Belajar Bahasa Arab, Rasakan Bedanya

Ilustrasi perempuan Arab. Foto: Shutterstock

Kita ini zikir, pake Bahasa Arab. Shalawat, istighfar, tasbih, pake Bahasa Arab. Baca Qur'an pake Bahasa Arab. Shalat sehari-hari, pake Bahasa Arab. Tapi segitunya, kita ga tertarik belajar Bahasa Arab. Minimal berkenalan dengan Bahasa Arab.

Sebagai hajat-hajat yang lain, ada cara yang paten banget untuk bisa berbahasa Arab. Sekalian bahasa-bahasa lain di dunia. Insya Allah, cara yang semua orang. Asal mau aja.

Kemudian nanti terasa bedanya setelah saya saya dan kita semua, belajar sedikit Bahasa Arab. Atau ketika kajian Qur'an, dan bacaan-bacaan zikir, dengan cara mengkajinya dari sisi bahasanya. Beda banget. Dapet auranya. Dapet feelnya. Jauh lebih terasa dibanding dengan hanya mengandalkan terjemahan biasa.

Saya pun memotivasi diri saya dan kawan-kawan semua, bahwa bagi yang suka travelling, belajar bahasa-bahasa dunia, akan mengantar kita semua, minimal jalan-jalan ke berbagai negara asal bahasa itu. Sehingga walau sekedar belajar 2-3 kalimat, ilmu yang sangat sedikit sekali itungannya itu, membuka pintu ajaib bagi keberangkatan kita ke negeri-negeri asal bahasa itu.

Saya dan kawan-kawan yang mengikuti cara saya, takjub sendiri dengan teori ini. Giliran kawan-kawan peserta lain, membuktikan. Anggap aja bisa haji umrah dan bisa keliling dunia, "hanya" dengan belajar beberapa kosakata dan kalimat saja, hehehe. Asli ajaib. Sisi ini, selamat membuktikan.

Dan ditambah, kita semua toh kepengen tambah nikmat dalam berzikir, shalat dan baca Qur'an. Ya haruslah kemudian terdorong dan mendorong diri untuk belajar Bahasa Arab.

Bismillaaah walhamdulillaaah...

Yusuf Mansur. Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur