Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Kenapa Kereta Membuat Warga Berlin Selalu Tepat Waktu?
7 Maret 2020 13:49 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Yustina D Prasadja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Kereta U-Bahn melintas di Stasiun Mehringdamm, Berlin, Jerman. Photo: Ferra Sania](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1583566309/lmw657zhc33zptvh41u4_zczf8z.jpg)
ADVERTISEMENT
Seperti orang Jerman pada umumnya, warga Berlin dikenal dengan budaya tepat waktu. Salah satu alasan yang mendukung ketepatan waktu mereka adalah jaringan transportasi. Jalur transportasi Berlin terdiri dari jalur bis, jalur kereta, dan tram. Tapi mengapa sebagian besar warga Berlin lebih memilih menggunakan kereta dibanding dua opsi transportasi lainnya? Yuk kita lihat alasannya.
ADVERTISEMENT
Ada 2 jenis kereta yang beroperasi di Berlin yaitu U-bahn (atau Untergrundbahn), jaringan transportasi kereta semacam metro atau kereta bawah tanah, dan S-bahn (atau Stadtschnellbahn) dapat disamakan dengan mass rapid transit (MRT). Sedikit berbeda dengan U-bahn yang hanya melayani perjalanan untuk di dalam kota, jalur S-bahn membentang hingga ke wilayah (provinsi) tetangga yaitu Brandenburg. Kedua jenis kereta ini memiliki jalur yang lengkap, mudah diakses, praktis, dan juga dapat diandalkan.
Jalur kereta yang lengkap
Jaringan kereta Berlin merupakan jaringan terluas di seluruh Jerman. Sejak dibangun pada 1902, U-Bahn kini memiliki 173 stasiun yang melayani 10 jalur perjalanan dan panjang jalur relnya mencapai 151 km. Sedangkan S-Bahn, yang baru diperkenalkan sejak tahun 1924, memiliki 166 stasiun dengan jalur perjalanan sebanyak 16 dan jalur rel sepanjang 327,4 km. Seluruh infrastruktur transportasi tersebut membentang di seluruh wilayah Berlin yang luasnya mencapai 892 km persegi.
ADVERTISEMENT
Tak heran kalau mayoritas warga menjadikan S-bahn dan U-bahn sebagai pilihan utama untuk bepergian di dalam atau di wilayah sekitar kota Berlin. Tercatat 563 juta penumpang yang menggunakan U-Bahn dan 478,1 juta dengan S-Bahn di tahun 2017.
Mudah diakses
Banyaknya stasiun di Berlin memudahkan penumpang untuk mengakses moda transportasi ini. Hanya diperlukan waktu rata-rata 10 menit berjalan kaki untuk mencapai stasiun terdekat. Hampir seluruh stasiun U-Bahn dan S-Bahn di Berlin dibangun secara terintegrasi. Kedua jalur kereta ini berada di area yang sama, sehingga penumpang mudah untuk berpindah dari jalur U-Bahn ke S-Bahn maupun sebaliknya, tanpa perlu keluar dari stasiun.
Aksesnya semakin dipermudah karena jalan masuk ke stasiun dibuat mudah dan tidak berkelok-kelok. Terkadang diharuskan untuk turun atau naik untuk berpindah, namun rata-rata perpindahan hanya akan memakan waktu 2-5 menit.
ADVERTISEMENT
Fasilitas stasiun pun masih ditambah dengan keberadaan lift maupun eskalator yang memudahkan kita untuk berpindah. Lift digunakan terutama untuk penumpang yang menggunakan kursi roda, membawa kereta bayi maupun sepeda.
Praktis untuk digunakan
Tidak ada penjaga pintu masuk maupun sejenis pintu putar di semua stasiun di Berlin. Siapa pun boleh memasuki peron stasiun. Bahkan terkadang pada pagi hari ada orang mabuk yang tertidur di bangku stasiun. Terdengar rawan memang, tetapi petugas stasiun selalu melakukan patroli di area stasiun untuk menjaga keamanan para penumpang.
Untuk menikmati kereta, penumpang hanya perlu membeli tiket di mesin berbentuk kotak. Tiket kereta di Berlin dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona A, B dan C. Harganya pun bervariasi.
ADVERTISEMENT
Untuk perjalanan pendek (3 stasiun) dan dalam satu zona, kita dapat membeli tiket dengan harga 1,90 Euro (Rp. 30.500,-). Apabila ingin melakukan perjalanan sedikit lebih jauh dan melalui zona A dan B, tiket yang tepat untuk dibeli adalah tiket untuk 2 jam perjalanan seharga 2,90 Euro (Rp. 46.000,-). Kalau ingin lebih jauh lagi hingga zona C atau daerah Brandenburg, kita cukup menambah 1,70 Euro (Rp. 27.000,-).
Selain tiket harian, ada juga tiket mingguan, bulanan bahkan tahunan yang memberikan diskon khusus untuk mahasiswa, orang tua berumur diatas 65 tahun. Sedangkan anak sekolah dapat menikmati perjalanan secara cuma-cuma. Satu tiket bisa digunakan untuk U-Bahn, S-Bahn, tram dan juga bis.
Namun, jangan lupa melakukan validasi tiket di mesin kecil yang berada di sebelah mesin tiket sebelum naik kereta. Tanpa validasi, tiket akan dianggap tidak berlaku dan penumpang dianggap sebagai “penumpang gelap”. Walhasil, ketika ada patroli dari petugas tiket yang menyamar, “penumpang gelap” dapat terkena denda sebesar 60 Euro atau sebesar Rp 965.000,- nyaris seharga tiket bulanan.
ADVERTISEMENT
Moda transportasi yang handal
Jam operasional yang panjang dan interval kedatangan kereta yang tidak lama, membuat U-Bahn dan S-Bahn menjadi transportasi andalan warga Berlin. Di hari kerja, kereta beroperasi antara jam 4 pagi sampai dengan jam 1 pagi keesokan hari, sedangkan pada akhir pekan jam operasional sampai 24 jam. Kereta datang dengan interval rata-rata antara 5-10 menit di pagi dan siang hari, sedangkan di malam hari, interval mencapai 30 menit.
Gerbong kereta pun dapat mengakomodasi penumpang yang membawa kursi roda, kereta bayi maupun sepeda. Ada gerbong khusus yang seluruh kursinya dapat dilipat dan memberikan ruang yang luas bagi penumpang yang membutuhkan. Bukan hanya itu, hewan peliharaan pun dapat turut serta ke dalam kereta. Tapi perlu diingat untuk membeli tiket tambahan apabila membawa sepeda atau hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Tapi, ada tambahan alasan yang menyebabkan kereta menjadi transportasi paling handal di Berlin. Kedua jenis kereta ini sangat nyaman karena dilengkapi sirkulasi udara yang baik untuk menyejukkan di kala musim panas, dan alat pemanas yang bisa menghangatkan badan di kala musim dingin.
Yuk jalan jalan keliling Berlin dengan kereta….