke Smithsonian Institution, Washington DC, untuk kemudian diawetkan. Tragisnya, merpati tersebut sebelumnya adalah merupakan jenis burung yang paling banyak hidup dan diamati di Amerika Utara. Saat tersebut, populasinya mencapai 3 milyar ekor, tetapi dengan cepat kemudian populasinya menyusut, hingga akhirnya punah, karena dua penyebab utama, yaitu eksploitasi komersial daging merpati dalam skala besar dan hilangnya habitat akibat deforestasi.
Pada tahun 1857, sebuah RUU sebenarnya telah diajukan ke Badan Legislatif Negara Bagian Ohio untuk menentukan perlindungan bagi jenis Merpati tersebut. Komite Seleksi Senat mengajukan laporan yang menyatakan, "Merpati penumpang tidak membutuhkan perlindungan. Sangat berkembang baik, memiliki hutan luas di Utara sebagai tempat berkembang biaknya, melakukan perjalanan ratusan mil untuk mencari makanan, mereka ada di sini hari ini dan di tempat lain besok, dan tidak ada kerusakan yang dapat mengurangi populasi mereka yang bertambah berjuta-juta ekor setiap tahunnya".
ADVERTISEMENT
Dalam hubungannya dengan Endangered Species Day, kematian Martha menjadi peringatan tentang betapa pentingnya menjaga spesies-spesies langka dari kepunahan. Hari itu juga dijadikan sebagai kesempatan untuk mempromosikan upaya-upaya pelestarian, termasuk dukungan terhadap program-program konservasi dan pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat dalam melindungi spesies-spesies langka.
Peringatan Hari Spesies Terancam Punah memiliki relevansi yang sangat penting di Indonesia karena negara ini memiliki keanekaragaman hayati salah satu yang tertinggi dan terkaya di dunia. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, sehingga memiliki banyak jenis spesies hewan dan tumbuhan, termasuk berbagai spesies endemik yang hanya ada di Indonesia. Dengan beragam ekosistem yang ada didalamnya, negara ini memiliki lebih dari 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua. Setiap pulau memiliki iklim, keragaman topografi, dan kondisi lingkungan yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan spesies-spesies yang berbeda pula. Indonesia juga memiliki hutan hujan tropis yang luas di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Hutan hujan tropis ini dikenal sebagai salah satu yang paling kaya biodiversitas di dunia. Belum lagi lahan basah yang terluas di dunia, dengan keanekaragaman hayati yang telah beradaptasi dengan ekosistem lahan basah yang unik.
ADVERTISEMENT
Kehadiran dan aktivitas manusia yang cenderung merusak, seperti deforestasi, penambangan, dan perburuan liar serta perdagangan illegal telah mengancam keberadaan spesies hewan dan tumbuhan di Indonesia. Beberapa diantara mereka kemudian masuk kedalam 2 kategori tertinggi dari Red List IUCN, yaitu critically endangered dan endangered, termasuk diantaranya beberapa jenis satwa liar, seperti burung Wilwo Mycteria cinerea dan Harimau Sumatra yang berstatus Endangered serta Gajah Sumatra Elephas maximus ssp. Sumatranus, Orang utan Tapanuli Pongo tapanuliensis, Orang utan Kalimantan Pongo pygmaeus dan Badak Jawa yang seluruhnya berstatus Critically endangered. Ada juga jenis tumbuhan, seperti Titan Arum Amorphophallus titanium yang berstatus Endangered.
Salah satu ekosistem yang juga menjadi rumah berbagai satwa liar langka dan terancam kepunahan adalah lahan basah, ekosistem penting yang mendukung beragam spesies tumbuhan dan hewan. Lahan basah dicirikan oleh keberadaan air, yang dapat bersifat sementara atau permanen. Habitat yang unik ini membuat lahan basah cocok untuk berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang beradaptasi untuk bertahan hidup dalam kondisi tersebut. Lahan basah dapat ditemukan di berbagai ekosistem, seperti hutan rawa, gambut, danau dan hutan bakau. Tumbuhan lahan basah telah mengembangkan adaptasi untuk bertahan hidup dalam kondisi basah, seperti daun mengambang, batang yang tergenang air, dan akar yang dapat menyerap oksigen dari udara. Lahan basah juga menyediakan habitat bagi beragam spesies hewan, sebagian diantaranya termasuk kedalam kategori langka dan terancam punah.
ADVERTISEMENT
Lahan basah sangat penting untuk kelangsungan hidup banyak spesies, menyediakan habitat dan sumber makanan, tempat berkembang biak dan bersarang, serta perlindungan dari pemangsa. Mereka juga membantu mengatur aliran air, penyerapan karbon, siklus nutrisi dan menyaring polutan, serta menjaga kualitas air. Jaring makanan kompleks yang ditemukan di lahan basah sangat penting untuk menguraikan bahan organik dan mendaur ulang nutrisi kembali ke ekosistem. Hilangnya lahan basah akibat aktivitas manusia, seperti pertanian, urbanisasi, dan pembangunan industri telah mengakibatkan penurunan yang signifikan dari banyak spesies yang bergantung padanya. Melindungi lahan basah dan mempromosikan restorasinya dengan demikian sangat penting untuk menjaga keanekaragaman hayati serta menjaga layanan ekosistem penting yang disediakannya untuk kelangsungan kehidupan manusia.
Kesimpulannya, peringatan Endangered Species Day 2023, diantara berbagai peringatan penting lainnya, adalah salah satu acara penting yang bertujuan untuk mendorong masyarakat, komunitas, dan organisasi untuk melestarikan spesies langka dan habitat alaminya. Hari itu tidak hanya akan meningkatkan kesadaran tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terhubung dengan alam dan belajar tentang pentingnya konservasi keanekaragaman hayati. Melalui upaya ini, dan tentu upaya lainnya, terutama yang lebih tertuju kepada gerakan aksi nyata di lapangan, kita berharap dapat mengamankan masa depan yang berkelanjutan untuk generasi saat ini dan mendatang. Yus Rusila Noor, Direktur Wetlands International Indonesia, suatu lembaga nir-laba global yang bergerak di bidang perlindungan dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan, mengamini bahwa peringatan ini mengingatkan kita pentingnya menjaga kelestarian spesies-spesies yang terancam punah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan melestarikan spesies-spesies tersebut. Selain itu, peringatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi dan keberlanjutan lingkungan, serta melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia untuk generasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Bogor, 19 Mei 2023