Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
MAHASISWA UMM BANTU PENYEMPROTAN DISINFEKTAN DI DESA SEKAR PUTIH PASURUAN
17 Agustus 2020 13:36 WIB
Tulisan dari Yusril Ihza Mahendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa UMM yang merupakan anggota Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 96 membantu penyemprotan disinfektan di Desa Sekar Putih, Kabupaten Pasuruan. Penyemprotan dilaksanakan pada Sabtu, 15 Agustus di dua dusun yaitu Dusun Pesanggrahan dan Dusun Trewung. Penyemprotan ini merupakan salah satu langkah pencegahan penyebaran virus, sekaligus persiapan menyambut perayaan HUT kemerdekaan Indonesia yang ke-75.
ADVERTISEMENT
Menurut Abdul Bassir Donny selaku Project Management kelompok 96, keterlibatan mahasiswa PMM dalam kegaiatan penyemprotan disinfektan merupakan wujud kepedulian terhadap isu pandemi yang dihadapi saat ini.
“Meskipun pada dasarnya program kami berfokus pada optimalisasi pemasaran pengrajin layangan Desa Sekar Putih, namun kita tidak boleh menutup mata dan mengabaikan kondisi saat ini. Keterlibatan masyarakat bersama dengan mahasiswa menjadi gambaran bahwa masalah Covid-19 harus diselesaikan secara bersama,” ujar Donny saat diwawancarai oleh tim jurnalis kelompok 96.
Penyemprotan dilakukan dengan berkeliling di dua dusun sembari melakukan disinfeksi di rumah-rumah warga, kantor desa, sekolah, dan musala. Pemilihan titik penyemprotan ini didasarkan pada perkiraan tempat-tempat yang menjadi pusat berkumpulnya orang banyak.
Berdasarkan pengakuan salah satu masyarakat, penyemprotan disinfektan memang menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh perangkat desa. Selain itu, Desa Sekar Putih telah membentuk tim penanggulangan Covid-19 yang berfokus pada program penanggulangan penyebaran virus.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini Jawa Timur menempati posisi ke-2 dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak setelah Jakarta. Berbagai macam kebijakan telah diambil oleh pemerintah seperti menyediakan APD, melaksanakan rapid test, dan menerapkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB). Namun, keterlibatan seluruh perangkat pemerintahan menjadi keharusan dalam usaha menekan laju penyebaran virus, tidak terkecuali dalam tataran Desa/Kelurahan.