Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Silent Spring, ketika Pagi Merekah tanpa Kicau Burung
27 Mei 2023 8:35 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Yus Rusila Noor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagian 2 dari 2 Bagian
ADVERTISEMENT
Pada Bab 10 yang mengambil judul “Tanpa Pandang Bulu dari Langit”, Carson mulai dengan lebih tajam mengeluarkan inti dari keprihatinan dan gugatannya, yaitu penggunaan bahan kimia secara tidak terseleksi, atau dalam bahasa Penulis disebut sebagai “perawatan skala besar yang sembrono”, yang tidak hanya berpengaruh pada obyek sasaran tetapi juga berpengaruh terhadap satwa liar, unggas, ternak dan hewan peliharaan lainnya. Penulis bahkan memberikan bukti tambahan bagaimana produksi susu dari hewan ternak menjadi terpapar dan kemudian mempengaruhi manusia yang meminumnya. Dalam Bab 11 bahkan disampaikan bahwa paparan itu justru sudah masuk kedalam rumah, dan masyarakat tidak menyadarinya. Paparan itupun memang tidak terasa langsung akibatnya, tetapi berjalan sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama, sebagaimana dijelaskan dalam Bab 12. Carson-pun akhirnya menukik pada pembahasan mengenai dampak penggunaan bahan kimia terhadap tubuh manusia dalam Bab 13 & 14, seperti kanker. Menyedihkan mengetahui bahwa Rachel Carson ternyata sedang terkena kanker pada saat penulisan buku tersebut.
ADVERTISEMENT
Alam kemudian melawan dengan caranya sendiri, nature is fight back, penyemprotan bahan kimia yang tidak terseleksi memang membunuh serangga yang dituju, tetapi kemudian memunculkan galur serangga yang resisten, yang berasal dari serangga kuat yang selamat dari penggunaan bahan kimia tersebut. Dalam Bab 15 dan 16 diuraikan mengenai munculnya hama yang sebelumnya secara alami diatasi oleh serangga lain secara biologis, sehingga menyebabkan ketidaksetimbangan serta pertahanan alam menjadi melemah.
Buku ini ditutup dengan upaya penulis untuk meyakinkan pembaca dan masyarakat mengenai pentingnya untuk bersuara dan tidak hanya diam dalam menyikapi penggunaan bahan kimia berbahaya. “Warga negara yang berpendidikan tidak perlu takut berbicara menentang tindakan tidak beradab dan tidak bermoral. Jika kita gagal bertindak, alam akan mengambil jalannya sendiri, menyerang balik dengan cara yang tidak terduga”, tegasnya.
ADVERTISEMENT
Buku Silent Spring pada akhirnya memang menimbulkan sensasi dan kontroversi karena buku tersebut tidak hanya meniupkan peluit peringatan mengenai bahaya ekologis saja, tetapi juga masalah keadilan sosial, akuntabilitas dan etika mentalitas usaha yang cenderung menyembunyikan dan mendistorsi bukti bahaya produk yang dipasarkan, dan ditunjang oleh izin dan regulasi yang mendukung.
Dari beberapa bacaan yang saya temui di internet, reaksi dua sisi mata uang menggema setelah buku tersebut menarik perhatian khalayak. Para kritikus menyerang Rachel Carson sebagai wanita histeris dan sentimental, seorang sosialis (bahkan ada yang menyebutnya komunis) yang membesar-besarkan risiko dari pemanfaatan pestisida serta memaksakan adanya kendali pemerintah terhadap industri swasta. Kontroversi juga mengemuka di komunitas ilmiah, politik dan media, yang mengkritik metodologi dan kesimpulan yang terlalu menyederhanakan, mengabaikan data dan ketidakpastian yang kompleks, terlalu menggunakan retorika emosional dan anekdot yang menyesatkan dan tidak relevan. Carson dianggap telah mengabaikan manfaat pestisida dan membesarkan risiko dibanding manfaatnya. Menurut mereka, DDT telah meningkatkan produksi pangan di Amerika Serikat, dan menyelamatkan jutaan manusia di negara-negara berkembang dari serangan malaria dan tifus. Carson kemudian dituduh sebagai pihak yang berkontribusi terhadap kematian di Sub-Sahara Afrika akibat serangan malaria.
