Kisah Dua Nogales

Perbatasan Nogales Arizona dan Sonora (Foto: Flickr)

Kota Nogales dibelah dua dan dipisah pagar memanjang. Sebagian pagar berbentuk tembok batu yang kokoh. Di sebagian lain jejeran tiang baja ringan. Di sebagian lain lagi dari lembaran seng tebal bersangga tonggak besi.

Kecuali pagar pembelah kota, praktis dua kota Nogales adalah satu kota yang sama. Nenek moyang, bahasa, makanan, agama, hingga budaya mereka sama. Pun tentu saja iklim, kontur tanah, bahkan penyakit yang biasa mereka derita.

Tetapi pagar pembelah kota itu membagi kedua wilayah dalam wilayah administrasi politik yang sama sekali berbeda. Sementara di sebelah utara pagar menjadi Nogales bagian dari Arizona, Amerika Serikat, sebelah selatan pagar menjadi bagian dari Sonora, Meksiko.

Perbatasan Nogales (Foto: Flickr)

Kisah Nagoles tak selamanya terbelah seperti sekarang tentunya. Ketika Meksiko merdeka dari Spanyol tahun 1821, Nogales adalah sebuah kota utuh di perbatasan Meksiko-Amerika. Bahkan setelah perang Meksiko-Amerika tahun 1846-1848 ketika banyak wilayah Meksiko diambil alih Amerika, Nogales masih utuh menjadi daerah Meksiko.

Nogales baru terbelah dua tahun 1853 saat Amerika kembali memperluas perbatasan. Kali ini lewat pembelian, bukan peperangan. Tetapi itu hanyalah terbelah kepemilikan.

Pagar baru berdiri ditahun 1918 setelah tiga tahun sebelumnya terjadi revolusi Meksiko dan meluber hingga ke wilayah Nogales milik Amerika. Sejak itulah nasib kedua Nogales bergerak ke arah yang betul-betul berbeda.

Pagar itu rupanya tak sekadar menjadi pemisah fisik tetapi juga simbol terpisahnya secara tegas visi dan misi kehidupan kolektif kedua kota, dan institusi pemerintahan untuk mewujudkannya.

Penduduk Nogales, Arizona mendapat akses — atau menjadi bagian dari — lembaga politik yang demokratis: memilih perwakilan dan pemerintah, serta mengganti kalau mereka tidak memenuhi harapan atau melakukan tindak yang melanggar hukum.

Bagian dari cara berpikir dan aturan bahwa sekuat apapun politisi-birokrasi-pemerintah, tugas utama mereka adalah menyediakan layanan sosial yang diperlukan — dari yang namanya kesehatan, keamanan, hingga pendidikan — penduduk.

Nogales, Arizona menjadi bagian dari sebuah jaringan kolektif Amerika yang menjunjung meritokrasi — salah satu syarat esensial demokrasi — di atas segalanya. Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi terjadinya mobilitas vertikal dengan menyediakan institusi pendukungnya.

Tak mengherankan kalau kini Nogales, Arizona menikmati tingkat pendidikan yang tinggi, pendapatan pukul rata per rumah tangga yang cukup, layanan kesehatan yang tertata, harapan hidup lebih panjang, layanan sosial yang baik, dan keamanan yang terjaga. Hal-hal yang menjadi tuntutan kolektif masyarakat pada umumnya.

Nogales, Sonora adalah segala sesuatu yang bertolak belakang dari Nogales, Arizona. Sederhananya, hidup di Nogales, Sonora tak semenjanjikan Nogales, Arizona. Nogales, Sonora dicetak oleh kelembagaan politik yang berbeda.

Meksiko jatuh dalam pelukan apa yang disebut pseudo democracy — prosesnya terpenuhi tetapi tidak kaidah/esensinya. Pengambilan suara dilakukan tetapi kebebasan untuk menentukan suara — free will — dipancung. Pemilihan umum berlangsung tetapi juga tindak manipulasi (dan dalam banyak kasus pemaksaan kehendak penguasa).

Pemerintah di Meksiko tidak menjadi pelayan masyarakat tetapi menjadi kelas aristokrasi tersendiri. Elit yang berbeda dengan masyarakat yang dipimpinnya. Pemilihan umum ataupun proses demokrasi atau sikap demokratis hanya berjalan ketika itu lebih memenuhi kepentingan elit ketimbang rakyat.

Bukan hal yang ajaib kalau hanya satu partai berkuasa penuh di Meksiko selama 71 tahun tanpa putus. Partido Revolucionario Institucional (PRI) berkuasa dari tahun 1929 hingga 2000.

Di Nogales, Arizona rakyat adalah raja. Di Nogales, Sonora rakyat adalah jelata. Konsekuensi status itu begitu kuat akibatnya.

Tiba-tiba saja pikiran ini membayangkan Pilkada di Indonesia. Berharap akan sebuah Nogales, Arizona.