Lembah Silikon

Yusuf Arifin
tidak tertarik dengan banyak hal. insecure one trick pony.
Konten dari Pengguna
19 April 2021 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Arifin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.
ADVERTISEMENT
"Seperti menerima telepon dan berbicara dengan tuhan," kata Robert Noyce mengenang. "Pada masanya, ia adalah orang paling penting di dunia semikonduktor."
ADVERTISEMENT
Robert Noyce kita tahu bukanlah orang sembarangan. Ia berperan besar mewujudkan terciptanya microchip untuk komputer seperti yang kita kenal sekarang dan juga pendiri perusahaan teknologi Intel.
Tetapi tahun 1956 Noyce bukan siapa-siapa. Doktor elektro-fisika lulusan MIT ini hanya satu dari sekian banyak pegawai di perusahaan elektronik Philco Corporation. Dan ia baru saja menerima telepon dari William Shockley untuk mengajak bergabung ke perusahaan Shockley Semiconductor Laboratory.
William Shockley, seperti kata Noyce, adalah "tuhan" di tahun itu untuk bidang per-semikonduktor-an. Bersama dua ilmuwan lain, Shockley baru saja menerima hadiah Nobel bidang fisika untuk penelitian dan pengembangan semikonduktor dan transistor penghantar sinyal elektronik yang pada gilirannya akan berperan sentral di industri komputer dan informatika.
ADVERTISEMENT
Shockley keluar dari perusahaan teknologi AT&T di New Jersey untuk mendirikan perusahaan pengembang semikonduktor sendiri setelah mendapat hadiah Nobel. Noyce adalah satu dari delapan orang ilmuwan dan peneliti yang diajak oleh Shockley untuk menjadi tenaga inti di perusahaan yang baru. Dan ketika tuhan mengajak, tentu saja tidak bijak untuk menolak.
Ada satu persoalan saja dengan tawaran Shockley itu, mereka semua yang diajak harus pindah ke sebuah daerah antah berantah untuk urusan teknologi: Mountain View, sekitar 75 kilometer arah selatan San Francisco.
Mountain View—atau bahkan San Francisco dan kebanyakan kota-kota di Pantai Barat Amerika—di tahun 1950-an tertinggal dari Boston, New York, ataupun rata-rata kota besar di Pantai Timur Amerika untuk urusan teknologi. Apalagi Mountain View hanyalah sebuah kota pertanian kecil. Infrastruktur teknologinya bahkan untuk ukuran kota Pantai Barat tak memadai. Bukan tempat lirikan para investor. Lembaga pendidikan tak ada yang menonjol sama sekali—Universitas Stanford memang tidak jauh tapi saat itu bahkan laboratorium semikonduktor saja mereka tidak punya.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya kelebihan Mountain View tetapi sangat menentukan adalah tempat itu hanya 12 kilometer dari Palo Alto, tempat ibu Shockley yang sudah tua dan sakit-sakitan menetap. Shockley ingin bekerja sambil merawat ibunya.
Apa hendak dikata "tuhan" sudah meminta, maka hijrahlah tujuh orang yang rata-rata baru berusia 30 tahunan itu ke Mountain View. Mereka yang sudah berkeluarga, ikut pula membawa keluarga mereka. Satu orang lagi adalah lulusan Stanford dan tidak perlu berpindah tempat tinggal karena ia berasal dari Palo Alto.
Celaka tak dapat ditolak. Shockley ternyata bos yang buruk. Angkuh, mau memang sendiri, dan paranoia. Ia kesulitan mempercayai kolega dan anak buahnya. Selalu curiga ada di antara mereka yang akan membocorkan rahasia penelitian perusahaan.
ADVERTISEMENT
Hanya setahun kedelapan ilmuwan itu tahan bekerja untuk Shockley. Putus asa menghadapi tindak-tanduk Shockley, kedelapannya mengundurkan diri di hari yang sama.
Persoalannya kemudian adalah apa yang akan mereka lakukan? Semua sudah terlanjur pindah dan membeli rumah mereka masing-masing di Mount View atau kota-kota dekatnya yang dikenal dengan nama kolektif Bay Area itu. Berpindah lagi bukanlah pilihan yang sederhana. Di samping kesemuanya rupanya menikmati kehidupan Bay Area yang tidak terlalu hiruk pikuk, kesemuanya merasa cocok bekerja satu sama lain.
Pada awalnya mereka hanya ingin bekerja kembali untuk meneruskan apa yang sudah mereka lakukan di perusahaan Shockley, membuat dan menyempurnakan transistor semikonduktor. Tetapi tak ada satupun perusahaan semacam itu di Bay Area.
