Konten dari Pengguna

Prospek Komoditas Kacang Tanah di DIY

Abdulloh Yusron Fathony
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5 Juli 2022 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdulloh Yusron Fathony tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hai, Sobat sekalian! Yogyakarta selain menjadi kota yang terkenal dengan oleh-olehnya berupa bakpia ternyata mempunyai komoditas lain yang unggul lo. Komoditas unggulan merupakan komoditas potensial yang selain memiliki keunggulan komparatif, juga memiliki tingkat efisiensi usaha yang tinggi, sehingga mampu bersaing dengan komoditas sejenis di pasar lain (Ely, 2014). Dari sekian banyaknya industri dan ukm yang ada di DIY, salah satu yang menonjol adalah produksi kacang tanah.
Foto diambil oleh Aldi, mahasiswa Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Foto diambil oleh Aldi, mahasiswa Universitas Muhammdiyah Yogyakarta
Mengapa kacang tanah? Perlu kita ketahui bahwa kacang tanah merupakan tanaman pangan sumber protein nabati yang umum ditanam baik di lahan kering maupun sawah. Hal tersebut membuka peluang pengembangan agribisnis kacang tanah Yogyakarta terbuka lebar karena sumber daya lahan yang melimpah, iklim yang mendukung, ketersediaan teknologi budidaya kacang tanah yang memadai, ketersediaan tenaga kerja terampil di bidang pertanian, dan masih adanya pasar yang belum dimanfaatkan untuk produk kacang. Hal ini dapat kita lihat dari hasil panen kacang tanah di daerah Gunungkidul, yang pada paruh awal tahun 2022 mencapai 19 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana kondisi penjualan dan produksi kacang tanah di DIY? Apakah masih ada yang perlu kita perhatikan di dalamnya? Walaupun menjadi komoditas unggulan, usaha kacang tanah Jogja masih mempunyai ruang untuk berkembang. Salah satunya mengutip dari Hidayat (2013), ada tiga cara yang bisa dilakukan dalam pengembangan dan perluasan sektor agribisnis kacang tanah di DIY. Yang pertama adalah potensi lahan, masih banyak lahan yang bisa dibuka dan dikembangkan lagi untuk menunjang jumlah bahan mentah. Kedua, menaikkan harga kacang tanah yang notabene tergolong rendah. Cara yang terakhir adalah dengan meningkatkan proses industri. Masih banyak potensi kacang tanah yang belum terjamah, sehingga inovasi dan kreativitas sangat diperlukan di dalamnya.
Demikian kondisi komoditas kacang tanah dan produksinya di Yogyakarta serta beberapa pendapat ahli mengenai kondisi bisnis kacang tanah di DIY. Ternyata Kota Yogyakarta masih mempunyai potensi lain yang bisa berkembang, yang mana di tulisan ini kita baru mengungkap di lini komoditas kacang tanahnya. Semoga infonya bermanfaat ya.
ADVERTISEMENT
Makin tahu, makin banyak ilmu. See you…