Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Kemandirian Pesantren Kontribusi Nyata untuk Negeri
1 Januari 2021 11:51 WIB
ADVERTISEMENT
Saban waktu kami diterima oleh guru kami, DR. KH. Ahmad Fauzi Tijani. Pimpinan Al Amin Perenduan, Sumenep, Madura, 28 Nov 2020 ba'da Ashar. Lebih kurang 10 ribu santri di sana. Subhanallaah. Pesantren tua banget yang keberkahan sudah menyelimuti dunia internasional. Santri dari pertama, sudah menyebar dan menebar banyak kebaikan dan manfaat. Semoga Daqu bisa meneladani segala kebaikannya. Al Amin.
ADVERTISEMENT
Indonesia sungguh berhutang banyak banget sama dunia pesantren dengan seluruh keluarga besarnya. Dari zaman kerajaan, kemerdekaan, hingga saat ini dan Insya Allah hingga akhir zaman. Gak minta bayaran apa-apa dari negara.
Dan seinget saya, dunia pesantren paling mandiri dan gak ngerepotin, gak ngebebanin, negara. Hampir sama sekali. Masya Allah.
Kemandirian dan keinginan untuk tangan di atas. Menjadi yang memberi, selalu. Itu yang membuat pesantren hampir gak pernah jadi beban negara dan bangsa. Malah berkontribusi aktif di berbagai bidangnya. Gak hanya urusan pendidikan, dakwah dan kepesantrenan. Contohnya, ekonomi.
Lihat saja Pesantren Al Amin. 1 Abad. Kayak apa kontribusi bagi daerah dan negara? Sekarang saja ada 10 ribu orang kurang lebih. Hidup banget ekonominya. Kalau itungan bodohnya, 1 juta aja per orang, maka kontribusi minimal ke geliat ekonomi daerah dan mata rantainya? Rp 10 Miliar sebulan.
Itu baru 1 pesantren. Lah, di Indonesia yang tercatat dan tidak tercatat, ada 100 ribu titik. Rumah tahfizh saja, sebagai "pesantren mini", sudah 9 ribuan kurang lebih. Ini pemerataan ekonomi yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Gaji guru-guru dan SDM misalnya, terdistribusi di wilayah tinggal masing-masing. Hingga ke keluarga di kampung halaman masing-masing. Cross Border antar daerah. Subhanallah deh. Supply Chain dan lain-lain, top banget.
Tunggu saja saat seluruh pesantren, 1 atap keuangan. Single manajemen di urusan investasi dan perputaran uangnya. Seluruh saham perusahaan di negeri ini, pemiliknya, pesantren.
Bisa? Bisa. Kan nanti 2024, presidennya saya, hehehe. Sholluu 'alannabiyy.
Makasih ya Kyai Fauzi. Ketawadhuan Kyai besar, sungguh jadi inspirasi kami murid-murid dan santri-santri.