ADVERTISEMENT
Eugene Kleiner—salah satu dari delapan orang itu—berinisiatif untuk berkirim surat kepada siapapun yang mau membaca, menawarkan potensi yang mereka miliki sebagai sebuah kelompok. Mereka mau menjadi bagian dari perusahaan apapun juga selama tetap bisa bertahan di Bay Area.
Adalah Arthur Rock seorang bankir di New York salah satu yang membaca surat Kleiner tersebut. Rock melihat potensi yang berbeda. Ia melihat masa depan yang sangat besar. Ia meyakinkan kedelapan orang itu untuk berpikir lebih berani, tidak sekadar bekerja untuk orang lain tetapi mendirikan perusahaan sendiri. Perusahaan semikonduktor baru.
Cara berpikir Rock sangat sederhana, "Kedelapan orang ini dikumpulkan oleh Shockley, pastilah ada sesuatu yang luar biasa dari mereka."
Rock kemudian menawarkan ide akan sebuah perusahaan semikonduktor berpusat di Bay Area ke kalangan berduit. Lebih 30 investor ia hubungi, tak satupun tertarik. Hingga ia diketemukan dengan seorang pengusaha bernama Sherman Fairchild.
ADVERTISEMENT
Fairchild bersedia membiayai perusahaan baru itu sebagai perusahaan independen tetapi dengan syarat berasosiasi dengan perusahaan lain yang ia pimpin, Fairchild Camera & Instrument.
Rock tak berkeberatan. Kedelapan orang itu tak berkeberatan.
Pada Oktober 1957 lahirlah Fairchild Semiconductor di Palo Alto, California.
Sherman Fairchild bukan sekadar membiayai perusahaan itu. Ia punya jaringan yang kuat di dunia industri elektronik. Ia membuka dan memperkenalkan kedelapan ilmuwan itu dengan dunia bisnis yang tidak pernah mereka kenal sebelumnya.
Sherman Fairchild pula yang berperan besar dalam memuluskan kontrak pertama perusahaan dengan IBM di tahun 1958. Dan kontrak dengan IBM itu memberi nama, memberi gengsi, memberi kepercayaan, dan membuka kontrak-kontrak selanjutnya yang lebih besar. Memasok semikonduktor untuk produk elektronik hingga senjata. Menjalin kontrak dengan swasta lain hingga pemerintah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah "kegilaan" yang tidak terduga sama sekali.
Sebagai sebuah perusahaan Fairchild Semiconductor bukan sekadar mengalami kesuksesan tetapi menggoncang ukuran kesuksesan industri semikonduktor dan teknologi di Amerika. Inovasi dan produktivitas mereka di bidang semikonduktor tak tertandingi. Hanya dalam waktu kurang dari 12 tahun sejak didirikan ada sekurangnya 31 perusahaan yang lahir dari "rahim" (spinoff) Fairchild Semiconductor.
Semua perusahaan spinoff itu punya kait hubung dengan semikonduktor tentu saja. Semua punya kait hubung dalam satu dan lain kapasitas kembali ke kelompok delapan.
Kedelapan orang itu menanam uang untuk dikelola oleh Rock dan menjadi venture capital pertama di Bay Area pada tahun 1961. Venture capital itu mendanai setidaknya 15 perusahaan baru di Bay Area.
ADVERTISEMENT
Perusahaan microchip AMD yang terkenal itu didirikan oleh mantan pegawai Fairchild dengan dana dari salah satu orang anggota kelompok delapan.
Ketika Noyce bersama Gordon Moore—salah satu anggota kelompok delapan pula—mendirikan Intel, enam anggota kelompok delapan lainnya ikut menanamkan uangnya.
Fairchild Semiconductor bukan hanya mengubah wajah industri tetapi juga mengubah landscape geografis Bay Area. Semua perusahaan baru itu berdiri tak jauh dari satu sama lain. Berpilin bersambungan satu sama lain seperti jaring laba-laba. Bay Area tumbuh menjadi hub teknologi baru. Khususnya untuk urusan semikonduktor.
Di tahun 1971, seorang wartawan bernama Don Hoefler mengamati fenomena yang terjadi di Bay Area ini dan menuliskannya dalam satu serial artikel di sebuah koran kecil Electronic News. Ia memberi judul artikelnya dengan menggabungkan dua fakta: Bay Area yang secara geografis sebenarnya adalah bagian dari Lembah Santa Clara (Santa Clara Valley) dan silikon sebagai bahan dasar untuk membuat semikonduktor. Lahirlah Silicon Valley (Lembah Silikon). Nama yang di kemudian hari sinonim dengan sebuah daerah tempat inovasi teknologi (informatika) terus disemai.
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.