ADVERTISEMENT
Sanggahanpun tentu muncul, dimana Carson menegaskan bahwa bukan maksudnya untuk melarang seluruh insektisida bahan kimia, “It is not my contention that chemical insecticides must never be used. I do contend that we have put poisonous and biologically potent chemicals indiscriminately into the hands of persons largely or wholly ignorant of their potentials for harm. We have subjected enormous numbers of people to contact with these poisons, without their consent and often without their knowledge”. Banyak juga ilmuwan yang membela bahwa peringatan yang disampaikan oleh Carson telah melewati tahapan studi dan konfirmasi, bukan hanya ideologi atau retorika. Pujian datang bahwa apa yang disampaikan dalam buku Silent Spring telah meningkatkan kesadaran publik mengenai efek jangka panjang bahan kimia bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Rachel Carson mungkin menyadari bahwa sejak itu akan banyak serangan yang menerpa dirinya, dan menggunakan segala kelemahan yang muncul. Mungkin itu sebabnya dia tetap merahasiakan bahwa dirinya terkena kanker payudara pada saat menyelesaikan penulisan buku tersebut, karena khawatir apa yang disampaikan menjadi bias dan terkesan emosional, karena menyentuh hal yang sedang dialaminya, hingga akhirnya kanker merenggut nyawanya pada tahun 1964, sebelum benar-benar mengalami dampak yang terjadi akibat penulisan bukunya. Buku ini kemudian dianggap sebagai simbol dari pencapaian tertinggi dibidang literasi.
ADVERTISEMENT
Jika dirangkum, meskipun bukan merupakan satu-satunya pihak yang menuntut dunia yang lebih baik, dampak dari penulisan buku Silent Spring diantaranya adalah:
1. Penelitian lebih lanjut tentang dampak bahan kimia. Setelah buku ini terbit, banyak ilmuwan melakukan lebih banyak riset tentang dampak bahan kimia pada lingkungan dan kesehatan manusia. Hal ini telah membuka banyak jalan untuk penemuan, pengembangan, dan pengujian produk alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sehat;
2. Munculnya gerakan lingkungan hidup: Buku Silent Spring memicu munculnya gerakan lingkungan hidup di Amerika Serikat dan dunia. Gerakan ini dipicu oleh keprihatinan akan dampak lingkungan dari penggunaan pestisida dan produk kimia lainnya;
3. Menjadi titik awal bagi gerakan "Save the planet". Buku ini menjadi pendorong penting bagi gerakan Save the Planet yang terus berlanjut hingga hari ini. Buku ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mulai peduli tentang bagaimana perilaku kita dapat merusak bumi dan bagaimana kita dapat membuat perubahan yang positif untuk menjaga bumi tetap bersih dan sehat;
ADVERTISEMENT
4. Munculnya undang-undang perlindungan lingkungan. Buku ini menjadi penggerak dan pilah informasi yang sangat penting bagi para legislatif dan pengambil keputusan. Ada beberapa undang-undang yang dihasilkan di AS dan negara-negara lainnya sebagai tanggapan terhadap buku ini. Salah satu contohnya adalah undang-undang Clean Air Act pada tahun 1970.
5. Melebarnya jangkauan konsumerisme organik. Terinspirasi dari buku ini, banyak orang mulai mencari dan menggunakan produk organik dan berkualitas tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya menyelamatkan bumi dari dampak negatif produk kimia.
Silent Spring tetap menjadi buku yang kuat dan relevan yang menantang kita untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan alam dan planet ini, dan untuk bertindak secara bertanggung jawab dan bijaksana. Pelajarannya masih penting dan mendesak, mengingat ancaman perubahan iklim, polusi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan ketidaksetaraan sosial yang kita hadapi saat ini. Seruan Carson untuk keadilan lingkungan dan tata pemerintahan yang demokratis telah menjadi bagian integral dari gerakan lingkungan, dan karyanya terus menginspirasi dan menginformasikan para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan warga di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sosok Rachel Carson yang menulis buku ini juga banyak berpengaruh terhadap kualitas penulisan, penyampaian pesan yang ingin disampaikan, “pemaksaan” untuk melakukan aksi bersuara, serta kondisi masyarakat saat itu bisa jadi merupakan gabungan buku ini menjadi perhatian dan memberikan pengaruh. Memiliki gelar Master dalam bidang Zoologi pada tahun 1932 dari John Hopkins University, dan sempat mengajar selama 5 tahun sambil meneruskan studinya di Marine Biological Laboratory, Massachusetts, Carson bekerja di Bureau of Fisheries (yang kemudian menjadi US Fish and Wildlife Service pada tahun 1940) hingga tahun 1952. Selama masa tersebut, 2 buah buku berhasil diselesaikan dan keduanya memperoleh sambutan pembaca yang luar biasa. Buku pertama Under the Sea-Wind (1941) banyak dipuji karena gabungan akurasi ilmiah dan kelengkapannya, dengan menggunakan gaya prosa liris yang elegan. Bukunya yang kedua, The Sea Around Us, diterbitkan pada tahun 1951 dan segera menjadi buku terlaris, mendapatkan hadiah buku nasional dan telah diterjemahkan dalam 30 bahasa. Setelah itu, Carson memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya untuk lebih fokus pada karir menulisnya, diantaranya dengan menulis buku ketiganya, The Edge of the Sea pada tahun 1955. Perhatiannya pada isu pestisida terbentuk ketika direkrut oleh National Audubon Society untuk melakukan investigasi pengaruh longgarnya peraturan terkait DDT dan pestisida lainnya. Jadi, ketika Silent Spring disiapkan selama 4,5 tahun dan akhirnya diterbitkan pada September 1962, setelah sebelumnya dimuat berseri di The New Yorker, Rachel Carson sebenarnya telah dikenal sebagai seorang Biologiwati dan penulis trilogi yang sukses dan dipuji banyak kalangan
ADVERTISEMENT
Tulisan saya ini agak panjang. Bahkan sebelum tulisan ini ditutup, saya ingin memberikan informasi bagi mereka yang lebih bisa menangkap gagasan melalui audio-visual, ada sebuah film yang kira-kira bisa menggambarkan mengenai apa yang disajikan diatas. Judul filmnya “Erin Brockovich” dibintangi oleh pretty woman Julia Robert. Film ini bukan tentang Rachel Carson, tetapi apa yang disajikan dalam cerita film tersebut banyak kesamaannya. Cerita film didasarkan pada kisah nyata tentang Erin Brockovich, seorang wanita paralegal di Amerika Serikat, sekaligus sebagai advokat konsumen dan aktivis lingkungan. Diceritakan bahwa dia berperkara dengan Pacific Gas & Electric Company terkait dengan pencemaran air tanah Hinkley, California, yang diduga menyebabkan kanker bagi masyarakat setempat.
Jika dibandingkan, baik buku Silent Spring maupun film Erin Brokovich, keduanya menyoroti pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia buatan manusia, dan pengaruh buruknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Keduanya juga menunjukan kekuatan aktivisme akar rumput yang bersatu untuk menuntut akuntabilitas dan perubahan. Kalaupun ada perbedaan, Silent Spring adalah buku non-fiksi ilmiah yang berfokus pada masalah polusi kimia yang lebih luas dan dampaknya terhadap ekosistem, sedangkan Erin Brockovich adalah drama fiksi berdasarkan kisah nyata yang menyoroti kasus kontaminasi air tanah di wilayah tertentu.
ADVERTISEMENT
Buku Silent Spring yang kita bahas diatas memang terbit sudah lama, namun demikian nilai sebuah buku terletak pada gagasan penulis yang terurai di dalam buku tersebut. Seringkali gagasan tersebut tidak hanya berpengaruh saat buku tersebut ditulis saja, melainkan melintasi generasi penulis, atau bahkan lebih lama lagi. Jadi gagasan tersebut tidak hanya bergaung satu atau dua tahun tetapi bisa melampaui puluhan atau bahkan ratusan tahun. Beberapa buku yang disebutkan paling berpengaruh bahkan ditulis sebelum kalender masehi dimulai, dan pengaruhnya masih terasa dalam kehidupan kita sekarang.
Bogor, 25 Mei 2023